ULAMA’ DAN KONTESTASI PENGETAHUAN DALAM SUDUT PANDANG AL QUR’ĀN

Bahasa Indonesia: Ulama` merupakan predikat psikologis proses mental dan tujuan, penguasaan data konkret dan ketercapaian hakekat pengetahuan universal. Artikel merespon beberapa pertanyaan epistemologis tentang ulama, seperti asal muasal ilmu seorang ulama, peranan ilmu, cara memperoleh pengetahua...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Imron Mustofa
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya 2017-11-01
Series:Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies)
Subjects:
Online Access:http://jurnalpai.uinsby.ac.id/index.php/jurnalpai/article/view/102
id doaj-6489bfab6f7c4855886d5f2b253a0e83
record_format Article
spelling doaj-6489bfab6f7c4855886d5f2b253a0e832021-03-15T12:41:33ZindUniversitas Islam Negeri Sunan Ampel SurabayaJurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies)2089-19462527-45112017-11-0151689310.15642/jpai.2017.5.1.68-93102ULAMA’ DAN KONTESTASI PENGETAHUAN DALAM SUDUT PANDANG AL QUR’ĀNImron Mustofa0Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI SurabayaBahasa Indonesia: Ulama` merupakan predikat psikologis proses mental dan tujuan, penguasaan data konkret dan ketercapaian hakekat pengetahuan universal. Artikel merespon beberapa pertanyaan epistemologis tentang ulama, seperti asal muasal ilmu seorang ulama, peranan ilmu, cara memperoleh pengetahuan, dan tolok ukur keilmuan. Temuan dari tulisan ini adalah, pertama, ‘Ulamā` dalam Islam dipandang sebagai suatu representasi makna dari individu atau golongan yang bergelut dalam aktifitas mental-spiritual, guna mampu mengenal, membedakan, menilai dan menyimpulkan makna pokok dari realitas, bentuk, mode, kuantitas, substansi dan esensi sesuatu. Kedua, Untuk dapat, dikatakan ‘ulamā` seseorang harus memiliki kualifikasi yang sangat ketat. Ketiga, proses seorang ‘ulama` untuk mendapatkan kesimpulan melewati tahap persepsi oleh persepsi sensoris kemudian disalurkan kepada persepsi mental. Keempat, dengan segala kualifikasi, instrumen dan klasifikasi pengetahuannya seorang ulama’ dituntut mampu menjangkau dimensi-dimensi universal, permanen, personal, spiritual dari tujuan pendidikan dan organisasi ilmu pengetahuan serta mampu merealisasikannya dalam segala aspek partikular, sosial dan segala aspek lainnya hingga menjadi insān kāmil.   English: Abstract: ‘Ulamā` is a psychological predicate of mentality processes and purposes, mastering concrete information and achieving the essence of universal knowledge. This article responds several epistemological questions about ulama, such as their source of knowledge, functions of the knowledge, how to get the knowledge, and their standards of knowledge. Findings of this paper are, first of all, ‘Ulamā` in Islamic perspective is individual or group representation who deal with mental-spiritual activities in purpose of identifying, distinguishing, evaluating, and concluding the essence of reality, formats, modes, quantity, substance, and essence of a thing. Second, therefore, in order to get a predicate of ‘Ulamā`, one must have a very st frict qualification. Third, ‘Ulamā` gain their knowledge from thr step of sensory perception towards mental steps. Last, with qualification that one has, instruments and classification of knowledge belongs to ‘Ulamā` must reach universal, permanent, personal, and spiritual dimensions of aims of education and knowledge structure to realize it in all particular, social, and other aspects to achieve the state of insān kāmil.http://jurnalpai.uinsby.ac.id/index.php/jurnalpai/article/view/102‘ulamā`specializationauthoritytarīq al-naẓardifferentiation
