ALAT BANTU TRUK ANGKUTAN KAYU UNTUK MENGURANGI SELIP RODA PADA JALAN HUTAN TANPA PERKERASAN

Kegiatan pengangkutan kayu memiliki tujuan untuk mengeluarkan kayu dari dalam hutan menuju industri pengolahan kayu atau langsung ke konsumen. Kegiatan tersebut membutuhkan waktu yang efisien sehingga kelancaran dalam pengangkutan harus diutamakan. Selip merupakan hambatan yang harus dihadapi saat m...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Yuniawati Yuniawati, Dulsalam Dulsalam, Maman Mansyur Idris, Sona Suhartana, Sukadaryati Sukadaryati
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Forest Product Research and Development Center 2015-12-01
Series:Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)
Subjects:
Online Access:http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/938
Description
Summary:Kegiatan pengangkutan kayu memiliki tujuan untuk mengeluarkan kayu dari dalam hutan menuju industri pengolahan kayu atau langsung ke konsumen. Kegiatan tersebut membutuhkan waktu yang efisien sehingga kelancaran dalam pengangkutan harus diutamakan. Selip merupakan hambatan yang harus dihadapi saat mengangkut kayu menggunakan truk. Hal tersebut dapat mengurangi produktivitas kerja dan meningkatkan biaya pengangkutan kayu. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2014  di wilayah RPH Ciogong, BKPH Tanggeung, KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Tujuan penelitian untuk mengetahui penggunaan alat bantu terhadap pengurangan selip pada jalan tanah angkutan kayu jati. Metode penelitian berupa perancangan dan pembuatan alat bantu truk logging yang berupa sarung roda alat angkutan dari rantai besi menyilang serta uji coba dan pengumpulan data di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Rata-rata selip pada kelas kelerengan 0-8%, 9-15% dan 16-25% masing-masing sebesar 3,24%, 6,11% dan 7,58% dengan koefisien traksi masing-masing sebesar 0,59, 0,44 dan 0,36. Produktivitas pengangkutan kayu jati dengan menggunakan alat bantu pada kelas kelerengan 0-8%, 9-15% dan 16-25% masing-masing sebesar 92,02 m3.km/jam, 89,07 m3.km/jam dan 83,59 m3.km/jam dan biaya produksi pengangkutan kayu jati masing-masing sebesar Rp 2.640,01/m3.km, Rp 2.737,92/m3.km dan Rp 2.917,27/m3.km.
ISSN:0216-4329
2442-8957