PERBANDINGAN PENGGUNAAN FIKSASI HAIR SPRAY DENGAN FIKSASI RUTIN PADA PAP SMEAR DENGAN METODE BETHESDA
Latar belakang. PAP smear merupakan metode deteksi dini yang rutin digunakan untuk lesi peradangan serta kanker serviks di seluruh dunia. Metode fiksasi basah untuk PAP smear saat ini selain menggunakan alkohol, juga menggunakan Hair spray. Tujuan. Untuk membandingkan kualitas fiksasi menggunakan al...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Muhammadiyah Malang
2017-03-01
|
Series: | Saintika Medika |
Online Access: | http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/4198 |
id |
doaj-655ab39de8034389a40181969c4e84da |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-655ab39de8034389a40181969c4e84da2020-11-25T02:35:59ZengUniversitas Muhammadiyah MalangSaintika Medika 0216-759X2614-476X2017-03-01112687010.22219/sm.v11i2.41983644PERBANDINGAN PENGGUNAAN FIKSASI HAIR SPRAY DENGAN FIKSASI RUTIN PADA PAP SMEAR DENGAN METODE BETHESDADian Yuliartha LestariLatar belakang. PAP smear merupakan metode deteksi dini yang rutin digunakan untuk lesi peradangan serta kanker serviks di seluruh dunia. Metode fiksasi basah untuk PAP smear saat ini selain menggunakan alkohol, juga menggunakan Hair spray. Tujuan. Untuk membandingkan kualitas fiksasi menggunakan alkohol dan hair spray. Metode. Merupakan penelitian observasional analitik, dengan total sampling dari bulan September-Desember 2014. Variabel yang dinilai adalah adekuat spesimen, kualitas staining, ada tidaknya artefak, serta ada tidaknya sel yang degenerasi. Uji statistik menggunakan Uji Kesesuaian Kappa, dikatakan sesuai jika koefisien kappa >0,6 (p<0,05). Hasil. Didapatkan jumlah sampel sebanyak 122 sampel. Hasil koefisien kappa untuk adekuat spesimen sebesar 0,792. Hasil koefisien kappa untuk kualitas staining sebesar 0,627. Hasil koefisien kappa untuk ada tidaknya artefak sebesar 0,196. Hasil koefisien kappa untuk ada tidaknya sel yang degenerasi sebesar 1,000. Kesimpulan. Terdapat kesesuaian antara penggunaan fiksasi menggunakan alkohol maupun hairspray, dalam hal adekuat sel, kualitas staining, maupun ada tidaknya sel yang degenerasi. Keyword : PAP smear, alkohol, hairsprayhttp://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/4198 |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Dian Yuliartha Lestari |
spellingShingle |
Dian Yuliartha Lestari PERBANDINGAN PENGGUNAAN FIKSASI HAIR SPRAY DENGAN FIKSASI RUTIN PADA PAP SMEAR DENGAN METODE BETHESDA Saintika Medika |
author_facet |
Dian Yuliartha Lestari |
author_sort |
Dian Yuliartha Lestari |
title |
PERBANDINGAN PENGGUNAAN FIKSASI HAIR SPRAY DENGAN FIKSASI RUTIN PADA PAP SMEAR DENGAN METODE BETHESDA |
title_short |
PERBANDINGAN PENGGUNAAN FIKSASI HAIR SPRAY DENGAN FIKSASI RUTIN PADA PAP SMEAR DENGAN METODE BETHESDA |
title_full |
PERBANDINGAN PENGGUNAAN FIKSASI HAIR SPRAY DENGAN FIKSASI RUTIN PADA PAP SMEAR DENGAN METODE BETHESDA |
title_fullStr |
PERBANDINGAN PENGGUNAAN FIKSASI HAIR SPRAY DENGAN FIKSASI RUTIN PADA PAP SMEAR DENGAN METODE BETHESDA |
title_full_unstemmed |
PERBANDINGAN PENGGUNAAN FIKSASI HAIR SPRAY DENGAN FIKSASI RUTIN PADA PAP SMEAR DENGAN METODE BETHESDA |
title_sort |
perbandingan penggunaan fiksasi hair spray dengan fiksasi rutin pada pap smear dengan metode bethesda |
publisher |
Universitas Muhammadiyah Malang |
series |
Saintika Medika |
issn |
0216-759X 2614-476X |
publishDate |
2017-03-01 |
description |
Latar belakang. PAP smear merupakan metode deteksi dini yang rutin digunakan untuk lesi peradangan serta kanker
serviks di seluruh dunia. Metode fiksasi basah untuk PAP smear saat ini selain menggunakan alkohol, juga menggunakan Hair spray. Tujuan. Untuk membandingkan kualitas fiksasi menggunakan alkohol dan hair spray. Metode. Merupakan penelitian observasional analitik, dengan total sampling dari bulan September-Desember 2014. Variabel yang dinilai adalah adekuat spesimen, kualitas staining, ada tidaknya artefak, serta ada tidaknya sel yang degenerasi. Uji statistik menggunakan Uji Kesesuaian Kappa, dikatakan sesuai jika koefisien kappa >0,6 (p<0,05). Hasil. Didapatkan jumlah sampel sebanyak
122 sampel. Hasil koefisien kappa untuk adekuat spesimen sebesar 0,792. Hasil koefisien kappa untuk kualitas staining sebesar 0,627. Hasil koefisien kappa untuk ada tidaknya artefak sebesar 0,196. Hasil koefisien kappa untuk ada tidaknya sel yang degenerasi sebesar 1,000. Kesimpulan. Terdapat kesesuaian antara penggunaan fiksasi menggunakan alkohol maupun hairspray, dalam hal adekuat sel, kualitas staining, maupun ada tidaknya sel yang degenerasi.
Keyword : PAP smear, alkohol, hairspray |
url |
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/4198 |
work_keys_str_mv |
AT dianyuliarthalestari perbandinganpenggunaanfiksasihairspraydenganfiksasirutinpadapapsmeardenganmetodebethesda |
_version_ |
1724802089480093696 |