PEMETAAN DAERAH PENYEBARAN KASUS RABIES DENGAN METODE GIS (Geographical Informasion System) DI KABUPATEN SIKKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
<p>ABSTRACT.</p><p>Rabies has become an important public health concern in countries in Asia and Afrika. Rabies isstill problem for world health including Indonesia.Rabies in Indonesia to be series problem healthcommunity because always almost fatal after symptom clinical of a dise...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
2013-12-01
|
Series: | Vektora |
Subjects: | |
Online Access: | http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/vk/article/view/3320 |
id |
doaj-64c67881b8104d59bd02f5338691f5d3 |
---|---|
record_format |
Article |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Fridolina Mau Yustinus Desato Bernadus Yuliadi |
spellingShingle |
Fridolina Mau Yustinus Desato Bernadus Yuliadi PEMETAAN DAERAH PENYEBARAN KASUS RABIES DENGAN METODE GIS (Geographical Informasion System) DI KABUPATEN SIKKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Vektora Pemetaan, GIS, Kasus Rabies, Mapping, GIS, Rabies case |
author_facet |
Fridolina Mau Yustinus Desato Bernadus Yuliadi |
author_sort |
Fridolina Mau |
title |
PEMETAAN DAERAH PENYEBARAN KASUS RABIES DENGAN METODE GIS (Geographical Informasion System) DI KABUPATEN SIKKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR |
title_short |
PEMETAAN DAERAH PENYEBARAN KASUS RABIES DENGAN METODE GIS (Geographical Informasion System) DI KABUPATEN SIKKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR |
title_full |
PEMETAAN DAERAH PENYEBARAN KASUS RABIES DENGAN METODE GIS (Geographical Informasion System) DI KABUPATEN SIKKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR |
title_fullStr |
PEMETAAN DAERAH PENYEBARAN KASUS RABIES DENGAN METODE GIS (Geographical Informasion System) DI KABUPATEN SIKKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR |
title_full_unstemmed |
PEMETAAN DAERAH PENYEBARAN KASUS RABIES DENGAN METODE GIS (Geographical Informasion System) DI KABUPATEN SIKKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR |
title_sort |
pemetaan daerah penyebaran kasus rabies dengan metode gis (geographical informasion system) di kabupaten sikka provinsi nusa tenggara timur |
publisher |
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan |
series |
Vektora |
issn |
2085-868X 2354-8789 |
publishDate |
2013-12-01 |
description |
<p>ABSTRACT.</p><p>Rabies has become an important public health concern in countries in Asia and Afrika. Rabies isstill problem for world health including Indonesia.Rabies in Indonesia to be series problem healthcommunity because always almost fatal after symptom clinical of a disease with level death untill100%. Provinsi East Nusa Tenggara quantity case from the bite of a mad dog is 16.000 case oneyear. The aim of this research is to analyze the epidemiological spatial pattern of rabies in Sikkadistrict in 2010 using Geographical Information System (GIS) in case mapping the distribute areato be as information in planning prevention and eliminasi rabies Sikka district. Tipe of research iscross sectional using Geographical Information Sistem approach which is able to visualize,excess, sort, and the data spatial. The population is the whole cases of rabies in register of district health office and register community health centers at Sikka district. Sample is the wholefill the conditioan was 135 rabies patient. The analysis of the spatial pattern showed stratificationspreading rabies case can be devided in 3 cluster. Centers dot cluster I in coordinate 8,622296 LS122,215432 BT with radius 1,48 Km. Quantity dot case 58 (42,96%). Centres dot cluster II incoordinate 8,699204 LS 122,31267313 with radius 13,25 Km.Quantity dot case 41 (30,37%) andcenters dot cluster III in coordinate 8,681881 LS 122,167690 BT. Quantitydot case 36 (26,66% ).Specification cluster used Satcan v7.0.2 witth analysis space time permutation. Radius of casewith community health centers to have been divided in 3 zone buffer. Zone buffer 1. The distance2 Km subdistrict Alok, zone buffer 2 the distance 4 Km subdistrict Kewapante also Nita and zonebuffer 3 the distance 8 Km subdistrict Kangae. Key Word : Mapping, GIS, Rabies case</p><p> </p><p>ABSTRAK</p><p>Di negara-negara Asia dan Afrika rabies merupakan masalah kesehatan yang sangat penting.Rabies juga masih merupakan masalah kesehatan dunia termasuk juga Indonesia. Di Indonesiarabies masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sangat serius karena hampir selalumemyebabkan kematian setelah timbul gejala klinis dengan tingkat kematian sampai 100 %. Kasus gigitan di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur sebanyak 16.000 kasus setiap tahunnya.Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional (potong lintang) dengan pendekatan SistemInformasi Geografis (SIG) yang memiliki kemampuan untuk memvisualisasikan, mengeksplorasi,memilah-milah data, dan menganalisis data secara spasial. Analisis pola spasial ditunjuk oleh titik cluster menggunakan satscan v7.0.2 dengan analisis space time permutation Sebaran kasusrabies terbagi dalam 3 cluster, titik pusat cluster I pada koordinat 8,622296 LS 122,215432 BTdengan radius 1,48 km, jumlah titik kasus 58, titik pusat cluster II pada koordinat 8,699204 LS122,312673 BT dengan radius 13,25 km, jumlah titik kasus 41 dan titik pusat cluster III padakoordinat 8,681881 LS 122,167690 BT jumlah titik kasus 36 kasus. stratifikasi daerah kasusrabies yang sangat rawan yaitu kelurahan Alok, Alok Timur dan Alok Barat. wilayah dengankategori rawan rabies yaitu Desa Nita dan Nitakloang sedangkan wilayah dengan kategori kurangrawan yaitu Kewapantai, Hewokloang dan Kangae. Jarak titik kasus dengan Pusat LayananKesehatan terbagi dalam 3 zona buffer, zona buffer 1 berjarak 2 km Kecamatan Alok, zona buffer2 berjarak 4 km Kecamatan Kewapante dan Nitta dan zona buffer 3 berjarak 8 km KecamatanKangae. Kata Kunci :Pemetaan, GIS, Kasus Rabies</p> |
