Meretas Hambatan Komunikasi Perdesaan Dengan Media Komunitas di Daerah Istimewa Yogyakarta

Abstrak Artikel ini mendeskripsikan tentang eksistensi radio komunitas  sebagai agen informasi di perdesaan wilayah Yogyakarta. Sebagai agen perubahan sosial, operasionalisasi radio komunitas berkaitan dengan  strukturasi  Anthony Giddens. Strukturasi memiliki tiga konsep utama yakni signifikansi,...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Ika Yuliasari, Amiruddin Saleh, Musa Hubeis, Sarwititi Sarwoprasodjo
Format: Article
Language:Indonesian
Published: R&D Center for Post and Informatics 2017-03-01
Series:Jurnal Penelitian Pos dan Informatika
Subjects:
Online Access:https://jurnal-ppi.kominfo.go.id/index.php/jppi/article/view/94
id doaj-67119c8ef79448c1aa3ed2c780b4a270
record_format Article
spelling doaj-67119c8ef79448c1aa3ed2c780b4a2702020-11-24T23:44:53ZindR&D Center for Post and InformaticsJurnal Penelitian Pos dan Informatika2088-94022476-92662017-03-015219121210.17933/jppi.2015.050200568Meretas Hambatan Komunikasi Perdesaan Dengan Media Komunitas di Daerah Istimewa YogyakartaIka Yuliasari0Amiruddin Saleh1Musa Hubeis2Sarwititi Sarwoprasodjo3Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas JayabayaDepartemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Institut Pertanian BogorDepartemen Manajemen Institut Pertanian BogorDepartemen Manajemen Institut Pertanian BogorAbstrak Artikel ini mendeskripsikan tentang eksistensi radio komunitas  sebagai agen informasi di perdesaan wilayah Yogyakarta. Sebagai agen perubahan sosial, operasionalisasi radio komunitas berkaitan dengan  strukturasi  Anthony Giddens. Strukturasi memiliki tiga konsep utama yakni signifikansi, dominasi, dan legitimasi. Dalam penelitian ini, terdapat dua radio komunitas yang didirikan oleh warga desa di desa Gadingsari ( Kabupaten Bantul)  dan desa Kaliagung ( Kabupaten Kulon Progo) lebih dari sepuluh tahun  lalu. Paworo FM di Gadingsari dan Trisna Alami FM di Kaliagung dikenal sebagai radio komunitas yang menyebarluaskan informasi secara berkesinambungan . pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme dipergunakan untuk  menginterpretasikan dunia kehidupan, menekankan signifikansi  realitas sosial,  dan menemukan interaksi agen dan struktur. Lebih lanjut, teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, diskusi kelompok terfokus, dan dokumentasi. Etnografi komunikasi  daplikasikan sebagai upaya untuk menyelidiki perilaku dan pola komunikasi warga desa . Implementasi semiotika sosial menghasilkan beberapa kajian wacana penting tentang informasi pembangunan di desa . Meskipun kedua radio tersebut tidak tergantung pada aspek komersial,  para aktor media masih tetap berjuang untuk menembus batas kesenjangan informasi di desa mereka.   Abstract This article describes about  the existence of community radio as an information agent in rural area  in Yogyakarta. As a social change agent , the operation of community radio   linked with the concept of structuration ( Anthony Giddens). Structuration has three  main concepts such as  of significance, domination and legitimation. In this research, there are two community radios  that has built by people in Gadingsari village (Bantul Regency) and Kaliagung village            ( Kulon Progo Regency) more  ten years ago .Paworo FM (Gadingsari village) and Trisna Alami FM    ( Kaliagung village ) are known as the community radio which disemminate information continuosly. A qualitative approach and constructivism paradigm used to interpret  the living world,   emphasize the significance of social reality, and  discover the interaction of agent and structure. Furthormore, the data collection techniques  are : interview, observation, focus group discussion, and documentation.  Ethnography of communication has been applied as an  attempt to explore the behavior and communication pattern of  villagers.  The implementation of social semiotics carried out some important discourse of development information in those villages.   Although both of community radio do not depend on commercial aspect , the  actors in community radio still fight against the information gap in their village.https://jurnal-ppi.kominfo.go.id/index.php/jppi/article/view/94communicationdevelopment communicationcommunity radiorural areaagentsocial changeinformation gapstructuration
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Ika Yuliasari
Amiruddin Saleh
Musa Hubeis
Sarwititi Sarwoprasodjo
spellingShingle Ika Yuliasari
Amiruddin Saleh
Musa Hubeis
Sarwititi Sarwoprasodjo
