Kalosara di Kalangan Masyarakat Tolaki di Sulawesi Tenggara

Pendidikan pada dasarnya berbasis sosial budaya berupa kegiatan pembelajaran yang didasarkan pada unsur-unsur budaya yang ada pada masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk menganalisis fungsi kalosara dalam masyarakat Tolaki, (2) untuk mendeskripsikan fungsi kalosara sebagai media et...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: . Amiruddin, I Ketut Suardika, . Anwar
Format: Article
Language:English
Published: Institut Seni Indonesia Denpasar 2017-09-01
Series:Mudra: Jurnal Seni Budaya
Online Access:http://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/111
id doaj-607e0d3b65054f64be447a9301746388
record_format Article
spelling doaj-607e0d3b65054f64be447a93017463882020-11-24T23:31:16ZengInstitut Seni Indonesia DenpasarMudra: Jurnal Seni Budaya0854-34612541-04072017-09-0132210.31091/mudra.v32i2.11151Kalosara di Kalangan Masyarakat Tolaki di Sulawesi Tenggara. Amiruddin0I Ketut Suardika1. Anwar2Jurusan Pendidikan Sejarah FIS Universitas Negeri Makassar IndonesiaJurusan Ilmu Pendidikan Universitas Haluoleo IndonesiaJurusan Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Halu Oleo, IndonesiaPendidikan pada dasarnya berbasis sosial budaya berupa kegiatan pembelajaran yang didasarkan pada unsur-unsur budaya yang ada pada masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk menganalisis fungsi kalosara dalam masyarakat Tolaki, (2) untuk mendeskripsikan fungsi kalosara sebagai media etnope- dagogik dalam pengembangan karakter bangsa. Metode penelitian digunakan etnografi dengan pendekatan fenomenologis. Data dikumpulkan melalui studi pustaka, pengamatan, dan wawancara. Hasil analisis menunjukkan bahwa kalosara merupakan sumber dari segala adat-istiadat Orang Tolaki. Kalosara sebagai adat pokok dapat digolongkan ke dalam 5 cabang, yaitu: (1) sara wonua, yaitu adat pokok dalam pemerin- tahan; (2) sara mbedulu, yaitu adat pokok dalam hubungan kekeluargaan dan persatuan pada umumnya; (3) sara mbe’ombu, yaitu adat pokok dalam aktivitas agama dan kepercayaan; (4) sara mandarahia, yaitu adat pokok dalam pekerjaan yang berhubungan dengan keahlian dan keterampilan; dan (5) sara monda’u, mom- bopaho, mombakani, melambu, dumahu, meoti-oti, yaitu adat pokok dalam berladang, berkebun, beternak, berburu, dan menangkap ikan. Ada empat fungsi kalosara, yaitu: (1) ide, (2) focus dan pengintegrasian unsur-unsur kebudyaan, (3) pedoman hidup, serta (4) pemersatu. Fungsi kalosara sebagai media etnopeda- gogik merupakan praktek pendidikan berbasis kearifan lokal dalam berbagai ranah seperti pengobatan, seni bela diri, lingkungan hidup, pertanian, ekonomi, pemerintahan, dan sistem penanggalan. Melalui media kalosara, maka pengetahuan, nilai, dan keterampilan berbasis sosial budaya Tolaki dapat tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat sebagai pengembangan karakter bangsa.http://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/111
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author . Amiruddin
I Ketut Suardika
. Anwar
spellingShingle . Amiruddin
I Ketut Suardika
. Anwar
Kalosara di Kalangan Masyarakat Tolaki di Sulawesi Tenggara
Mudra: Jurnal Seni Budaya
author_facet . Amiruddin
I Ketut Suardika
. Anwar
author_sort . Amiruddin
title Kalosara di Kalangan Masyarakat Tolaki di Sulawesi Tenggara
title_short Kalosara di Kalangan Masyarakat Tolaki di Sulawesi Tenggara
title_full Kalosara di Kalangan Masyarakat Tolaki di Sulawesi Tenggara
title_fullStr Kalosara di Kalangan Masyarakat Tolaki di Sulawesi Tenggara
title_full_unstemmed Kalosara di Kalangan Masyarakat Tolaki di Sulawesi Tenggara
title_sort kalosara di kalangan masyarakat tolaki di sulawesi tenggara
publisher Institut Seni Indonesia Denpasar
series Mudra: Jurnal Seni Budaya
issn 0854-3461
2541-0407
publishDate 2017-09-01
description Pendidikan pada dasarnya berbasis sosial budaya berupa kegiatan pembelajaran yang didasarkan pada unsur-unsur budaya yang ada pada masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk menganalisis fungsi kalosara dalam masyarakat Tolaki, (2) untuk mendeskripsikan fungsi kalosara sebagai media etnope- dagogik dalam pengembangan karakter bangsa. Metode penelitian digunakan etnografi dengan pendekatan fenomenologis. Data dikumpulkan melalui studi pustaka, pengamatan, dan wawancara. Hasil analisis menunjukkan bahwa kalosara merupakan sumber dari segala adat-istiadat Orang Tolaki. Kalosara sebagai adat pokok dapat digolongkan ke dalam 5 cabang, yaitu: (1) sara wonua, yaitu adat pokok dalam pemerin- tahan; (2) sara mbedulu, yaitu adat pokok dalam hubungan kekeluargaan dan persatuan pada umumnya; (3) sara mbe’ombu, yaitu adat pokok dalam aktivitas agama dan kepercayaan; (4) sara mandarahia, yaitu adat pokok dalam pekerjaan yang berhubungan dengan keahlian dan keterampilan; dan (5) sara monda’u, mom- bopaho, mombakani, melambu, dumahu, meoti-oti, yaitu adat pokok dalam berladang, berkebun, beternak, berburu, dan menangkap ikan. Ada empat fungsi kalosara, yaitu: (1) ide, (2) focus dan pengintegrasian unsur-unsur kebudyaan, (3) pedoman hidup, serta (4) pemersatu. Fungsi kalosara sebagai media etnopeda- gogik merupakan praktek pendidikan berbasis kearifan lokal dalam berbagai ranah seperti pengobatan, seni bela diri, lingkungan hidup, pertanian, ekonomi, pemerintahan, dan sistem penanggalan. Melalui media kalosara, maka pengetahuan, nilai, dan keterampilan berbasis sosial budaya Tolaki dapat tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat sebagai pengembangan karakter bangsa.
url http://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/111
work_keys_str_mv AT amiruddin kalosaradikalanganmasyarakattolakidisulawesitenggara
AT iketutsuardika kalosaradikalanganmasyarakattolakidisulawesitenggara
AT anwar kalosaradikalanganmasyarakattolakidisulawesitenggara
_version_ 1725538757049843712