Studi kualitatif implementasi advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial dalam pengendalian tuberkulosis paru di Kabupaten Musi Rawas Utara tahun 2016
Penanggulangan TB Paru merupakan tanggungjawab seluruh elemen antara lain pemerintah, petugas kesehatan dan masyarakat. AKMS TB merupakan program pengendalian TB yang mengupayakan dukungan dari Pemerintah, perlunya keterampilan komunikasi petugas kesehatan dan melibatkan masyarakat atau lintas sekt...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Sriwijaya
2018-01-01
|
Series: | Jurnal Kedokteran dan Kesehatan |
Online Access: | https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jkk/article/view/6124 |
id |
doaj-68e97582a1b248a99daa907ff88e6a28 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-68e97582a1b248a99daa907ff88e6a282020-11-25T03:28:52ZindUniversitas SriwijayaJurnal Kedokteran dan Kesehatan2406-74312614-04112018-01-0151384810.32539/JKK.v5i1.61243085Studi kualitatif implementasi advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial dalam pengendalian tuberkulosis paru di Kabupaten Musi Rawas Utara tahun 2016Theta Elba MoulinaYuwono YuwonoRidhah TaqwaPenanggulangan TB Paru merupakan tanggungjawab seluruh elemen antara lain pemerintah, petugas kesehatan dan masyarakat. AKMS TB merupakan program pengendalian TB yang mengupayakan dukungan dari Pemerintah, perlunya keterampilan komunikasi petugas kesehatan dan melibatkan masyarakat atau lintas sektoral dalam pengendalian TB. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi Advokasi, Komunikasi dan Mobilisasi Sosial (AKMS) dalam pengendalian Tuberkulosis Paru di Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016. Jenis penelitian adalah penelitian analitik deskriptif dengan pendekatan kualitatif interaktif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam terhadap 15 (limabelas) informan, diskusi kelompok terarah, observasi, pemeriksaan dokumen, dan studi kepustakaan. Sampel sumber data dipilih secara purposive sampling. Teknik analisis berupa reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi advokasi dan pelaksanaan strategi komunikasi belum terlaksana sesuai pedoman AKMS seperti belum adanya advokasi kepada pemangku kebijakan, pengembangan media promosi, kampanye Tuberkulosis melalui media massa baik cetak maupun elektronik, dan belum dilaksanakan pelatihan konseling serta komunikasi interpersonal bagi petugas kesehatan. Mobilisasi sosial di tingkat Dinas Kesehatan dan Puskesmas belum dilaksanakan seperti belum ada pedoman mobilisasi sosial pengendalian Tuberkulosis dan perumusan kebijakan yang mendukung implementasi integrasi layanan yang terintegrasi dengan UKBM, belum melibatkan komunitas khusus dan LSM dan belum dilaksanakan sosialisasi piagam hak dan kewajiban pasien TB. Rendahnya pengetahuan petugas kesehatan tentang program AKMS TB menjadi penyebab program AKMS belum dilaksanakan. Perlunya segera dilakukan pelatihan tentang Advokasi, Komunikasi dan Mobilisasi Sosial kepada Wasor TB, Kepala Puskesmas, pemegang program Tuberkulosis.https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jkk/article/view/6124 |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Theta Elba Moulina Yuwono Yuwono Ridhah Taqwa |
spellingShingle |
Theta Elba Moulina Yuwono Yuwono Ridhah Taqwa Studi kualitatif implementasi advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial dalam pengendalian tuberkulosis paru di Kabupaten Musi Rawas Utara tahun 2016 Jurnal Kedokteran dan Kesehatan |
author_facet |
Theta Elba Moulina Yuwono Yuwono Ridhah Taqwa |
author_sort |
Theta Elba Moulina |
title |
Studi kualitatif implementasi advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial dalam pengendalian tuberkulosis paru di Kabupaten Musi Rawas Utara tahun 2016 |
title_short |
Studi kualitatif implementasi advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial dalam pengendalian tuberkulosis paru di Kabupaten Musi Rawas Utara tahun 2016 |
title_full |
Studi kualitatif implementasi advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial dalam pengendalian tuberkulosis paru di Kabupaten Musi Rawas Utara tahun 2016 |
title_fullStr |
Studi kualitatif implementasi advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial dalam pengendalian tuberkulosis paru di Kabupaten Musi Rawas Utara tahun 2016 |
title_full_unstemmed |
Studi kualitatif implementasi advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial dalam pengendalian tuberkulosis paru di Kabupaten Musi Rawas Utara tahun 2016 |
title_sort |
studi kualitatif implementasi advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial dalam pengendalian tuberkulosis paru di kabupaten musi rawas utara tahun 2016 |
publisher |
Universitas Sriwijaya |
series |
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan |
issn |
2406-7431 2614-0411 |
publishDate |
2018-01-01 |
description |
Penanggulangan TB Paru merupakan tanggungjawab seluruh elemen antara lain pemerintah, petugas kesehatan dan masyarakat. AKMS TB merupakan program pengendalian TB yang mengupayakan dukungan dari Pemerintah, perlunya keterampilan komunikasi petugas kesehatan dan melibatkan masyarakat atau lintas sektoral dalam pengendalian TB. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi Advokasi, Komunikasi dan Mobilisasi Sosial (AKMS) dalam pengendalian Tuberkulosis Paru di Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016. Jenis penelitian adalah penelitian analitik deskriptif dengan pendekatan kualitatif interaktif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam terhadap 15 (limabelas) informan, diskusi kelompok terarah, observasi, pemeriksaan dokumen, dan studi kepustakaan. Sampel sumber data dipilih secara purposive sampling. Teknik analisis berupa reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi advokasi dan pelaksanaan strategi komunikasi belum terlaksana sesuai pedoman AKMS seperti belum adanya advokasi kepada pemangku kebijakan, pengembangan media promosi, kampanye Tuberkulosis melalui media massa baik cetak maupun elektronik, dan belum dilaksanakan pelatihan konseling serta komunikasi interpersonal bagi petugas kesehatan. Mobilisasi sosial di tingkat Dinas Kesehatan dan Puskesmas belum dilaksanakan seperti belum ada pedoman mobilisasi sosial pengendalian Tuberkulosis dan perumusan kebijakan yang mendukung implementasi integrasi layanan yang terintegrasi dengan UKBM, belum melibatkan komunitas khusus dan LSM dan belum dilaksanakan sosialisasi piagam hak dan kewajiban pasien TB. Rendahnya pengetahuan petugas kesehatan tentang program AKMS TB menjadi penyebab program AKMS belum dilaksanakan. Perlunya segera dilakukan pelatihan tentang Advokasi, Komunikasi dan Mobilisasi Sosial kepada Wasor TB, Kepala Puskesmas, pemegang program Tuberkulosis. |
url |
https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jkk/article/view/6124 |
work_keys_str_mv |
AT thetaelbamoulina studikualitatifimplementasiadvokasikomunikasidanmobilisasisosialdalampengendaliantuberkulosisparudikabupatenmusirawasutaratahun2016 AT yuwonoyuwono studikualitatifimplementasiadvokasikomunikasidanmobilisasisosialdalampengendaliantuberkulosisparudikabupatenmusirawasutaratahun2016 AT ridhahtaqwa studikualitatifimplementasiadvokasikomunikasidanmobilisasisosialdalampengendaliantuberkulosisparudikabupatenmusirawasutaratahun2016 |
_version_ |
1724582314409721856 |