Ventrikular Takikardia Refrakter Pada STEMI & Stroke

Pasien STEMI memiliki resiko 4 kali lebih tinggi untuk mengalami aritmia ventrikel yang umumnya terjadi dalam 48 jam pertama setelah onset. Dengan kondisi penyakit penyerta berupa stroke dengan skor severitas berat atau stroke hemoragik, intervensi koroner perkutan (IKP) atau pemberian obat - obatan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Tommy Daindes, Hauda El Rasyid
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Andalas 2018-10-01
Series:Jurnal Kesehatan Andalas
Online Access:http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/861
id doaj-69f95f86ffc84d229eb8d162ce61dc72
record_format Article
spelling doaj-69f95f86ffc84d229eb8d162ce61dc722020-11-25T01:11:21ZengUniversitas AndalasJurnal Kesehatan Andalas 2301-74062018-10-017011111510.25077/jka.v7i0.861734Ventrikular Takikardia Refrakter Pada STEMI & StrokeTommy Daindes0Hauda El Rasyid1PPDS Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah FK UnandBagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNAND / RSUP Dr. M. DjamilPasien STEMI memiliki resiko 4 kali lebih tinggi untuk mengalami aritmia ventrikel yang umumnya terjadi dalam 48 jam pertama setelah onset. Dengan kondisi penyakit penyerta berupa stroke dengan skor severitas berat atau stroke hemoragik, intervensi koroner perkutan (IKP) atau pemberian obat - obatan anti trombotik tidak dapat dilakukan pada fase - fase awal. Optimalisasi obat - obatan anti-iskemik dan anti-aritmia menjadi strategi utama. Aritmia sendiri cukup sering dijumpai selama fase akut stroke, namun mekanisme aritmia ventrikel pada sindroma koroner akut (SKA) dan fase akut stroke masih diperdebatkan. Terlalu absurd jika hanya memikirkan kelainan jantung sebagai penyebab aritmia, mengabaikan kejadian neurologis yang juga sedang terjadi. Beberapa penelitian menunjukkan STEMI & stroke akut dapat memicu timbulnya aritmia ventrikel melalui mekanisme yang berbeda. Laporan Kasus ini dibuat untuk memberikan contoh praktikal dari ilustrasi diatas. Pada kasus ini pasien memiliki 2 entitas penyakit akut disaat bersamaan, yakni STEMI dan stroke. Pasien juga mengalami aritmia ventrikular yang refrakter. Pada akhirnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa aritmia yang timbul bukan hanya diakibatkan oleh kelainan kardiovaskular semata, yang lebih umum dipahami, tetapi juga sebagai komplikasi dari kelainan akut neurologis. Diperlukan penanganan multi-disiplin ilmu dan komperhensif untuk optimalisasi manajemen pasien ini.http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/861
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Tommy Daindes
Hauda El Rasyid
spellingShingle Tommy Daindes
Hauda El Rasyid
Ventrikular Takikardia Refrakter Pada STEMI & Stroke
Jurnal Kesehatan Andalas
author_facet Tommy Daindes
Hauda El Rasyid
author_sort Tommy Daindes
title Ventrikular Takikardia Refrakter Pada STEMI & Stroke
title_short Ventrikular Takikardia Refrakter Pada STEMI & Stroke
title_full Ventrikular Takikardia Refrakter Pada STEMI & Stroke
title_fullStr Ventrikular Takikardia Refrakter Pada STEMI & Stroke
title_full_unstemmed Ventrikular Takikardia Refrakter Pada STEMI & Stroke
title_sort ventrikular takikardia refrakter pada stemi & stroke
publisher Universitas Andalas
series Jurnal Kesehatan Andalas
issn 2301-7406
publishDate 2018-10-01
description Pasien STEMI memiliki resiko 4 kali lebih tinggi untuk mengalami aritmia ventrikel yang umumnya terjadi dalam 48 jam pertama setelah onset. Dengan kondisi penyakit penyerta berupa stroke dengan skor severitas berat atau stroke hemoragik, intervensi koroner perkutan (IKP) atau pemberian obat - obatan anti trombotik tidak dapat dilakukan pada fase - fase awal. Optimalisasi obat - obatan anti-iskemik dan anti-aritmia menjadi strategi utama. Aritmia sendiri cukup sering dijumpai selama fase akut stroke, namun mekanisme aritmia ventrikel pada sindroma koroner akut (SKA) dan fase akut stroke masih diperdebatkan. Terlalu absurd jika hanya memikirkan kelainan jantung sebagai penyebab aritmia, mengabaikan kejadian neurologis yang juga sedang terjadi. Beberapa penelitian menunjukkan STEMI & stroke akut dapat memicu timbulnya aritmia ventrikel melalui mekanisme yang berbeda. Laporan Kasus ini dibuat untuk memberikan contoh praktikal dari ilustrasi diatas. Pada kasus ini pasien memiliki 2 entitas penyakit akut disaat bersamaan, yakni STEMI dan stroke. Pasien juga mengalami aritmia ventrikular yang refrakter. Pada akhirnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa aritmia yang timbul bukan hanya diakibatkan oleh kelainan kardiovaskular semata, yang lebih umum dipahami, tetapi juga sebagai komplikasi dari kelainan akut neurologis. Diperlukan penanganan multi-disiplin ilmu dan komperhensif untuk optimalisasi manajemen pasien ini.
url http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/861
work_keys_str_mv AT tommydaindes ventrikulartakikardiarefrakterpadastemistroke
AT haudaelrasyid ventrikulartakikardiarefrakterpadastemistroke
_version_ 1725171547578040320