topic |
Pemetaan, GIS, Kasus Rabies, Mapping, GIS, Rabies case |
url |
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/vk/article/view/3320 |
work_keys_str_mv |
AT fridolinamau pemetaandaerahpenyebarankasusrabiesdenganmetodegisgeographicalinformasionsystemdikabupatensikkaprovinsinusatenggaratimur AT yustinusdesato pemetaandaerahpenyebarankasusrabiesdenganmetodegisgeographicalinformasionsystemdikabupatensikkaprovinsinusatenggaratimur AT bernadusyuliadi pemetaandaerahpenyebarankasusrabiesdenganmetodegisgeographicalinformasionsystemdikabupatensikkaprovinsinusatenggaratimur |
_version_ |
1725669116723855360 |
spelling |
doaj-64c67881b8104d59bd02f5338691f5d32020-11-24T22:51:33ZindBadan Penelitian dan Pengembangan KesehatanVektora2085-868X2354-87892013-12-0131 Jun12213306PEMETAAN DAERAH PENYEBARAN KASUS RABIES DENGAN METODE GIS (Geographical Informasion System) DI KABUPATEN SIKKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMURFridolina Mau0Yustinus Desato1Bernadus Yuliadi2Staf Loka Litbang P2B2 WaikabubakStaf Loka Litbang P2B2 WaikabubakStaf B2P2VRP salatiga<p>ABSTRACT.</p><p>Rabies has become an important public health concern in countries in Asia and Afrika. Rabies isstill problem for world health including Indonesia.Rabies in Indonesia to be series problem healthcommunity because always almost fatal after symptom clinical of a disease with level death untill100%. Provinsi East Nusa Tenggara quantity case from the bite of a mad dog is 16.000 case oneyear. The aim of this research is to analyze the epidemiological spatial pattern of rabies in Sikkadistrict in 2010 using Geographical Information System (GIS) in case mapping the distribute areato be as information in planning prevention and eliminasi rabies Sikka district. Tipe of research iscross sectional using Geographical Information Sistem approach which is able to visualize,excess, sort, and the data spatial. The population is the whole cases of rabies in register of district health office and register community health centers at Sikka district. Sample is the wholefill the conditioan was 135 rabies patient. The analysis of the spatial pattern showed stratificationspreading rabies case can be devided in 3 cluster. Centers dot cluster I in coordinate 8,622296 LS122,215432 BT with radius 1,48 Km. Quantity dot case 58 (42,96%). Centres dot cluster II incoordinate 8,699204 LS 122,31267313 with radius 13,25 Km.Quantity dot case 41 (30,37%) andcenters dot cluster III in coordinate 8,681881 LS 122,167690 BT. Quantitydot case 36 (26,66% ).Specification cluster used Satcan v7.0.2 witth analysis space time permutation. Radius of casewith community health centers to have been divided in 3 zone buffer. Zone buffer 1. The distance2 Km subdistrict Alok, zone buffer 2 the distance 4 Km subdistrict Kewapante also Nita and zonebuffer 3 the distance 8 Km subdistrict Kangae. Key Word : Mapping, GIS, Rabies case</p><p> </p><p>ABSTRAK</p><p>Di negara-negara Asia dan Afrika rabies merupakan masalah kesehatan yang sangat penting.Rabies juga masih merupakan masalah kesehatan dunia termasuk juga Indonesia. Di Indonesiarabies masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sangat serius karena hampir selalumemyebabkan kematian setelah timbul gejala klinis dengan tingkat kematian sampai 100 %. Kasus gigitan di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur sebanyak 16.000 kasus setiap tahunnya.Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional (potong lintang) dengan pendekatan SistemInformasi Geografis (SIG) yang memiliki kemampuan untuk memvisualisasikan, mengeksplorasi,memilah-milah data, dan menganalisis data secara spasial. Analisis pola spasial ditunjuk oleh titik cluster menggunakan satscan v7.0.2 dengan analisis space time permutation Sebaran kasusrabies terbagi dalam 3 cluster, titik pusat cluster I pada koordinat 8,622296 LS 122,215432 BTdengan radius 1,48 km, jumlah titik kasus 58, titik pusat cluster II pada koordinat 8,699204 LS122,312673 BT dengan radius 13,25 km, jumlah titik kasus 41 dan titik pusat cluster III padakoordinat 8,681881 LS 122,167690 BT jumlah titik kasus 36 kasus. stratifikasi daerah kasusrabies yang sangat rawan yaitu kelurahan Alok, Alok Timur dan Alok Barat. wilayah dengankategori rawan rabies yaitu Desa Nita dan Nitakloang sedangkan wilayah dengan kategori kurangrawan yaitu Kewapantai, Hewokloang dan Kangae. Jarak titik kasus dengan Pusat LayananKesehatan terbagi dalam 3 zona buffer, zona buffer 1 berjarak 2 km Kecamatan Alok, zona buffer2 berjarak 4 km Kecamatan Kewapante dan Nitta dan zona buffer 3 berjarak 8 km KecamatanKangae. Kata Kunci :Pemetaan, GIS, Kasus Rabies</p>http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/vk/article/view/3320Pemetaan, GIS, Kasus Rabies, Mapping, GIS, Rabies case |