Sindrom Nefrotik Kongenital

Sindrom nefrotik kongenital (SNK) adalah sindrom yang timbul dalam usia 3 bulan pertama dengan kejadian kurang lebih 1,5 % dari semua sindrom nefrotik pada anak; dapat dibedakan menjadi SNK primer, SNK yang berhubungan dengan sindrom malformasi, dan SNK sekunder. Pada SNK primer dapat berupa SNK tip...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Sudung O. Pardede
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia 2016-12-01
Series:Sari Pediatri
Subjects:
Online Access:https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/843
id doaj-61ea7292b4854b9790988e5eae8e42d8
record_format Article
spelling doaj-61ea7292b4854b9790988e5eae8e42d82020-11-25T00:55:12ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302016-12-01731142410.14238/sp7.3.2005.114-24791Sindrom Nefrotik KongenitalSudung O. Pardede0Divisi Nefrologi. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM.Sindrom nefrotik kongenital (SNK) adalah sindrom yang timbul dalam usia 3 bulan pertama dengan kejadian kurang lebih 1,5 % dari semua sindrom nefrotik pada anak; dapat dibedakan menjadi SNK primer, SNK yang berhubungan dengan sindrom malformasi, dan SNK sekunder. Pada SNK primer dapat berupa SNK tipe Finnish, sklerosis mesangial difus, dan glomerulosklerosis fokal segmental. Tipe SNK yang berhubungan dengan sindrom malformasi antara lain sindrom Danys-Drash, sedangkan SNK sekunder dapat disebabkan oleh infeksi, lupus eritematosus sistemik, atau keganasan. Jenis SNK yang paling sering ditemukan adalah SNK tipe Finnish yang diturunkan secara autosomal resesif. Biasanya pasien SNK tipe Finnish lahir prematur dengan plasenta yang besar. Diagnosis prenatal dapat dilakukan dengan mendeteksi kadar alfa fetoprotein yang tinggi dalam cairan amnion. Masalah utama pada SNK adalah proteinuria yang berat, 90% di antaranya adalah albumin. Manifestasi klinis memperlihatkan edema dengan asites, hipoalbuminemia, proteinuria berat, dan hematuria. Selain albumin, banyak protein yang keluar melalui urin seperti imunoglobulin, transferin, protein pengikat vitamin D, dan globulin pengikat tiroid. Sering juga ditemukan gejala klinis lain seperti hidung pesek, sutura melebar, dan deformitas lainnya. Terapi kuratif pada SNK adalah tansplantasi ginjal, sedangkan kortikosteroid dan imunosupresan biasanya tidak efektif. Sebelum transplantasi ginjal, pasien harus mendapat nutrisi yang adekuat, subsitusi albumin, pemberian obat antiproteinurik, nefrektomi, dan dialisis peritoneal. Pemberian obat antiproteinurik masih diperdebatkan. Prognosis SNK sangat buruk dan kematian biasanya terjadi dalam 6 bulan pertama, namun dengan tata laksana yang adekuat prognosis menjadi lebih baik. [https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/843sindrom nefrotik kongenitaltipe Finnishsklerosis mesangial difuskortikosteroid
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Sudung O. Pardede
spellingShingle Sudung O. Pardede
Sindrom Nefrotik Kongenital
Sari Pediatri
sindrom nefrotik kongenital
tipe Finnish
sklerosis mesangial difus
kortikosteroid
author_facet Sudung O. Pardede
author_sort Sudung O. Pardede
title Sindrom Nefrotik Kongenital
title_short Sindrom Nefrotik Kongenital
title_full Sindrom Nefrotik Kongenital
title_fullStr Sindrom Nefrotik Kongenital
title_full_unstemmed Sindrom Nefrotik Kongenital
title_sort sindrom nefrotik kongenital
publisher Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
series Sari Pediatri
issn 0854-7823
2338-5030
publishDate 2016-12-01
description Sindrom nefrotik kongenital (SNK) adalah sindrom yang timbul dalam usia 3 bulan pertama dengan kejadian kurang lebih 1,5 % dari semua sindrom nefrotik pada anak; dapat dibedakan menjadi SNK primer, SNK yang berhubungan dengan sindrom malformasi, dan SNK sekunder. Pada SNK primer dapat berupa SNK tipe Finnish, sklerosis mesangial difus, dan glomerulosklerosis fokal segmental. Tipe SNK yang berhubungan dengan sindrom malformasi antara lain sindrom Danys-Drash, sedangkan SNK sekunder dapat disebabkan oleh infeksi, lupus eritematosus sistemik, atau keganasan. Jenis SNK yang paling sering ditemukan adalah SNK tipe Finnish yang diturunkan secara autosomal resesif. Biasanya pasien SNK tipe Finnish lahir prematur dengan plasenta yang besar. Diagnosis prenatal dapat dilakukan dengan mendeteksi kadar alfa fetoprotein yang tinggi dalam cairan amnion. Masalah utama pada SNK adalah proteinuria yang berat, 90% di antaranya adalah albumin. Manifestasi klinis memperlihatkan edema dengan asites, hipoalbuminemia, proteinuria berat, dan hematuria. Selain albumin, banyak protein yang keluar melalui urin seperti imunoglobulin, transferin, protein pengikat vitamin D, dan globulin pengikat tiroid. Sering juga ditemukan gejala klinis lain seperti hidung pesek, sutura melebar, dan deformitas lainnya. Terapi kuratif pada SNK adalah tansplantasi ginjal, sedangkan kortikosteroid dan imunosupresan biasanya tidak efektif. Sebelum transplantasi ginjal, pasien harus mendapat nutrisi yang adekuat, subsitusi albumin, pemberian obat antiproteinurik, nefrektomi, dan dialisis peritoneal. Pemberian obat antiproteinurik masih diperdebatkan. Prognosis SNK sangat buruk dan kematian biasanya terjadi dalam 6 bulan pertama, namun dengan tata laksana yang adekuat prognosis menjadi lebih baik. [
topic sindrom nefrotik kongenital
tipe Finnish
sklerosis mesangial difus
kortikosteroid
url https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/843
work_keys_str_mv AT sudungopardede sindromnefrotikkongenital
_version_ 1725231499195711488