Nilai Diagnostik Rerata Tekanan Darah Pre dan Post Hemodialisis pada Pasien yang Menjalani Hemodialisis Kronik
Pendahuluan. Penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada pasien PGK (penyakit ginjal kronik) yang menjalani HD (hemodialisis) kronik adalah penyakit kardiovaskuler. Faktor utama penyebab kejadian kardiovaskuler pada pasien PGK yang menjalani HD adalah hipertensi. Diagnosis hipertensi pada pasien P...
Main Authors: | , , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine Universitas Indonesia-Cipto Mangunkusumo Hospital
2014-10-01
|
Series: | Jurnal Penyakit Dalam Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/41/38 |
id |
doaj-680f1bebabc34a0e822d113d20a9928b |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-680f1bebabc34a0e822d113d20a9928b2020-11-24T22:08:20ZindDepartment of Internal Medicine, Faculty of Medicine Universitas Indonesia-Cipto Mangunkusumo HospitalJurnal Penyakit Dalam Indonesia2406-89692549-06212014-10-01128995 http://dx.doi.org/10.7454/jpdi.v1i2.41Nilai Diagnostik Rerata Tekanan Darah Pre dan Post Hemodialisis pada Pasien yang Menjalani Hemodialisis KronikFerry Tigor P Purba0Parlindungan Siregar1Ginova Nainggolan2Hamzah Shatri3Departemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI RSUPNCM Indonesia Divisi Ginjal Hipertensi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI RSUPNCM Indonesia Divisi Ginjal Hipertensi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI RSUPNCM Indonesia Divisi Psikosomatik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI RSUPNCM Indonesia Pendahuluan. Penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada pasien PGK (penyakit ginjal kronik) yang menjalani HD (hemodialisis) kronik adalah penyakit kardiovaskuler. Faktor utama penyebab kejadian kardiovaskuler pada pasien PGK yang menjalani HD adalah hipertensi. Diagnosis hipertensi pada pasien PGK yang menjalani HD tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan adanya efek retensi cairan, office hypertension, dan proses ultrafiltrasi setelah HD. Baku emas diagnosis hipertensi pada pasien HD adalah pemeriksaan tekanan darah interdialitik dengan menggunakan alat ambulatory blood pressure monitoring (ABPM). Namun alat ini memiliki banyak kendala dalam pemeriksaannya. Studi sebelumnya yang meneliti tekanan darah pre dan post dialisis dibandingkan dengan tekanan darah ABPM memberikan hasil yang masih kontroversial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi dan nilai diagnostik rerata tekanan darah pre dan post hemodialisis dengan baku emas tekanan darah interdialisis yang diukur dengan metode ABPM. Metode. Dilakukan studi diagnostik dan uji korelasi dengan desain penelitian potong lintang pada tiga puluh lima pasien dewasa dengan penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis kronik. Pasien yang memenuhi kriteria penelitian dilakukan pengukuran ABPM selama 24 jam dan tekanan darah saat pre dan post dialisis. Hasil. Uji korelasi Pearson menunjukkan korelasi rerata TD sistolik pre-post dialisis dan sistolik ABPM sebesar r = 0,669 dan p= 0,000 dengan AUC sebesar 84,4% (95% IK, 71,5% - 97,3%) dengan p = 0,001 serta nilai sensitivitas 82,14%, spesifisitas 71.43%, nilai duga positif 92%, dan nilai duga negatif 50%. Uji korelasi Pearson mendapatkan korelasi antara rerata TD diastolik prepost dialisis dan diastolik ABPM sebesar r = 0,359 dan p = 0,034 dengan AUC sebesar 67,6 % (95% IK, 49,3 % - 86,0%) dengan p= 0,075 serta nilai sensitivitas 82,14%, spesifisitas 85,71%, nilai duga positif 95,83%, dan nilai duga negatif 54,55%. Simpulan. Rerata tekanan darah sistolik pre-post hemodialisis dapat digunakan untuk diagnosis hipertensi pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis kronik.http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/41/38ABPMhipertensirerata tekanan darah pre-post hemodialisis |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Ferry Tigor P Purba Parlindungan Siregar Ginova Nainggolan Hamzah Shatri |
spellingShingle |
