PENGGUNAAN SAMPAH ORGANIK SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DI TPA SUWUNG - DENPASAR

Kebutuhan energi listrik di Bali khususnya, meningkat pesat. Untuk memenuhi kebutuhan itu, pemerintah<br />berusaha membangun pembangkit baru, atau pun dengan mencoba mengembangkan pembangkit alternatif seperti<br />pembangkit tenaga surya dan pembangkit tenaga angin. Namun disisi lain p...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Cokorde Gde Indra Partha
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Udayana 2010-12-01
Series:Majalah Ilmiah Teknologi Elektro
Online Access:http://ojs.unud.ac.id/index.php/JTE/article/view/3150
id doaj-6a4820cc2add44b2baba3d7771de46a6
record_format Article
spelling doaj-6a4820cc2add44b2baba3d7771de46a62020-11-24T23:59:34ZengUniversitas UdayanaMajalah Ilmiah Teknologi Elektro1693-29512503-23722010-12-01922985PENGGUNAAN SAMPAH ORGANIK SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DI TPA SUWUNG - DENPASARCokorde Gde Indra Partha0Universitas UdayanaKebutuhan energi listrik di Bali khususnya, meningkat pesat. Untuk memenuhi kebutuhan itu, pemerintah<br />berusaha membangun pembangkit baru, atau pun dengan mencoba mengembangkan pembangkit alternatif seperti<br />pembangkit tenaga surya dan pembangkit tenaga angin. Namun disisi lain pemerintah daerah khususnya Denpasar,<br />Badung, Gianyar dan Tabanan (Sarbagita) bergulat dengan masalah sampah yang sangat mengganggu, maka<br />direncanakanlah untuk membangun pembangkit listrik dengan sumber energinya berasal dari sampah. Ada berbagai<br />cara untuk menanggulangi masalah sampah sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik yaitu dengan<br />pembakaran sampah dengan teknologi Thermal Converter dan penggasan dengan Teknologi Gasifikasi. Kedua<br />teknologi ini masing-masing mempunyai kelebihan-kelebihan maupun kekurangan-kekurangan. Dari kondisi diatas<br />maka dicoba untuk menganalisa dan membandingkan berapa besar daya listrik yang bisa dihasilkan dari sampah<br />organik yang tersedia di TPA Suwung, dilihat dari besar nilai kalor dari sampah organik tersebut, baik untuk<br />teknologi thermal converter maupun teknologi gasifikasi. Sehingga nantinya dapat dipergunakan sebagai bahan<br />pertimbangan untuk memilih teknologi yang tepat dipergunakan untuk mengatasi kondisi sampah kota khususnya<br />sampah Sarbagita. Dari hasil perhitungan, besar daya listrik yang dapat dibangkitkan, dengan teknologi termal<br />konverter rata-rata sebesar 6 MW per unit atau sama dengan 144 MWh dan dengan teknologi gasifikasi dapat<br />membangkitkan listrik sebesar 4,128 MW per unit atau sama dengan 99,072 MWh, dengan efisiensi pembangkitan<br />sebesar 30%.http://ojs.unud.ac.id/index.php/JTE/article/view/3150
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Cokorde Gde Indra Partha
spellingShingle Cokorde Gde Indra Partha
PENGGUNAAN SAMPAH ORGANIK SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DI TPA SUWUNG - DENPASAR
Majalah Ilmiah Teknologi Elektro
author_facet Cokorde Gde Indra Partha
author_sort Cokorde Gde Indra Partha
title PENGGUNAAN SAMPAH ORGANIK SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DI TPA SUWUNG - DENPASAR
title_short PENGGUNAAN SAMPAH ORGANIK SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DI TPA SUWUNG - DENPASAR
title_full PENGGUNAAN SAMPAH ORGANIK SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DI TPA SUWUNG - DENPASAR
title_fullStr PENGGUNAAN SAMPAH ORGANIK SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DI TPA SUWUNG - DENPASAR
title_full_unstemmed PENGGUNAAN SAMPAH ORGANIK SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DI TPA SUWUNG - DENPASAR
title_sort penggunaan sampah organik sebagai pembangkit listrik di tpa suwung - denpasar
publisher Universitas Udayana
series Majalah Ilmiah Teknologi Elektro
issn 1693-2951
2503-2372
publishDate 2010-12-01
description Kebutuhan energi listrik di Bali khususnya, meningkat pesat. Untuk memenuhi kebutuhan itu, pemerintah<br />berusaha membangun pembangkit baru, atau pun dengan mencoba mengembangkan pembangkit alternatif seperti<br />pembangkit tenaga surya dan pembangkit tenaga angin. Namun disisi lain pemerintah daerah khususnya Denpasar,<br />Badung, Gianyar dan Tabanan (Sarbagita) bergulat dengan masalah sampah yang sangat mengganggu, maka<br />direncanakanlah untuk membangun pembangkit listrik dengan sumber energinya berasal dari sampah. Ada berbagai<br />cara untuk menanggulangi masalah sampah sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik yaitu dengan<br />pembakaran sampah dengan teknologi Thermal Converter dan penggasan dengan Teknologi Gasifikasi. Kedua<br />teknologi ini masing-masing mempunyai kelebihan-kelebihan maupun kekurangan-kekurangan. Dari kondisi diatas<br />maka dicoba untuk menganalisa dan membandingkan berapa besar daya listrik yang bisa dihasilkan dari sampah<br />organik yang tersedia di TPA Suwung, dilihat dari besar nilai kalor dari sampah organik tersebut, baik untuk<br />teknologi thermal converter maupun teknologi gasifikasi. Sehingga nantinya dapat dipergunakan sebagai bahan<br />pertimbangan untuk memilih teknologi yang tepat dipergunakan untuk mengatasi kondisi sampah kota khususnya<br />sampah Sarbagita. Dari hasil perhitungan, besar daya listrik yang dapat dibangkitkan, dengan teknologi termal<br />konverter rata-rata sebesar 6 MW per unit atau sama dengan 144 MWh dan dengan teknologi gasifikasi dapat<br />membangkitkan listrik sebesar 4,128 MW per unit atau sama dengan 99,072 MWh, dengan efisiensi pembangkitan<br />sebesar 30%.
url http://ojs.unud.ac.id/index.php/JTE/article/view/3150
work_keys_str_mv AT cokordegdeindrapartha penggunaansampahorganiksebagaipembangkitlistrikditpasuwungdenpasar
_version_ 1725447384200118272