PRODUKSI ETANOL DARI TETES TEBU OLEH Saccharomyces cerevisiae PEMBENTUK FLOK (NRRL – Y 265) (Ethanol Production from Cane Molasses by Flocculant Saccharomyces cerevisiae (NRRL – Y 265))

The potential use of sugar cane molasses by flocculant Saccharomyces cerevisiae in ethanol production was investigated. In order to minimize the negative effect of calcium on yeast growth, pretreated sugar cane molasses with dilute acid was performed. The influence of process parameters such as suga...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Agustin Krisna Wardani, Fenty Nurtyastuti Eka Pertiwi
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Gadjah Mada 2013-08-01
Series:Agritech
Online Access:https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/view/9810
id doaj-61d8188836ec40398df684c865b94987
record_format Article
spelling doaj-61d8188836ec40398df684c865b949872020-11-25T00:10:17ZengUniversitas Gadjah MadaAgritech0216-04552527-38252013-08-01330210.22146/agritech.98107980PRODUKSI ETANOL DARI TETES TEBU OLEH Saccharomyces cerevisiae PEMBENTUK FLOK (NRRL – Y 265) (Ethanol Production from Cane Molasses by Flocculant Saccharomyces cerevisiae (NRRL – Y 265))Agustin Krisna WardaniFenty Nurtyastuti Eka PertiwiThe potential use of sugar cane molasses by flocculant Saccharomyces cerevisiae in ethanol production was investigated. In order to minimize the negative effect of calcium on yeast growth, pretreated sugar cane molasses with dilute acid was performed. The influence of process parameters such as sugar concentration and inoculum concentration were evaluated for enhancing bioethanol production. Result showed that maximum ethanol concentration of 8,792% (b/v) was obtained at the best condition of inoculum concentration 10% (v/v) and sugar concentration 15% (b/v). Based on the experimental data, maximum yield of ethanol production of 65% was obtained. This result demonstrated the potential of molasses as promising biomass resources for ethanol production. Keywords: Ethanol, preteated cane molasses, flocculant Saccharomyces cerevisiae, fermentation   ABSTRAK Efisiensi produksi bioetanol diperoleh melalui ketepatan pemilihan jenis mikroorganisme, bahan baku, dan kontrol proses fermentasi. Alternatif proses untuk meminimalisasi biaya produksi etanol adalah dengan mengeliminasi tahap pemisahan sentrifugasi sel dari produk karena memerlukan biaya instalasi dan biaya perawatan yang tinggi. Proses sentrifugasi merupakan tahapan penting untuk memisahkan sel mikroba dari medium fermentasi pada produksi bioetanol. Untuk meminimalisir biaya produksi akibat proses tersebut digunakan inokulum Saccharomyces cerevisiae pembentuk flok dan tetes tebu sebagai sumber gula. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi penambahan inokulum Saccharomyces cerevisiae pembentuk flok dan konsentrasi sumber gula dalam tetes tebu yang tepat dalam produksi etanol yang maksimum. Saccharomyces cerevisiae sebanyak 5%, 10%, dan 15% (v/v) diinokulasikan pada medium tetes tebu hasil pretreatment dengan kandungan gula 15%, 20%, dan 25% (b/v) pada pH 5. Fermentasi dilakukan pada suhu 30°C dan agitasi 100 rpm selama 72 jam. Etanol tertinggi didapat pada kondisi konsentrasi inokulum 10% (v/v) dan konsentrasi sumber gula 15% (b/v) yaitu sebesar 8, 792% (b/v) dengan yield etanol sebesar 65%. Kata kunci: Etanol, tetes tebu, Saccharomyces cerevisiae pembentuk flok, fermentasihttps://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/view/9810
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Agustin Krisna Wardani
Fenty Nurtyastuti Eka Pertiwi
spellingShingle Agustin Krisna Wardani
Fenty Nurtyastuti Eka Pertiwi
PRODUKSI ETANOL DARI TETES TEBU OLEH Saccharomyces cerevisiae PEMBENTUK FLOK (NRRL – Y 265) (Ethanol Production from Cane Molasses by Flocculant Saccharomyces cerevisiae (NRRL – Y 265))
Agritech
author_facet Agustin Krisna Wardani
Fenty Nurtyastuti Eka Pertiwi
author_sort Agustin Krisna Wardani
