HUBUNGAN KEINGINAN KONSUMEN TERHADAP KULINER DI WILAYAH PARIWISATA NUSA DUA, KUTA SELATAN, BADUNG

Penelitian bertujuan untuk mencari peringkat yang terbaik dari kuliner di wilayah pariwisata Nusa Dua, Kuta Selatan Badung yang menggunakan bahan dasar daging broiler dan daging sapi. Tidak semua wisatawan menyukai produk kuliner tradisional seperti babi guling ataupun ayam betutu. Penelitian ini me...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Sukada I K., I N. Kayana, I G. Suarta
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Udayana 2020-09-01
Series:Majalah Ilmiah Peternakan
Online Access:https://ojs.unud.ac.id/index.php/mip/article/view/63589
id doaj-61c00839cb9747f782655ce3dba409ef
record_format Article
spelling doaj-61c00839cb9747f782655ce3dba409ef2020-11-25T03:20:43ZengUniversitas UdayanaMajalah Ilmiah Peternakan0853-89992656-83732020-09-01232606510.24843/MIP.2020.V23.i02.p0363589HUBUNGAN KEINGINAN KONSUMEN TERHADAP KULINER DI WILAYAH PARIWISATA NUSA DUA, KUTA SELATAN, BADUNGSukada I K.0I N. Kayana1I G. Suarta2Fakultas Peternakan Universitas UdayanaFakultas Peternakan Universitas UdayanaFakultas Peternakan Universitas UdayanaPenelitian bertujuan untuk mencari peringkat yang terbaik dari kuliner di wilayah pariwisata Nusa Dua, Kuta Selatan Badung yang menggunakan bahan dasar daging broiler dan daging sapi. Tidak semua wisatawan menyukai produk kuliner tradisional seperti babi guling ataupun ayam betutu. Penelitian ini menggunakan rancangan non parametrik yang dianalisis dengan Kruskal-Wallis. Variabel yang diukur dalam penelitian ini menggunakan sekala edonik melalui beberapa fanalis antara lain: warna, tekstur, rasa, dan bau. Yang diolah dengan SPSS (Statistic Product System Solution). Hasil penelitian bahwa rasa yang paling disukai adalah pada kuliner kebab dan selanjutnya spaghetti dan hamburger yang dilihat dari nilai rank pada analisis (yang terkecil yang paling disukai) yaitu berturut-turut 9,30; 16,80; 20,40. Perbedaan ini sangat signifikan (P<0.01) dengan R=9,598 yang menyatakan bahwa hubungan antar variabel sangat erat. Warna yang paling disukai adalah pada kuliner kebab dan selanjutnya spaghetti dan hamburger yang dilihat dari nilai rank pada analisis (yang terkecil yang paling disukai) yaitu berturut-turut 9,75; 16,50; 20,35 Perbedaan ini signifikan (P<0.05) dengan R= 8,856 yang menyatakan bahwa hubungan antar variabel sangat erat. Diperoleh bau yang paling disukai adalah pada kuliner hamburger dan selanjutnya kebab dan spaghetti yang dilihat dari nilai rank pada analisis (yang terkecil yang paling disukai) yaitu berturut-turut 9,50; 17,30; 19,70. Perbedaan ini signifikan (P<0.05) dengan R= 8,485 yang menyatakan bahwa hubungan antar variabel sangat erat.https://ojs.unud.ac.id/index.php/mip/article/view/63589
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Sukada I K.
I N. Kayana
I G. Suarta
spellingShingle Sukada I K.
I N. Kayana
I G. Suarta
HUBUNGAN KEINGINAN KONSUMEN TERHADAP KULINER DI WILAYAH PARIWISATA NUSA DUA, KUTA SELATAN, BADUNG
Majalah Ilmiah Peternakan
author_facet Sukada I K.
I N. Kayana
I G. Suarta
author_sort Sukada I K.
title HUBUNGAN KEINGINAN KONSUMEN TERHADAP KULINER DI WILAYAH PARIWISATA NUSA DUA, KUTA SELATAN, BADUNG
title_short HUBUNGAN KEINGINAN KONSUMEN TERHADAP KULINER DI WILAYAH PARIWISATA NUSA DUA, KUTA SELATAN, BADUNG
title_full HUBUNGAN KEINGINAN KONSUMEN TERHADAP KULINER DI WILAYAH PARIWISATA NUSA DUA, KUTA SELATAN, BADUNG
title_fullStr HUBUNGAN KEINGINAN KONSUMEN TERHADAP KULINER DI WILAYAH PARIWISATA NUSA DUA, KUTA SELATAN, BADUNG
title_full_unstemmed HUBUNGAN KEINGINAN KONSUMEN TERHADAP KULINER DI WILAYAH PARIWISATA NUSA DUA, KUTA SELATAN, BADUNG
title_sort hubungan keinginan konsumen terhadap kuliner di wilayah pariwisata nusa dua, kuta selatan, badung
publisher Universitas Udayana
series Majalah Ilmiah Peternakan
issn 0853-8999
2656-8373
publishDate 2020-09-01
description Penelitian bertujuan untuk mencari peringkat yang terbaik dari kuliner di wilayah pariwisata Nusa Dua, Kuta Selatan Badung yang menggunakan bahan dasar daging broiler dan daging sapi. Tidak semua wisatawan menyukai produk kuliner tradisional seperti babi guling ataupun ayam betutu. Penelitian ini menggunakan rancangan non parametrik yang dianalisis dengan Kruskal-Wallis. Variabel yang diukur dalam penelitian ini menggunakan sekala edonik melalui beberapa fanalis antara lain: warna, tekstur, rasa, dan bau. Yang diolah dengan SPSS (Statistic Product System Solution). Hasil penelitian bahwa rasa yang paling disukai adalah pada kuliner kebab dan selanjutnya spaghetti dan hamburger yang dilihat dari nilai rank pada analisis (yang terkecil yang paling disukai) yaitu berturut-turut 9,30; 16,80; 20,40. Perbedaan ini sangat signifikan (P<0.01) dengan R=9,598 yang menyatakan bahwa hubungan antar variabel sangat erat. Warna yang paling disukai adalah pada kuliner kebab dan selanjutnya spaghetti dan hamburger yang dilihat dari nilai rank pada analisis (yang terkecil yang paling disukai) yaitu berturut-turut 9,75; 16,50; 20,35 Perbedaan ini signifikan (P<0.05) dengan R= 8,856 yang menyatakan bahwa hubungan antar variabel sangat erat. Diperoleh bau yang paling disukai adalah pada kuliner hamburger dan selanjutnya kebab dan spaghetti yang dilihat dari nilai rank pada analisis (yang terkecil yang paling disukai) yaitu berturut-turut 9,50; 17,30; 19,70. Perbedaan ini signifikan (P<0.05) dengan R= 8,485 yang menyatakan bahwa hubungan antar variabel sangat erat.
url https://ojs.unud.ac.id/index.php/mip/article/view/63589
work_keys_str_mv AT sukadaik hubungankeinginankonsumenterhadapkulinerdiwilayahpariwisatanusaduakutaselatanbadung
AT inkayana hubungankeinginankonsumenterhadapkulinerdiwilayahpariwisatanusaduakutaselatanbadung
AT igsuarta hubungankeinginankonsumenterhadapkulinerdiwilayahpariwisatanusaduakutaselatanbadung
_version_ 1724617042714165248