KONTROVERSI HADITS-HADITS MENANGISI MAYAT DALAM PERSPEKTIF MUKHTALIF HADITS
<p>Pertentangan antara hadits-hadits tentang menangisi mayit seringkali berdampak langsung kepada masyarakat akar rumput, sehingga sekedar menitikkan air mata karena keluarganya meninggal akan membuat yang lain menghardik dengan alasan bahwa si mayit akan disiksa di dalam kubur ketika ada yang...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Arabic |
Published: |
State College of Islamic Studies Pamekasan (STAIN Pamekasan)
2014-11-01
|
Series: | Al Ihkam: Jurnal Hukum & Pranata Sosial |
Online Access: | http://ejournal.stainpamekasan.ac.id/index.php/alihkam/article/view/359 |
id |
doaj-6a3ee5ca4da34ee0b6d1440c6875eba4 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-6a3ee5ca4da34ee0b6d1440c6875eba42020-11-25T00:59:03ZaraState College of Islamic Studies Pamekasan (STAIN Pamekasan) Al Ihkam: Jurnal Hukum & Pranata Sosial1907-591X2442-30842014-11-01917511610.19105/al-ihkam.v9i1.359359KONTROVERSI HADITS-HADITS MENANGISI MAYAT DALAM PERSPEKTIF MUKHTALIF HADITSArif Wahyudi0Jurusan Syariah STAIN Pamekasan, Jl Raya Panglegur km. 04 Pamekasan<p>Pertentangan antara hadits-hadits tentang menangisi mayit seringkali berdampak langsung kepada masyarakat akar rumput, sehingga sekedar menitikkan air mata karena keluarganya meninggal akan membuat yang lain menghardik dengan alasan bahwa si mayit akan disiksa di dalam kubur ketika ada yang menangis atau si mayit akan menjadi hantu. Pertentangan dalam masalah ini akan coba penulis kaji dan selesaikan dengan metode Mukhtalif Hadits. Ilmu Mukhtalif Hadits merupakan ilmu yang membahas pertentangan hadits dengan hadits lain, dengan al-Qur’an, logika dan fakta, baik pertentangannya secara zhahir atau hakiki. Hal ini senada dengan cakupan pembahasan kitab-kitab tentang mukhtalif hadits, diantaranya <em>Ta`wîl Mukhtalif al-Hadîts</em> karya Abî Muhammad Abdullah ibn Muslim Qutaibah (213-276 H). Secara esensi, pertentangan antara satu hadits dengan yang lain hanyalah pada zhahirnya dan tidak bersifat hakiki, mengingat keseluruhannya bersumber dari Allah swt.</p>http://ejournal.stainpamekasan.ac.id/index.php/alihkam/article/view/359 |
collection |
DOAJ |
language |
Arabic |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Arif Wahyudi |
spellingShingle |
Arif Wahyudi KONTROVERSI HADITS-HADITS MENANGISI MAYAT DALAM PERSPEKTIF MUKHTALIF HADITS Al Ihkam: Jurnal Hukum & Pranata Sosial |
author_facet |
Arif Wahyudi |
author_sort |
Arif Wahyudi |
title |
KONTROVERSI HADITS-HADITS MENANGISI MAYAT DALAM PERSPEKTIF MUKHTALIF HADITS |
title_short |
KONTROVERSI HADITS-HADITS MENANGISI MAYAT DALAM PERSPEKTIF MUKHTALIF HADITS |
title_full |
KONTROVERSI HADITS-HADITS MENANGISI MAYAT DALAM PERSPEKTIF MUKHTALIF HADITS |
title_fullStr |
KONTROVERSI HADITS-HADITS MENANGISI MAYAT DALAM PERSPEKTIF MUKHTALIF HADITS |
title_full_unstemmed |
KONTROVERSI HADITS-HADITS MENANGISI MAYAT DALAM PERSPEKTIF MUKHTALIF HADITS |
title_sort |
kontroversi hadits-hadits menangisi mayat dalam perspektif mukhtalif hadits |
publisher |
State College of Islamic Studies Pamekasan (STAIN Pamekasan) |
series |
Al Ihkam: Jurnal Hukum & Pranata Sosial |
issn |
1907-591X 2442-3084 |
publishDate |
2014-11-01 |
description |
<p>Pertentangan antara hadits-hadits tentang menangisi mayit seringkali berdampak langsung kepada masyarakat akar rumput, sehingga sekedar menitikkan air mata karena keluarganya meninggal akan membuat yang lain menghardik dengan alasan bahwa si mayit akan disiksa di dalam kubur ketika ada yang menangis atau si mayit akan menjadi hantu. Pertentangan dalam masalah ini akan coba penulis kaji dan selesaikan dengan metode Mukhtalif Hadits. Ilmu Mukhtalif Hadits merupakan ilmu yang membahas pertentangan hadits dengan hadits lain, dengan al-Qur’an, logika dan fakta, baik pertentangannya secara zhahir atau hakiki. Hal ini senada dengan cakupan pembahasan kitab-kitab tentang mukhtalif hadits, diantaranya <em>Ta`wîl Mukhtalif al-Hadîts</em> karya Abî Muhammad Abdullah ibn Muslim Qutaibah (213-276 H). Secara esensi, pertentangan antara satu hadits dengan yang lain hanyalah pada zhahirnya dan tidak bersifat hakiki, mengingat keseluruhannya bersumber dari Allah swt.</p> |
url |
http://ejournal.stainpamekasan.ac.id/index.php/alihkam/article/view/359 |
work_keys_str_mv |
AT arifwahyudi kontroversihaditshaditsmenangisimayatdalamperspektifmukhtalifhadits |
_version_ |
1725219170587508736 |