CIRI-CIRI ANAK BALITA PENDERITA BERCAK BITOT DI KECAMATAN CIJERUK DAN CARINGIN< KABUPATEN BOGOR
Pada proyek rintisan "Penanggulangan KVA don Xeropthalmia dengan MSG yang difortifikasikan vitamin A" di Kecamatan Cijeruk dan Caringin, Kabupaten Bogor ditemukan bahwa 1% anak yang diperiksa menderita bercak Bitot dan 0,15% menderita kelainan kornea skars. Menurut WHO, angka tersebut menu...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Kementerian Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
2012-11-01
|
Series: | Penelitian Gizi dan Makanan |
Online Access: | http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/view/2001 |
id |
doaj-64a836cd3f854956976458f8d1532151 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-64a836cd3f854956976458f8d15321512020-11-25T01:46:33ZindKementerian Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi KlinikPenelitian Gizi dan Makanan0125-97172338-83582012-11-010010.22435/pgm.v0i0.2001.2004CIRI-CIRI ANAK BALITA PENDERITA BERCAK BITOT DI KECAMATAN CIJERUK DAN CARINGIN< KABUPATEN BOGORMoecherdiyatiningsih Moecherdiyatiningsih0Kushari Supeni1Muhilal Muhilal2Kelompok Program Penelitian Penanggulangan Gizi UtamaFKM-UI, JakartaKelompok Program Penelitian Penanggulangan Gizi UtamaPada proyek rintisan "Penanggulangan KVA don Xeropthalmia dengan MSG yang difortifikasikan vitamin A" di Kecamatan Cijeruk dan Caringin, Kabupaten Bogor ditemukan bahwa 1% anak yang diperiksa menderita bercak Bitot dan 0,15% menderita kelainan kornea skars. Menurut WHO, angka tersebut menunjukkan bahwa KVA ma!ih merupakan masalah kesehatan masyarakat di wilayah bersangkutan. Untuk mengetahui kelompok anak Balita mana yang rawan KVA pada tingkat bercak Bitot (X1B) telah dilakukan analisis secara deskriptif terhadap 79 anak penderita bercak Bitot di wilayah tersebut. Berdasarkan umur, sampai golongan umur 49-60 bulan tampak kecenderungan bahwa semakin meningkat umur semakin meningkat pula prevalensi bercak Bitot. Dibandingkan dengan anak perempuan, anak laki-laki lebih rawan terhadap bercak Bitot dengan rasio 3:1. Sekitar 60% penderita bercak Bitot disertai infeksi dan prevalensinya cenderung meningkat sampai usia 49-60 bulan. Berdasarkan indeks BB/TB, sekitar 67% anak Balita penderita X1B berstatus gizi baik.<br />http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/view/2001 |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Moecherdiyatiningsih Moecherdiyatiningsih Kushari Supeni Muhilal Muhilal |
spellingShingle |
Moecherdiyatiningsih Moecherdiyatiningsih Kushari Supeni Muhilal Muhilal CIRI-CIRI ANAK BALITA PENDERITA BERCAK BITOT DI KECAMATAN CIJERUK DAN CARINGIN< KABUPATEN BOGOR Penelitian Gizi dan Makanan |
author_facet |
Moecherdiyatiningsih Moecherdiyatiningsih Kushari Supeni Muhilal Muhilal |
author_sort |
Moecherdiyatiningsih Moecherdiyatiningsih |
title |
CIRI-CIRI ANAK BALITA PENDERITA BERCAK BITOT DI KECAMATAN CIJERUK DAN CARINGIN< KABUPATEN BOGOR |
title_short |
CIRI-CIRI ANAK BALITA PENDERITA BERCAK BITOT DI KECAMATAN CIJERUK DAN CARINGIN< KABUPATEN BOGOR |
title_full |
CIRI-CIRI ANAK BALITA PENDERITA BERCAK BITOT DI KECAMATAN CIJERUK DAN CARINGIN< KABUPATEN BOGOR |
title_fullStr |
CIRI-CIRI ANAK BALITA PENDERITA BERCAK BITOT DI KECAMATAN CIJERUK DAN CARINGIN< KABUPATEN BOGOR |
title_full_unstemmed |
CIRI-CIRI ANAK BALITA PENDERITA BERCAK BITOT DI KECAMATAN CIJERUK DAN CARINGIN< KABUPATEN BOGOR |
title_sort |
ciri-ciri anak balita penderita bercak bitot di kecamatan cijeruk dan caringin< kabupaten bogor |
publisher |
Kementerian Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik |
series |
Penelitian Gizi dan Makanan |
issn |
0125-9717 2338-8358 |
publishDate |
2012-11-01 |
description |
Pada proyek rintisan "Penanggulangan KVA don Xeropthalmia dengan MSG yang difortifikasikan vitamin A" di Kecamatan Cijeruk dan Caringin, Kabupaten Bogor ditemukan bahwa 1% anak yang diperiksa menderita bercak Bitot dan 0,15% menderita kelainan kornea skars. Menurut WHO, angka tersebut menunjukkan bahwa KVA ma!ih merupakan masalah kesehatan masyarakat di wilayah bersangkutan. Untuk mengetahui kelompok anak Balita mana yang rawan KVA pada tingkat bercak Bitot (X1B) telah dilakukan analisis secara deskriptif terhadap 79 anak penderita bercak Bitot di wilayah tersebut. Berdasarkan umur, sampai golongan umur 49-60 bulan tampak kecenderungan bahwa semakin meningkat umur semakin meningkat pula prevalensi bercak Bitot. Dibandingkan dengan anak perempuan, anak laki-laki lebih rawan terhadap bercak Bitot dengan rasio 3:1. Sekitar 60% penderita bercak Bitot disertai infeksi dan prevalensinya cenderung meningkat sampai usia 49-60 bulan. Berdasarkan indeks BB/TB, sekitar 67% anak Balita penderita X1B berstatus gizi baik.<br /> |
url |
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/view/2001 |
work_keys_str_mv |
AT moecherdiyatiningsihmoecherdiyatiningsih ciricirianakbalitapenderitabercakbitotdikecamatancijerukdancaringinkabupatenbogor AT kusharisupeni ciricirianakbalitapenderitabercakbitotdikecamatancijerukdancaringinkabupatenbogor AT muhilalmuhilal ciricirianakbalitapenderitabercakbitotdikecamatancijerukdancaringinkabupatenbogor |
_version_ |
1725018737767088128 |