title PRODUKSI ETANOL DARI TETES TEBU OLEH Saccharomyces cerevisiae PEMBENTUK FLOK (NRRL – Y 265) (Ethanol Production from Cane Molasses by Flocculant Saccharomyces cerevisiae (NRRL – Y 265))
title_short PRODUKSI ETANOL DARI TETES TEBU OLEH Saccharomyces cerevisiae PEMBENTUK FLOK (NRRL – Y 265) (Ethanol Production from Cane Molasses by Flocculant Saccharomyces cerevisiae (NRRL – Y 265))
title_full PRODUKSI ETANOL DARI TETES TEBU OLEH Saccharomyces cerevisiae PEMBENTUK FLOK (NRRL – Y 265) (Ethanol Production from Cane Molasses by Flocculant Saccharomyces cerevisiae (NRRL – Y 265))
title_fullStr PRODUKSI ETANOL DARI TETES TEBU OLEH Saccharomyces cerevisiae PEMBENTUK FLOK (NRRL – Y 265) (Ethanol Production from Cane Molasses by Flocculant Saccharomyces cerevisiae (NRRL – Y 265))
title_full_unstemmed PRODUKSI ETANOL DARI TETES TEBU OLEH Saccharomyces cerevisiae PEMBENTUK FLOK (NRRL – Y 265) (Ethanol Production from Cane Molasses by Flocculant Saccharomyces cerevisiae (NRRL – Y 265))
title_sort produksi etanol dari tetes tebu oleh saccharomyces cerevisiae pembentuk flok (nrrl – y 265) (ethanol production from cane molasses by flocculant saccharomyces cerevisiae (nrrl – y 265))
publisher Universitas Gadjah Mada
series Agritech
issn 0216-0455
2527-3825
publishDate 2013-08-01
description The potential use of sugar cane molasses by flocculant Saccharomyces cerevisiae in ethanol production was investigated. In order to minimize the negative effect of calcium on yeast growth, pretreated sugar cane molasses with dilute acid was performed. The influence of process parameters such as sugar concentration and inoculum concentration were evaluated for enhancing bioethanol production. Result showed that maximum ethanol concentration of 8,792% (b/v) was obtained at the best condition of inoculum concentration 10% (v/v) and sugar concentration 15% (b/v). Based on the experimental data, maximum yield of ethanol production of 65% was obtained. This result demonstrated the potential of molasses as promising biomass resources for ethanol production. Keywords: Ethanol, preteated cane molasses, flocculant Saccharomyces cerevisiae, fermentation   ABSTRAK Efisiensi produksi bioetanol diperoleh melalui ketepatan pemilihan jenis mikroorganisme, bahan baku, dan kontrol proses fermentasi. Alternatif proses untuk meminimalisasi biaya produksi etanol adalah dengan mengeliminasi tahap pemisahan sentrifugasi sel dari produk karena memerlukan biaya instalasi dan biaya perawatan yang tinggi. Proses sentrifugasi merupakan tahapan penting untuk memisahkan sel mikroba dari medium fermentasi pada produksi bioetanol. Untuk meminimalisir biaya produksi akibat proses tersebut digunakan inokulum Saccharomyces cerevisiae pembentuk flok dan tetes tebu sebagai sumber gula. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi penambahan inokulum Saccharomyces cerevisiae pembentuk flok dan konsentrasi sumber gula dalam tetes tebu yang tepat dalam produksi etanol yang maksimum. Saccharomyces cerevisiae sebanyak 5%, 10%, dan 15% (v/v) diinokulasikan pada medium tetes tebu hasil pretreatment dengan kandungan gula 15%, 20%, dan 25% (b/v) pada pH 5. Fermentasi dilakukan pada suhu 30°C dan agitasi 100 rpm selama 72 jam. Etanol tertinggi didapat pada kondisi konsentrasi inokulum 10% (v/v) dan konsentrasi sumber gula 15% (b/v) yaitu sebesar 8, 792% (b/v) dengan yield etanol sebesar 65%. Kata kunci: Etanol, tetes tebu, Saccharomyces cerevisiae pembentuk flok, fermentasi
url https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/view/9810
work_keys_str_mv AT agustinkrisnawardani produksietanoldaritetestebuolehsaccharomycescerevisiaepembentukfloknrrly265ethanolproductionfromcanemolassesbyflocculantsaccharomycescerevisiaenrrly265
AT fentynurtyastutiekapertiwi produksietanoldaritetestebuolehsaccharomycescerevisiaepembentukfloknrrly265ethanolproductionfromcanemolassesbyflocculantsaccharomycescerevisiaenrrly265
_version_ 1725408499820658688