Ferry Tigor P Purba Parlindungan Siregar Ginova Nainggolan Hamzah Shatri Nilai Diagnostik Rerata Tekanan Darah Pre dan Post Hemodialisis pada Pasien yang Menjalani Hemodialisis Kronik Jurnal Penyakit Dalam Indonesia ABPM hipertensi rerata tekanan darah pre-post hemodialisis |
author_facet |
Ferry Tigor P Purba Parlindungan Siregar Ginova Nainggolan Hamzah Shatri |
author_sort |
Ferry Tigor P Purba |
title |
Nilai Diagnostik Rerata Tekanan Darah Pre dan Post Hemodialisis pada Pasien yang Menjalani Hemodialisis Kronik |
title_short |
Nilai Diagnostik Rerata Tekanan Darah Pre dan Post Hemodialisis pada Pasien yang Menjalani Hemodialisis Kronik |
title_full |
Nilai Diagnostik Rerata Tekanan Darah Pre dan Post Hemodialisis pada Pasien yang Menjalani Hemodialisis Kronik |
title_fullStr |
Nilai Diagnostik Rerata Tekanan Darah Pre dan Post Hemodialisis pada Pasien yang Menjalani Hemodialisis Kronik |
title_full_unstemmed |
Nilai Diagnostik Rerata Tekanan Darah Pre dan Post Hemodialisis pada Pasien yang Menjalani Hemodialisis Kronik |
title_sort |
nilai diagnostik rerata tekanan darah pre dan post hemodialisis pada pasien yang menjalani hemodialisis kronik |
publisher |
Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine Universitas Indonesia-Cipto Mangunkusumo Hospital |
series |
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia |
issn |
2406-8969 2549-0621 |
publishDate |
2014-10-01 |
description |
Pendahuluan. Penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada pasien PGK (penyakit ginjal kronik) yang menjalani HD (hemodialisis) kronik adalah penyakit kardiovaskuler. Faktor utama penyebab kejadian kardiovaskuler pada pasien PGK yang menjalani HD adalah hipertensi. Diagnosis hipertensi pada pasien PGK yang menjalani HD tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan adanya efek retensi cairan, office hypertension, dan proses ultrafiltrasi setelah HD. Baku emas diagnosis hipertensi pada pasien HD adalah pemeriksaan tekanan darah interdialitik dengan menggunakan alat ambulatory blood pressure monitoring (ABPM). Namun alat ini memiliki banyak kendala dalam pemeriksaannya. Studi sebelumnya yang meneliti tekanan darah pre dan post dialisis dibandingkan dengan tekanan darah ABPM memberikan hasil yang masih kontroversial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi dan nilai diagnostik rerata tekanan darah pre dan post hemodialisis dengan baku emas tekanan darah interdialisis yang diukur dengan metode ABPM.
Metode. Dilakukan studi diagnostik dan uji korelasi dengan desain penelitian potong lintang pada tiga puluh lima pasien dewasa dengan penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis kronik. Pasien yang memenuhi kriteria penelitian dilakukan pengukuran ABPM selama 24 jam dan tekanan darah saat pre dan post dialisis.
Hasil. Uji korelasi Pearson menunjukkan korelasi rerata TD sistolik pre-post dialisis dan sistolik ABPM sebesar r = 0,669 dan p= 0,000 dengan AUC sebesar 84,4% (95% IK, 71,5% - 97,3%) dengan p = 0,001 serta nilai sensitivitas 82,14%, spesifisitas 71.43%, nilai duga positif 92%, dan nilai duga negatif 50%. Uji korelasi Pearson mendapatkan korelasi antara rerata TD diastolik prepost dialisis dan diastolik ABPM sebesar r = 0,359 dan p = 0,034 dengan AUC sebesar 67,6 % (95% IK, 49,3 % - 86,0%) dengan p= 0,075 serta nilai sensitivitas 82,14%, spesifisitas 85,71%, nilai duga positif 95,83%, dan nilai duga negatif 54,55%.
Simpulan. Rerata tekanan darah sistolik pre-post hemodialisis dapat digunakan untuk diagnosis hipertensi pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis kronik. |
topic |
ABPM hipertensi rerata tekanan darah pre-post hemodialisis |
url |
http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/41/38 |
work_keys_str_mv |
AT ferrytigorppurba nilaidiagnostikreratatekanandarahpredanposthemodialisispadapasienyangmenjalanihemodialisiskronik AT parlindungansiregar nilaidiagnostikreratatekanandarahpredanposthemodialisispadapasienyangmenjalanihemodialisiskronik AT ginovanainggolan nilaidiagnostikreratatekanandarahpredanposthemodialisispadapasienyangmenjalanihemodialisiskronik AT hamzahshatri nilaidiagnostikreratatekanandarahpredanposthemodialisispadapasienyangmenjalanihemodialisiskronik |
_version_ |
1725816516580999168 |