DINAMIKA TABARRUKAN DI PESANTREN BUNTET DESA MERTAPADA KULON KEC. ASTANAJAPURA KAB. CIREBON

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika tabarrukan yang ada di pesantren desa Mertapada Kulon. Tabarrukan merupakan salah satu ciri khas tradisi pesantren, yang dijadikan sebagai salah satu alat untuk mempererat hubungan antar kelompok masyarakat, tabarrukan yang berada di desa ini juga m...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Lutfi Lutfia Lutfin
Format: Article
Language:Arabic
Published: IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2019-07-01
Series:Jurnal Yaqzhan: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan
Subjects:
Online Access:https://syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/yaqhzan/article/view/4513/2215
id doaj-67ce6bfe607147e8977b4b1f6eac7adc
record_format Article
spelling doaj-67ce6bfe607147e8977b4b1f6eac7adc2021-07-28T13:14:25ZaraIAIN Syekh Nurjati CirebonJurnal Yaqzhan: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan2407-72082528-58902019-07-0151DINAMIKA TABARRUKAN DI PESANTREN BUNTET DESA MERTAPADA KULON KEC. ASTANAJAPURA KAB. CIREBONLutfi Lutfia Lutfin0IAIN Syekh NurjatiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika tabarrukan yang ada di pesantren desa Mertapada Kulon. Tabarrukan merupakan salah satu ciri khas tradisi pesantren, yang dijadikan sebagai salah satu alat untuk mempererat hubungan antar kelompok masyarakat, tabarrukan yang berada di desa ini juga merupakan bagian dari tindakan sosial. Masalah yang akan diteliti adalah: (1) Bagaimana bentuk-bentuk tabarrukan yang ada di pesantren; (2) Bagaimana dinamika tabarrukan di pesantren terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, untuk mengetahui dinamika tabarrukan yang terjadi di masyarakat pesantren. Teknik dan metode penggalian data yang digunakan ialah; pengamatan (observasi) dan wawancara mendalam (interview). Hasil data yang telah terkumpul, kemudian dideskripsikan dan dianalisa. Sedangkan, landasan teori yang digunakan adalah konsep kharisma Max Weber. Pada sisi lain, peneliti mencoba memahami bagaimana para pelaku tabarrukan memahami kondisi tradisi tabarrukan dulu dengan sekarang, kebiasaan-kebiasaan, norma, hubungan sosial, dan relasi yang di bentuk para pelaku tabarrukan. Dari penelitian ini, diperoleh hasil penelitain bahwa dinamika tabarrukan yang ada di masyarakat pesantren terjadi di seluruh lapisan yang ada di masyarakat, saat ini masyarakat sudah berubah, dan mengikuti perkembangan zaman, baik itu kiai, santri, maupun masyarakat. Penyebab terjadinya perubahan tersebut karena adanya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terjadi, karena kurangnya kesadaran diri dari dalam diri masing-masing kelompok yang saat ini disibukkan dengan aktivitas dan kesibukannya sendiri. Sedangkan faktor eksternal terjadi, karena masyarakat kini telah mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju, dan banyaknya budaya luar yang masuk melalui perkembangan zaman, pernikahan, maupun pendidikan yang dapat merubah pola pikir serta kebiasaan masyarakat. Dulu, pesantren dan kiai dijadikan sebagai kiblat untuk masyarakat belajar, dan memahami aktivitas sehari-hari, baik aktivitas sosial maupun aktivitas agama. Norma dan pola kehidupan yang ada di masyarakat dulu sangat bergantung pada apa yang diajarkan di pesantren. Berbeda dengan sekarang, norma dan pola kehidupan masyarakat sangat bergantung pada kecerdasan, dan kesadaran masyarakat itu sendiri, baik dalam mengolah maupun memandang setiap dan dan informasi.https://syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/yaqhzan/article/view/4513/2215dinamikatabarrukanmasyarakat pesantren
collection DOAJ
language Arabic
format Article
sources DOAJ
author Lutfi Lutfia Lutfin