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Imron Mustofa
spellingShingle Imron Mustofa
ULAMA’ DAN KONTESTASI PENGETAHUAN DALAM SUDUT PANDANG AL QUR’ĀN
Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies)
‘ulamā`
specialization
authority
tarīq al-naẓar
differentiation
author_facet Imron Mustofa
author_sort Imron Mustofa
title ULAMA’ DAN KONTESTASI PENGETAHUAN DALAM SUDUT PANDANG AL QUR’ĀN
title_short ULAMA’ DAN KONTESTASI PENGETAHUAN DALAM SUDUT PANDANG AL QUR’ĀN
title_full ULAMA’ DAN KONTESTASI PENGETAHUAN DALAM SUDUT PANDANG AL QUR’ĀN
title_fullStr ULAMA’ DAN KONTESTASI PENGETAHUAN DALAM SUDUT PANDANG AL QUR’ĀN
title_full_unstemmed ULAMA’ DAN KONTESTASI PENGETAHUAN DALAM SUDUT PANDANG AL QUR’ĀN
title_sort ulama’ dan kontestasi pengetahuan dalam sudut pandang al qur’ān
publisher Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
series Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies)
issn 2089-1946
2527-4511
publishDate 2017-11-01
description Bahasa Indonesia: Ulama` merupakan predikat psikologis proses mental dan tujuan, penguasaan data konkret dan ketercapaian hakekat pengetahuan universal. Artikel merespon beberapa pertanyaan epistemologis tentang ulama, seperti asal muasal ilmu seorang ulama, peranan ilmu, cara memperoleh pengetahuan, dan tolok ukur keilmuan. Temuan dari tulisan ini adalah, pertama, ‘Ulamā` dalam Islam dipandang sebagai suatu representasi makna dari individu atau golongan yang bergelut dalam aktifitas mental-spiritual, guna mampu mengenal, membedakan, menilai dan menyimpulkan makna pokok dari realitas, bentuk, mode, kuantitas, substansi dan esensi sesuatu. Kedua, Untuk dapat, dikatakan ‘ulamā` seseorang harus memiliki kualifikasi yang sangat ketat. Ketiga, proses seorang ‘ulama` untuk mendapatkan kesimpulan melewati tahap persepsi oleh persepsi sensoris kemudian disalurkan kepada persepsi mental. Keempat, dengan segala kualifikasi, instrumen dan klasifikasi pengetahuannya seorang ulama’ dituntut mampu menjangkau dimensi-dimensi universal, permanen, personal, spiritual dari tujuan pendidikan dan organisasi ilmu pengetahuan serta mampu merealisasikannya dalam segala aspek partikular, sosial dan segala aspek lainnya hingga menjadi insān kāmil.   English: Abstract: ‘Ulamā` is a psychological predicate of mentality processes and purposes, mastering concrete information and achieving the essence of universal knowledge. This article responds several epistemological questions about ulama, such as their source of knowledge, functions of the knowledge, how to get the knowledge, and their standards of knowledge. Findings of this paper are, first of all, ‘Ulamā` in Islamic perspective is individual or group representation who deal with mental-spiritual activities in purpose of identifying, distinguishing, evaluating, and concluding the essence of reality, formats, modes, quantity, substance, and essence of a thing. Second, therefore, in order to get a predicate of ‘Ulamā`, one must have a very st frict qualification. Third, ‘Ulamā` gain their knowledge from thr step of sensory perception towards mental steps. Last, with qualification that one has, instruments and classification of knowledge belongs to ‘Ulamā` must reach universal, permanent, personal, and spiritual dimensions of aims of education and knowledge structure to realize it in all particular, social, and other aspects to achieve the state of insān kāmil.
topic ‘ulamā`
specialization
authority
tarīq al-naẓar
differentiation
url http://jurnalpai.uinsby.ac.id/index.php/jurnalpai/article/view/102
work_keys_str_mv AT imronmustofa ulamadankontestasipengetahuandalamsudutpandangalquran
_version_ 1724220633510838272