PENGOLAHAN SAYURAN MENJADI BENTUK YANG MUDAH DIGUNAKAN DALAM PEMBERIAN MAKANAN ANAK BALITA

Sayuran merupakan sumber utama prekursor vitamin A (beta-karotin) untuk pencegahan defisiensi vitamin A pada anak pra sekolah. Akan tetapi sayuran umumnya kurang disukai anak-anak. Dalam makalah ini dilaporkan hasil percobaan pembuatan formula makanan dengan bahan baku utama terdiri dari jenis sayur...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Rossi Rozanna Septimurni, Komari Komari
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Kementerian Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik 2012-11-01
Series:Penelitian Gizi dan Makanan
Online Access:http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/view/2010
id doaj-5eac15ca5de149f3acce6cee55f4f869
record_format Article
spelling doaj-5eac15ca5de149f3acce6cee55f4f8692020-11-25T00:55:05ZindKementerian Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi KlinikPenelitian Gizi dan Makanan0125-97172338-83582012-11-010010.22435/pgm.v0i0.2010.2013PENGOLAHAN SAYURAN MENJADI BENTUK YANG MUDAH DIGUNAKAN DALAM PEMBERIAN MAKANAN ANAK BALITARossi Rozanna Septimurni0Komari Komari1Kelompok Program Penelitian Eksplorasi Potensi Gizi, Puslitbang Gizi, BogorKelompok Program Penelitian Eksplorasi Potensi Gizi, Puslitbang Gizi, BogorSayuran merupakan sumber utama prekursor vitamin A (beta-karotin) untuk pencegahan defisiensi vitamin A pada anak pra sekolah. Akan tetapi sayuran umumnya kurang disukai anak-anak. Dalam makalah ini dilaporkan hasil percobaan pembuatan formula makanan dengan bahan baku utama terdiri dari jenis sayuran yang umum dikonsumsi di Indonesia, kaya akan karotin, dan harganya relatif murah (wortel, buncis, bayam dan daun melinjo). Masing-masing sayuran ini diolah menjadi bentuk pasta, sari sayur, agar, dan biskuit. Empat (pasta wortel, pasta buncis, pasta wortel sari buncis dan sari wortel) diantara tujuh produk yang dicobakan disukai para panelis. Setelah disimpan lima belas hari, semua produk ini sama-sama menunjukkan penurunan kadar karotin sampai 50%. Pasta wortel dan pasta buncis stabil pada suhu ruang selama 15 hari, sementara sari wortel dan buncis hanya tahan satu hari.<br />http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/view/2010
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Rossi Rozanna Septimurni
Komari Komari
spellingShingle Rossi Rozanna Septimurni
Komari Komari
PENGOLAHAN SAYURAN MENJADI BENTUK YANG MUDAH DIGUNAKAN DALAM PEMBERIAN MAKANAN ANAK BALITA
Penelitian Gizi dan Makanan
author_facet Rossi Rozanna Septimurni
Komari Komari
author_sort Rossi Rozanna Septimurni
title PENGOLAHAN SAYURAN MENJADI BENTUK YANG MUDAH DIGUNAKAN DALAM PEMBERIAN MAKANAN ANAK BALITA
title_short PENGOLAHAN SAYURAN MENJADI BENTUK YANG MUDAH DIGUNAKAN DALAM PEMBERIAN MAKANAN ANAK BALITA
title_full PENGOLAHAN SAYURAN MENJADI BENTUK YANG MUDAH DIGUNAKAN DALAM PEMBERIAN MAKANAN ANAK BALITA
title_fullStr PENGOLAHAN SAYURAN MENJADI BENTUK YANG MUDAH DIGUNAKAN DALAM PEMBERIAN MAKANAN ANAK BALITA
title_full_unstemmed PENGOLAHAN SAYURAN MENJADI BENTUK YANG MUDAH DIGUNAKAN DALAM PEMBERIAN MAKANAN ANAK BALITA
title_sort pengolahan sayuran menjadi bentuk yang mudah digunakan dalam pemberian makanan anak balita
publisher Kementerian Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
series Penelitian Gizi dan Makanan
issn 0125-9717
2338-8358
publishDate 2012-11-01
description Sayuran merupakan sumber utama prekursor vitamin A (beta-karotin) untuk pencegahan defisiensi vitamin A pada anak pra sekolah. Akan tetapi sayuran umumnya kurang disukai anak-anak. Dalam makalah ini dilaporkan hasil percobaan pembuatan formula makanan dengan bahan baku utama terdiri dari jenis sayuran yang umum dikonsumsi di Indonesia, kaya akan karotin, dan harganya relatif murah (wortel, buncis, bayam dan daun melinjo). Masing-masing sayuran ini diolah menjadi bentuk pasta, sari sayur, agar, dan biskuit. Empat (pasta wortel, pasta buncis, pasta wortel sari buncis dan sari wortel) diantara tujuh produk yang dicobakan disukai para panelis. Setelah disimpan lima belas hari, semua produk ini sama-sama menunjukkan penurunan kadar karotin sampai 50%. Pasta wortel dan pasta buncis stabil pada suhu ruang selama 15 hari, sementara sari wortel dan buncis hanya tahan satu hari.<br />
url http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/view/2010
work_keys_str_mv AT rossirozannaseptimurni pengolahansayuranmenjadibentukyangmudahdigunakandalampemberianmakanananakbalita
AT komarikomari pengolahansayuranmenjadibentukyangmudahdigunakandalampemberianmakanananakbalita
_version_ 1725232150341484544