Meretas Hambatan Komunikasi Perdesaan Dengan Media Komunitas di Daerah Istimewa Yogyakarta
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika
communication
development communication
community radio
rural area
agent
social change
information gap
structuration
author_facet Ika Yuliasari
Amiruddin Saleh
Musa Hubeis
Sarwititi Sarwoprasodjo
author_sort Ika Yuliasari
title Meretas Hambatan Komunikasi Perdesaan Dengan Media Komunitas di Daerah Istimewa Yogyakarta
title_short Meretas Hambatan Komunikasi Perdesaan Dengan Media Komunitas di Daerah Istimewa Yogyakarta
title_full Meretas Hambatan Komunikasi Perdesaan Dengan Media Komunitas di Daerah Istimewa Yogyakarta
title_fullStr Meretas Hambatan Komunikasi Perdesaan Dengan Media Komunitas di Daerah Istimewa Yogyakarta
title_full_unstemmed Meretas Hambatan Komunikasi Perdesaan Dengan Media Komunitas di Daerah Istimewa Yogyakarta
title_sort meretas hambatan komunikasi perdesaan dengan media komunitas di daerah istimewa yogyakarta
publisher R&D Center for Post and Informatics
series Jurnal Penelitian Pos dan Informatika
issn 2088-9402
2476-9266
publishDate 2017-03-01
description Abstrak Artikel ini mendeskripsikan tentang eksistensi radio komunitas  sebagai agen informasi di perdesaan wilayah Yogyakarta. Sebagai agen perubahan sosial, operasionalisasi radio komunitas berkaitan dengan  strukturasi  Anthony Giddens. Strukturasi memiliki tiga konsep utama yakni signifikansi, dominasi, dan legitimasi. Dalam penelitian ini, terdapat dua radio komunitas yang didirikan oleh warga desa di desa Gadingsari ( Kabupaten Bantul)  dan desa Kaliagung ( Kabupaten Kulon Progo) lebih dari sepuluh tahun  lalu. Paworo FM di Gadingsari dan Trisna Alami FM di Kaliagung dikenal sebagai radio komunitas yang menyebarluaskan informasi secara berkesinambungan . pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme dipergunakan untuk  menginterpretasikan dunia kehidupan, menekankan signifikansi  realitas sosial,  dan menemukan interaksi agen dan struktur. Lebih lanjut, teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, diskusi kelompok terfokus, dan dokumentasi. Etnografi komunikasi  daplikasikan sebagai upaya untuk menyelidiki perilaku dan pola komunikasi warga desa . Implementasi semiotika sosial menghasilkan beberapa kajian wacana penting tentang informasi pembangunan di desa . Meskipun kedua radio tersebut tidak tergantung pada aspek komersial,  para aktor media masih tetap berjuang untuk menembus batas kesenjangan informasi di desa mereka.   Abstract This article describes about  the existence of community radio as an information agent in rural area  in Yogyakarta. As a social change agent , the operation of community radio   linked with the concept of structuration ( Anthony Giddens). Structuration has three  main concepts such as  of significance, domination and legitimation. In this research, there are two community radios  that has built by people in Gadingsari village (Bantul Regency) and Kaliagung village            ( Kulon Progo Regency) more  ten years ago .Paworo FM (Gadingsari village) and Trisna Alami FM    ( Kaliagung village ) are known as the community radio which disemminate information continuosly. A qualitative approach and constructivism paradigm used to interpret  the living world,   emphasize the significance of social reality, and  discover the interaction of agent and structure. Furthormore, the data collection techniques  are : interview, observation, focus group discussion, and documentation.  Ethnography of communication has been applied as an  attempt to explore the behavior and communication pattern of  villagers.  The implementation of social semiotics carried out some important discourse of development information in those villages.   Although both of community radio do not depend on commercial aspect , the  actors in community radio still fight against the information gap in their village.
topic communication
development communication
community radio
rural area
agent
social change
information gap
structuration
url https://jurnal-ppi.kominfo.go.id/index.php/jppi/article/view/94
work_keys_str_mv AT ikayuliasari meretashambatankomunikasiperdesaandenganmediakomunitasdidaerahistimewayogyakarta
AT amiruddinsaleh meretashambatankomunikasiperdesaandenganmediakomunitasdidaerahistimewayogyakarta
AT musahubeis meretashambatankomunikasiperdesaandenganmediakomunitasdidaerahistimewayogyakarta
AT sarwititisarwoprasodjo meretashambatankomunikasiperdesaandenganmediakomunitasdidaerahistimewayogyakarta
_version_ 1725498127383789568