Pemecahan Masalah Matematika Sebagai Sarana Mengembangkan Penalaran Formal Siswa Sekolah Menengah Pertama
<p><a title="Full Text" href="https://googledrive.com/host/0B___rix-lj4fNzhDNGE2UW5zTDg" target="_blank">DOWNLOAD PDF</a></p><p>Keterampilan pemecahan masalah merupakan poin utama agar siswa menyadari peranan penting matematika dal...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Negeri Makassar
2014-01-01
|
Series: | Sainsmat |
Online Access: | http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat/article/view/753 |
id |
doaj-676b77481455435db07a871165e335bb |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-676b77481455435db07a871165e335bb2020-11-24T21:36:17ZindUniversitas Negeri MakassarSainsmat2086-67552579-56862014-01-01218492656Pemecahan Masalah Matematika Sebagai Sarana Mengembangkan Penalaran Formal Siswa Sekolah Menengah PertamaAndi Saparuddin Nur0Abdul Rahman1Universitas Negeri MakassarUniversitas Negeri Makassar<p><a title="Full Text" href="https://googledrive.com/host/0B___rix-lj4fNzhDNGE2UW5zTDg" target="_blank">DOWNLOAD PDF</a></p><p>Keterampilan pemecahan masalah merupakan poin utama agar siswa menyadari peranan penting matematika dalam praktik kehidupan. Selain itu, melalui pemecahan masalah siswa akan terlatih dan terdorong untuk mengembangkan penalaran formalnya secara mandiri dan terbebas dari berbagai paradigma konservatif yang mengendalikan proses berpikirnya. Prosedur rutin dan persoalan yang melibatkan proses belajar statis akan sendirinya ditinggalkan oleh siswa karena melalui pemecahan masalah, latihan mengelola pikiran secara efektif, efisien, dan fleksibel lebih ditekankan. Siswa dapat dikatakan berpikir formal jika mampu memahami permasalahan yang murni abstrak, mampu membuat hipotesis, menangani permasalahan kombinasi permutasi dengan baik serta dapat berpikir secara luwes dan fleksibel terlepas dari aturan prosedural yang telah dipelajari. Prinsip matematika bukan lagi suatu pemaksaan intelektual bagi siswa melainkan sebuah struktur yang telah terkonstruk dengan rapih dan bermanfaat. Pada akhirnya, guru dan segenap praktisi pendidikan akan menyadari bahwa transformasi proses bernalar merupakan identitas utama yang mestinya menjadi pusat perhatian dalam meningkatkan mutu pendidikan bukan dengan menghapal konsep sebanyak mungkin.</p><p>Kata Kunci: Pemecahan Masalah, Penalaran Formal.</p>http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat/article/view/753 |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Andi Saparuddin Nur Abdul Rahman |
spellingShingle |
Andi Saparuddin Nur Abdul Rahman Pemecahan Masalah Matematika Sebagai Sarana Mengembangkan Penalaran Formal Siswa Sekolah Menengah Pertama Sainsmat |
author_facet |
Andi Saparuddin Nur Abdul Rahman |
author_sort |
Andi Saparuddin Nur |
title |
Pemecahan Masalah Matematika Sebagai Sarana Mengembangkan Penalaran Formal Siswa Sekolah Menengah Pertama |
title_short |
Pemecahan Masalah Matematika Sebagai Sarana Mengembangkan Penalaran Formal Siswa Sekolah Menengah Pertama |
title_full |
Pemecahan Masalah Matematika Sebagai Sarana Mengembangkan Penalaran Formal Siswa Sekolah Menengah Pertama |
title_fullStr |
Pemecahan Masalah Matematika Sebagai Sarana Mengembangkan Penalaran Formal Siswa Sekolah Menengah Pertama |
title_full_unstemmed |
Pemecahan Masalah Matematika Sebagai Sarana Mengembangkan Penalaran Formal Siswa Sekolah Menengah Pertama |
title_sort |
pemecahan masalah matematika sebagai sarana mengembangkan penalaran formal siswa sekolah menengah pertama |
publisher |
Universitas Negeri Makassar |
series |
Sainsmat |
issn |
2086-6755 2579-5686 |
publishDate |
2014-01-01 |
description |
<p><a title="Full Text" href="https://googledrive.com/host/0B___rix-lj4fNzhDNGE2UW5zTDg" target="_blank">DOWNLOAD PDF</a></p><p>Keterampilan pemecahan masalah merupakan poin utama agar siswa menyadari peranan penting matematika dalam praktik kehidupan. Selain itu, melalui pemecahan masalah siswa akan terlatih dan terdorong untuk mengembangkan penalaran formalnya secara mandiri dan terbebas dari berbagai paradigma konservatif yang mengendalikan proses berpikirnya. Prosedur rutin dan persoalan yang melibatkan proses belajar statis akan sendirinya ditinggalkan oleh siswa karena melalui pemecahan masalah, latihan mengelola pikiran secara efektif, efisien, dan fleksibel lebih ditekankan. Siswa dapat dikatakan berpikir formal jika mampu memahami permasalahan yang murni abstrak, mampu membuat hipotesis, menangani permasalahan kombinasi permutasi dengan baik serta dapat berpikir secara luwes dan fleksibel terlepas dari aturan prosedural yang telah dipelajari. Prinsip matematika bukan lagi suatu pemaksaan intelektual bagi siswa melainkan sebuah struktur yang telah terkonstruk dengan rapih dan bermanfaat. Pada akhirnya, guru dan segenap praktisi pendidikan akan menyadari bahwa transformasi proses bernalar merupakan identitas utama yang mestinya menjadi pusat perhatian dalam meningkatkan mutu pendidikan bukan dengan menghapal konsep sebanyak mungkin.</p><p>Kata Kunci: Pemecahan Masalah, Penalaran Formal.</p> |
url |
http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat/article/view/753 |
work_keys_str_mv |
AT andisaparuddinnur pemecahanmasalahmatematikasebagaisaranamengembangkanpenalaranformalsiswasekolahmenengahpertama AT abdulrahman pemecahanmasalahmatematikasebagaisaranamengembangkanpenalaranformalsiswasekolahmenengahpertama |
_version_ |
1725941986544844800 |