Aspek biologi reproduksi ikan pari blentik Neotrygon kuhlii di perairan Selat Sunda

<p class="BasicParagraph"><strong>ABSTRACT</strong></p><p class="BasicParagraph"> </p><p class="BasicParagraph">Bluespotted stingray fish <em>Neotrygon kuhlii</em> is the important fish economically captured from Sun...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Salma Abubakar, Mennofatria Boer, , Sulistiono
Format: Article
Language:English
Published: Asosiasi Sains Akuakultur Indonesia 2016-12-01
Series:Jurnal Akuakultur Indonesia
Online Access:http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai/article/view/12639
id doaj-681e9f045c7f49ab89aca3c217a63d33
record_format Article
spelling doaj-681e9f045c7f49ab89aca3c217a63d332020-11-24T23:15:58ZengAsosiasi Sains Akuakultur IndonesiaJurnal Akuakultur Indonesia1412-52692354-67002016-12-0115218919710.19027/jai.15.2.189-1979970Aspek biologi reproduksi ikan pari blentik Neotrygon kuhlii di perairan Selat SundaSalma Abubakar0Mennofatria Boer1, Sulistiono2Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian BogorDepartemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian BogorDepartemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor<p class="BasicParagraph"><strong>ABSTRACT</strong></p><p class="BasicParagraph"> </p><p class="BasicParagraph">Bluespotted stingray fish <em>Neotrygon kuhlii</em> is the important fish economically captured from Sunda Strait. Intensive fishing could decrease bluespotted stingray stock. This study was aimed to know the length-weight, and reproduction characteristic. The reproduction characteristic covered the size of first gonad maturity, the level and also index of gonad maturity of bluespotted stingray fish in Labuan Fishing Dock, Banten. The result showed the equilibrium of length-weight of female fish was about W=0.0007L2,1496. Meanwhile, the male fish was about W=0.0000L2.251. Male fish was better than female fish according their relatively condition factor. Decreasing of the factor condition was caused by feeding habit to grow the reproduction cells. The size of first gonad maturity for the female and male respectively were about 550–799 dan 550–760 mm. The highest level maturity even female or male was on IV achieved in June and Juli 2013. Increasing the index (IKG) was followed by the level of gonad maturity.</p><p class="BasicParagraph"> </p><p class="BasicParagraph">Kata kunci: bluespotted stingray, reproductive characteristic, condition factor, Sunda Strait<strong></strong></p><p class="BasicParagraph"><strong> </strong></p><p class="BasicParagraph"><strong> </strong></p><p class="BasicParagraph"><strong>ABSTRAK</strong></p><p class="BasicParagraph"><strong> </strong></p><p class="BasicParagraph">Ikan pari blentik <em>Neotrygon kuhlii</em> merupakan salah satu sumberdaya ikan ekonomis penting dan sebagai hasil penangkapan di Selat Sunda. Penangkapan yang intensif dapat mengakibatkan penurunan stok ikan pari blentik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui panjang bobot, dan  karakteristik reproduksi. Karaktersitik reproduksi itu sendiri meliputi ukaran pertama kali matang gonad, tingkat kematangan gonad dan indeks kematangan gonad ikan pari blentik di perairan Selat Sunda yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan, Banten. Berdasarkan hubungan panjang bobot ikan pari betina diperoleh persamaan hubungan panjang dan bobot untuk ikan pari blentik betina W=0,0007L2,1496. Sementara itu pada ikan jantan, persamaan hubungan panjang bobot W=0,0000L2,251. Ikan pari blentik jantan mempunyai faktor kondisi yang relatif lebih besar daripada ikan pari betina. Penurunan nilai faktor kondisi disebabkan bagian terbesar dari makanan yang dikonsumsi digunakan untuk perkembangan sel-sel reproduksinya. Kisaran ukuran pertama kali matang gonad ikan pari blentik betina 550–799, sedangkan untuk ikan pari jantan adalah dengan kisaran panjang total tubuh 550–760 mm. Tingkat kematangan gonad tertinggi ikan betina dan jantan (TKG IV) ditemukan pada bulan Juni dan Juli 2013. Indeks kematangan gonad (IKG) ikan pari semakin meningkat seiring dengan meningkatnya TKG.</p><p class="BasicParagraph"><strong> </strong></p><p>Keywords: ikan pari blentik, karakteristik reproduksi, faktor kondisi, Selat Sunda</p>http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai/article/view/12639
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Salma Abubakar
Mennofatria Boer
, Sulistiono
