OPERATIONAL WEATHER SYSTEMS FOR NATIONAL FIRE DANGER RATING
Prakarsa Indonesia untuk sistem FDR dimulai pada bulan April 2000 dengan pengembangan pusat FDRS. Ketika itu FDRS dirancang untuk mendukung lembaga – lembaga sentral di Indonesia yang berkompeten dalam memantau kondisi-kondisi kebakaran dan untuk mengembangkan tindakan tingkat nasional untuk menduku...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
2014-05-01
|
Series: | Jurnal Meteorologi dan Geofisika |
Subjects: | |
Online Access: | http://puslitbang.bmkg.go.id/jmg/index.php/jmg/article/view/37 |
id |
doaj-619a90baafeb4faab91ccd59eb45f671 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-619a90baafeb4faab91ccd59eb45f6712020-11-25T01:48:37ZengPusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi Klimatologi dan GeofisikaJurnal Meteorologi dan Geofisika1411-30822527-53722014-05-0110210.31172/jmg.v10i2.3743OPERATIONAL WEATHER SYSTEMS FOR NATIONAL FIRE DANGER RATINGGuswanto Guswanto0Eko Heriyanto1Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)Prakarsa Indonesia untuk sistem FDR dimulai pada bulan April 2000 dengan pengembangan pusat FDRS. Ketika itu FDRS dirancang untuk mendukung lembaga – lembaga sentral di Indonesia yang berkompeten dalam memantau kondisi-kondisi kebakaran dan untuk mengembangkan tindakan tingkat nasional untuk mendukung tindakan pencegahan, pemantauan dan kegiatan mitigasi pada tingkat provinsi. Pada akhir tahun 2001, FDRS tingkat pusat juga akan diadaptasikan dan dioperasikan secara elektronik dan manual di dua provinsi di Indonesia (Provinsi Riau di Sumatra dan di Provinsi Kalimantan Barat). Sebelumnya, pada tahun 2002 (10 Februari) serah terima dari Proyek FDRS kepada BMG untuk mengoperasikan Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran harian untuk seluruh wilayah nasional dimulai, berdasarkan pada pengamatan cuaca harian. Pengoperasian dan aplikasi output FDRS di Indonesia juga akan menjadi kegiatan penting di tahun kedua. Untuk Indonesia, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) bertanggung jawab untuk mengumpulkan data dan menyebarluaskan informasi cuaca harian di tingkat nasional dan lokal. Pada tahun 2004 BMG membuat prediksi FDR harian (3 hari) berbasis pada NWP Perancis (modul Sinergi). Implementasi ini adalah kerjasama antara BMG dan Meteo France International (MFI). Pusat Penelitian dan pengembangan BMG membangun Perhitungan FDR dan Model Polutan Udara (termasuk asap dari kebakaran hutan) berdasarkan Numerical Weather Prediction dari CSIRO (menggunakan Output CCAM) pada akhir tahun 2007. Model polutan udara untuk lintasan asap dijalankan dengan menggunakan informasi hotspot dari Dephut (Sipongi Output Program). The Indonesia Initiative for FDR system commenced in April 2000 with the development of a central FDRS. It’s being designed to support Indonesian central agencies in monitoring fire conditions and in developing national level actions to support prevention, monitoring and mitigation activities at a provincial level. In late 2001, the central-level FDRS will also be adapted and operated electronically and manually in two provinces in Indonesia (Riau Province in Sumatra and in West Kalimantan Province). Earlier, in 2002 (10th February) the handover from the FDRS Project to BMG for operated a daily Fire Danger Rating System for whole National Region began, based on daily weather observation. Operations and application of FDRS outputs in Indonesia will also be important activities in year two. For Indonesia, the Meteorology and Geophysical Agency (BMG) is responsible to collect record and disseminate daily weather information at national and local levels. In 2004 BMG produced daily FDR Prediction (3 days) base on France NWP (Synergy module). This implementation is collaboration between BMG and Meteo France International (MFI). R&D of BMG developing FDR Calculation and The Air Pollutant Model (Include smoke from forest fire) base on Numerical Weather Prediction from CSIRO (Using CCAM Output) in late of 2007. The Air Pollutant Model for smoke trajectory runs by using the hotspot information from MoF (Sipongi Output Programs).http://puslitbang.bmkg.go.id/jmg/index.php/jmg/article/view/37Sistem Peringkat Bahaya Kebakaranindeks cuaca kebakaranModel Polutan UdaraLintasan asapkode Kekeringanmanajemen kebakaran hutanAsap |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Guswanto Guswanto Eko Heriyanto |
spellingShingle |