spellingShingle Lutfi Lutfia Lutfin
DINAMIKA TABARRUKAN DI PESANTREN BUNTET DESA MERTAPADA KULON KEC. ASTANAJAPURA KAB. CIREBON
Jurnal Yaqzhan: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan
dinamika
tabarrukan
masyarakat pesantren
author_facet Lutfi Lutfia Lutfin
author_sort Lutfi Lutfia Lutfin
title DINAMIKA TABARRUKAN DI PESANTREN BUNTET DESA MERTAPADA KULON KEC. ASTANAJAPURA KAB. CIREBON
title_short DINAMIKA TABARRUKAN DI PESANTREN BUNTET DESA MERTAPADA KULON KEC. ASTANAJAPURA KAB. CIREBON
title_full DINAMIKA TABARRUKAN DI PESANTREN BUNTET DESA MERTAPADA KULON KEC. ASTANAJAPURA KAB. CIREBON
title_fullStr DINAMIKA TABARRUKAN DI PESANTREN BUNTET DESA MERTAPADA KULON KEC. ASTANAJAPURA KAB. CIREBON
title_full_unstemmed DINAMIKA TABARRUKAN DI PESANTREN BUNTET DESA MERTAPADA KULON KEC. ASTANAJAPURA KAB. CIREBON
title_sort dinamika tabarrukan di pesantren buntet desa mertapada kulon kec. astanajapura kab. cirebon
publisher IAIN Syekh Nurjati Cirebon
series Jurnal Yaqzhan: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan
issn 2407-7208
2528-5890
publishDate 2019-07-01
description Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika tabarrukan yang ada di pesantren desa Mertapada Kulon. Tabarrukan merupakan salah satu ciri khas tradisi pesantren, yang dijadikan sebagai salah satu alat untuk mempererat hubungan antar kelompok masyarakat, tabarrukan yang berada di desa ini juga merupakan bagian dari tindakan sosial. Masalah yang akan diteliti adalah: (1) Bagaimana bentuk-bentuk tabarrukan yang ada di pesantren; (2) Bagaimana dinamika tabarrukan di pesantren terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, untuk mengetahui dinamika tabarrukan yang terjadi di masyarakat pesantren. Teknik dan metode penggalian data yang digunakan ialah; pengamatan (observasi) dan wawancara mendalam (interview). Hasil data yang telah terkumpul, kemudian dideskripsikan dan dianalisa. Sedangkan, landasan teori yang digunakan adalah konsep kharisma Max Weber. Pada sisi lain, peneliti mencoba memahami bagaimana para pelaku tabarrukan memahami kondisi tradisi tabarrukan dulu dengan sekarang, kebiasaan-kebiasaan, norma, hubungan sosial, dan relasi yang di bentuk para pelaku tabarrukan. Dari penelitian ini, diperoleh hasil penelitain bahwa dinamika tabarrukan yang ada di masyarakat pesantren terjadi di seluruh lapisan yang ada di masyarakat, saat ini masyarakat sudah berubah, dan mengikuti perkembangan zaman, baik itu kiai, santri, maupun masyarakat. Penyebab terjadinya perubahan tersebut karena adanya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terjadi, karena kurangnya kesadaran diri dari dalam diri masing-masing kelompok yang saat ini disibukkan dengan aktivitas dan kesibukannya sendiri. Sedangkan faktor eksternal terjadi, karena masyarakat kini telah mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju, dan banyaknya budaya luar yang masuk melalui perkembangan zaman, pernikahan, maupun pendidikan yang dapat merubah pola pikir serta kebiasaan masyarakat. Dulu, pesantren dan kiai dijadikan sebagai kiblat untuk masyarakat belajar, dan memahami aktivitas sehari-hari, baik aktivitas sosial maupun aktivitas agama. Norma dan pola kehidupan yang ada di masyarakat dulu sangat bergantung pada apa yang diajarkan di pesantren. Berbeda dengan sekarang, norma dan pola kehidupan masyarakat sangat bergantung pada kecerdasan, dan kesadaran masyarakat itu sendiri, baik dalam mengolah maupun memandang setiap dan dan informasi.
topic dinamika
tabarrukan
masyarakat pesantren
url https://syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/yaqhzan/article/view/4513/2215
work_keys_str_mv AT lutfilutfialutfin dinamikatabarrukandipesantrenbuntetdesamertapadakulonkecastanajapurakabcirebon
_version_ 1721275860061782016