spellingShingle Salma Abubakar
Mennofatria Boer
, Sulistiono
Aspek biologi reproduksi ikan pari blentik Neotrygon kuhlii di perairan Selat Sunda
Jurnal Akuakultur Indonesia
author_facet Salma Abubakar
Mennofatria Boer
, Sulistiono
author_sort Salma Abubakar
title Aspek biologi reproduksi ikan pari blentik Neotrygon kuhlii di perairan Selat Sunda
title_short Aspek biologi reproduksi ikan pari blentik Neotrygon kuhlii di perairan Selat Sunda
title_full Aspek biologi reproduksi ikan pari blentik Neotrygon kuhlii di perairan Selat Sunda
title_fullStr Aspek biologi reproduksi ikan pari blentik Neotrygon kuhlii di perairan Selat Sunda
title_full_unstemmed Aspek biologi reproduksi ikan pari blentik Neotrygon kuhlii di perairan Selat Sunda
title_sort aspek biologi reproduksi ikan pari blentik neotrygon kuhlii di perairan selat sunda
publisher Asosiasi Sains Akuakultur Indonesia
series Jurnal Akuakultur Indonesia
issn 1412-5269
2354-6700
publishDate 2016-12-01
description <p class="BasicParagraph"><strong>ABSTRACT</strong></p><p class="BasicParagraph"> </p><p class="BasicParagraph">Bluespotted stingray fish <em>Neotrygon kuhlii</em> is the important fish economically captured from Sunda Strait. Intensive fishing could decrease bluespotted stingray stock. This study was aimed to know the length-weight, and reproduction characteristic. The reproduction characteristic covered the size of first gonad maturity, the level and also index of gonad maturity of bluespotted stingray fish in Labuan Fishing Dock, Banten. The result showed the equilibrium of length-weight of female fish was about W=0.0007L2,1496. Meanwhile, the male fish was about W=0.0000L2.251. Male fish was better than female fish according their relatively condition factor. Decreasing of the factor condition was caused by feeding habit to grow the reproduction cells. The size of first gonad maturity for the female and male respectively were about 550–799 dan 550–760 mm. The highest level maturity even female or male was on IV achieved in June and Juli 2013. Increasing the index (IKG) was followed by the level of gonad maturity.</p><p class="BasicParagraph"> </p><p class="BasicParagraph">Kata kunci: bluespotted stingray, reproductive characteristic, condition factor, Sunda Strait<strong></strong></p><p class="BasicParagraph"><strong> </strong></p><p class="BasicParagraph"><strong> </strong></p><p class="BasicParagraph"><strong>ABSTRAK</strong></p><p class="BasicParagraph"><strong> </strong></p><p class="BasicParagraph">Ikan pari blentik <em>Neotrygon kuhlii</em> merupakan salah satu sumberdaya ikan ekonomis penting dan sebagai hasil penangkapan di Selat Sunda. Penangkapan yang intensif dapat mengakibatkan penurunan stok ikan pari blentik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui panjang bobot, dan  karakteristik reproduksi. Karaktersitik reproduksi itu sendiri meliputi ukaran pertama kali matang gonad, tingkat kematangan gonad dan indeks kematangan gonad ikan pari blentik di perairan Selat Sunda yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan, Banten. Berdasarkan hubungan panjang bobot ikan pari betina diperoleh persamaan hubungan panjang dan bobot untuk ikan pari blentik betina W=0,0007L2,1496. Sementara itu pada ikan jantan, persamaan hubungan panjang bobot W=0,0000L2,251. Ikan pari blentik jantan mempunyai faktor kondisi yang relatif lebih besar daripada ikan pari betina. Penurunan nilai faktor kondisi disebabkan bagian terbesar dari makanan yang dikonsumsi digunakan untuk perkembangan sel-sel reproduksinya. Kisaran ukuran pertama kali matang gonad ikan pari blentik betina 550–799, sedangkan untuk ikan pari jantan adalah dengan kisaran panjang total tubuh 550–760 mm. Tingkat kematangan gonad tertinggi ikan betina dan jantan (TKG IV) ditemukan pada bulan Juni dan Juli 2013. Indeks kematangan gonad (IKG) ikan pari semakin meningkat seiring dengan meningkatnya TKG.</p><p class="BasicParagraph"><strong> </strong></p><p>Keywords: ikan pari blentik, karakteristik reproduksi, faktor kondisi, Selat Sunda</p>
url http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai/article/view/12639
work_keys_str_mv AT salmaabubakar aspekbiologireproduksiikanpariblentikneotrygonkuhliidiperairanselatsunda
AT mennofatriaboer aspekbiologireproduksiikanpariblentikneotrygonkuhliidiperairanselatsunda
AT sulistiono aspekbiologireproduksiikanpariblentikneotrygonkuhliidiperairanselatsunda
_version_ 1725588603935916032