Guswanto Guswanto Eko Heriyanto OPERATIONAL WEATHER SYSTEMS FOR NATIONAL FIRE DANGER RATING Jurnal Meteorologi dan Geofisika Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran indeks cuaca kebakaran Model Polutan Udara Lintasan asap kode Kekeringan manajemen kebakaran hutan Asap |
author_facet |
Guswanto Guswanto Eko Heriyanto |
author_sort |
Guswanto Guswanto |
title |
OPERATIONAL WEATHER SYSTEMS FOR NATIONAL FIRE DANGER RATING |
title_short |
OPERATIONAL WEATHER SYSTEMS FOR NATIONAL FIRE DANGER RATING |
title_full |
OPERATIONAL WEATHER SYSTEMS FOR NATIONAL FIRE DANGER RATING |
title_fullStr |
OPERATIONAL WEATHER SYSTEMS FOR NATIONAL FIRE DANGER RATING |
title_full_unstemmed |
OPERATIONAL WEATHER SYSTEMS FOR NATIONAL FIRE DANGER RATING |
title_sort |
operational weather systems for national fire danger rating |
publisher |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika |
series |
Jurnal Meteorologi dan Geofisika |
issn |
1411-3082 2527-5372 |
publishDate |
2014-05-01 |
description |
Prakarsa Indonesia untuk sistem FDR dimulai pada bulan April 2000 dengan pengembangan pusat FDRS. Ketika itu FDRS dirancang untuk mendukung lembaga – lembaga sentral di Indonesia yang berkompeten dalam memantau kondisi-kondisi kebakaran dan untuk mengembangkan tindakan tingkat nasional untuk mendukung tindakan pencegahan, pemantauan dan kegiatan mitigasi pada tingkat provinsi. Pada akhir tahun 2001, FDRS tingkat pusat juga akan diadaptasikan dan dioperasikan secara elektronik dan manual di dua provinsi di Indonesia (Provinsi Riau di Sumatra dan di Provinsi Kalimantan Barat). Sebelumnya, pada tahun 2002 (10 Februari) serah terima dari Proyek FDRS kepada BMG untuk mengoperasikan Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran harian untuk seluruh wilayah nasional dimulai, berdasarkan pada pengamatan cuaca harian. Pengoperasian dan aplikasi output FDRS di Indonesia juga akan menjadi kegiatan penting di tahun kedua. Untuk Indonesia, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) bertanggung jawab untuk mengumpulkan data dan menyebarluaskan informasi cuaca harian di tingkat nasional dan lokal. Pada tahun 2004 BMG membuat prediksi FDR harian (3 hari) berbasis pada NWP Perancis (modul Sinergi). Implementasi ini adalah kerjasama antara BMG dan Meteo France International (MFI). Pusat Penelitian dan pengembangan BMG membangun Perhitungan FDR dan Model Polutan Udara (termasuk asap dari kebakaran hutan) berdasarkan Numerical Weather Prediction dari CSIRO (menggunakan Output CCAM) pada akhir tahun 2007. Model polutan udara untuk lintasan asap dijalankan dengan menggunakan informasi hotspot dari Dephut (Sipongi Output Program).
The Indonesia Initiative for FDR system commenced in April 2000 with the development of a central FDRS. It’s being designed to support Indonesian central agencies in monitoring fire conditions and in developing national level actions to support prevention, monitoring and mitigation activities at a provincial level. In late 2001, the central-level FDRS will also be adapted and operated electronically and manually in two provinces in Indonesia (Riau Province in Sumatra and in West Kalimantan Province). Earlier, in 2002 (10th February) the handover from the FDRS Project to BMG for operated a daily Fire Danger Rating System for whole National Region began, based on daily weather observation. Operations and application of FDRS outputs in Indonesia will also be important activities in year two. For Indonesia, the Meteorology and Geophysical Agency (BMG) is responsible to collect record and disseminate daily weather information at national and local levels. In 2004 BMG produced daily FDR Prediction (3 days) base on France NWP (Synergy module). This implementation is collaboration between BMG and Meteo France International (MFI). R&D of BMG developing FDR Calculation and The Air Pollutant Model (Include smoke from forest fire) base on Numerical Weather Prediction from CSIRO (Using CCAM Output) in late of 2007. The Air Pollutant Model for smoke trajectory runs by using the hotspot information from MoF (Sipongi Output Programs). |
topic |
Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran indeks cuaca kebakaran Model Polutan Udara Lintasan asap kode Kekeringan manajemen kebakaran hutan Asap |
url |
http://puslitbang.bmkg.go.id/jmg/index.php/jmg/article/view/37 |
work_keys_str_mv |
AT guswantoguswanto operationalweathersystemsfornationalfiredangerrating AT ekoheriyanto operationalweathersystemsfornationalfiredangerrating |
_version_ |
1725011127935434752 |