Relation of activity and connectivity of Kalijodo as a public space

Ruang publik merupakan ruang untuk melakukan kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya. Selain ruang terbuka hijau, ruang sepanjang sungai juga mempunyai potensi untuk dijadikan sebagai sebagai ruang publik. Faktanya ruang sepanjang sungai hanya digunakan untuk permukiman liar dan tidak ada penyediaan r...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Hansen Hartoyo, Santoni
Format: Article
Language:English
Published: Program Studi Arsitektur Universitas Katolik Widya Mandira 2018-06-01
Series:ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur
Subjects:
Online Access:https://journal.unwira.ac.id/index.php/ARTEKS/article/view/45
id doaj-69d0e2425ce743a0b60c86d62576678e
record_format Article
spelling doaj-69d0e2425ce743a0b60c86d62576678e2021-05-20T10:09:15ZengProgram Studi Arsitektur Universitas Katolik Widya MandiraARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur2541-05982541-12172018-06-012210.30822/arteks.v2i1.4545Relation of activity and connectivity of Kalijodo as a public spaceHansen Hartoyo0Santoni1Universitas Pelita HarapanUniversitas Pelita Harapan Ruang publik merupakan ruang untuk melakukan kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya. Selain ruang terbuka hijau, ruang sepanjang sungai juga mempunyai potensi untuk dijadikan sebagai sebagai ruang publik. Faktanya ruang sepanjang sungai hanya digunakan untuk permukiman liar dan tidak ada penyediaan ruang publik di dalamnya. Penelitian akan berfokus pada penentuan kriteria yang dibutuhkan untuk membentuk ruang publik di sekitar bantaran sungai dalam mendukung aksesibiltas dan peningkatan aktivitas. Teori yang akan digunakan ialah prinsip kawasan terintegrasi sungai (Charles A. McLaren - A Guide to Riverfront Development) dan teori Public Space oleh Stephen Carr dan Carmona. Tapak yang akan di analisis adalah ruang publik di Kawasan Kalijodo yang berbatasan langsung dengan air. Berdasarkan kedua teori yang digabungkan, kriteria yang akan digunakan dalam menganalisis objek studi adalah kenyamanan, aktivitas, sosiabilitas dan yang ditekankan ialah akses, meliputi titik akses pedestrian, tipe dan distribusi akses universal, dan prioritas pedestrian. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan akses secara fisikal sudah terpenuhi dengan adanya tangga dan jembatan penghubung dari sungai, namun harus mempertimbangkan akses secara visual, menambahkan program yang spesifik agar pemetaan merata dan ditunjang dengan vegetasi yang lebih rapat untuk mendukung kenyamanan. https://journal.unwira.ac.id/index.php/ARTEKS/article/view/45aktivitasaksesibilitasruang publikbantaran sungai
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Hansen Hartoyo
Santoni
spellingShingle Hansen Hartoyo
Santoni
Relation of activity and connectivity of Kalijodo as a public space
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur
aktivitas
aksesibilitas
ruang publik
bantaran sungai
author_facet Hansen Hartoyo
Santoni
author_sort Hansen Hartoyo
title Relation of activity and connectivity of Kalijodo as a public space
title_short Relation of activity and connectivity of Kalijodo as a public space
title_full Relation of activity and connectivity of Kalijodo as a public space
title_fullStr Relation of activity and connectivity of Kalijodo as a public space
title_full_unstemmed Relation of activity and connectivity of Kalijodo as a public space
title_sort relation of activity and connectivity of kalijodo as a public space
publisher Program Studi Arsitektur Universitas Katolik Widya Mandira
series ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur
issn 2541-0598
2541-1217
publishDate 2018-06-01
description Ruang publik merupakan ruang untuk melakukan kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya. Selain ruang terbuka hijau, ruang sepanjang sungai juga mempunyai potensi untuk dijadikan sebagai sebagai ruang publik. Faktanya ruang sepanjang sungai hanya digunakan untuk permukiman liar dan tidak ada penyediaan ruang publik di dalamnya. Penelitian akan berfokus pada penentuan kriteria yang dibutuhkan untuk membentuk ruang publik di sekitar bantaran sungai dalam mendukung aksesibiltas dan peningkatan aktivitas. Teori yang akan digunakan ialah prinsip kawasan terintegrasi sungai (Charles A. McLaren - A Guide to Riverfront Development) dan teori Public Space oleh Stephen Carr dan Carmona. Tapak yang akan di analisis adalah ruang publik di Kawasan Kalijodo yang berbatasan langsung dengan air. Berdasarkan kedua teori yang digabungkan, kriteria yang akan digunakan dalam menganalisis objek studi adalah kenyamanan, aktivitas, sosiabilitas dan yang ditekankan ialah akses, meliputi titik akses pedestrian, tipe dan distribusi akses universal, dan prioritas pedestrian. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan akses secara fisikal sudah terpenuhi dengan adanya tangga dan jembatan penghubung dari sungai, namun harus mempertimbangkan akses secara visual, menambahkan program yang spesifik agar pemetaan merata dan ditunjang dengan vegetasi yang lebih rapat untuk mendukung kenyamanan.
topic aktivitas
aksesibilitas
ruang publik
bantaran sungai
url https://journal.unwira.ac.id/index.php/ARTEKS/article/view/45
work_keys_str_mv AT hansenhartoyo relationofactivityandconnectivityofkalijodoasapublicspace
AT santoni relationofactivityandconnectivityofkalijodoasapublicspace
_version_ 1721433866116268032