KONSENTRASI HAMBAT MINIMUM FRAKSI BIOAKTIF RIMPANG TEMULAWAK TERHADAP JAMUR Candida albicans

Jamur Candida albicans merupakan mikrobiota pada tubuh manusia yang bersifat oportunistik. Infeksi yang disebabkan oleh C.albicans disebut kandidiasis. Masyarakat di beberapa daerah di Indonesia memanfaatkan rimpang temulawak untuk pengobatan tradisional berbagai penyakit diantaranya untuk keputihan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Dewi Novianti, Trimin Kartika
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang 2018-09-01
Series:Jurnal Biota
Subjects:
Online Access:http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/biota/article/view/2424
id doaj-5dc7f7a7005f42b09abdc2237fa8fb3e
record_format Article
spelling doaj-5dc7f7a7005f42b09abdc2237fa8fb3e2020-11-24T23:26:33ZindUniversitas Islam Negeri Raden Fatah PalembangJurnal Biota2528-262X2460-77462018-09-0142737810.19109/Biota.v4i2.24242424KONSENTRASI HAMBAT MINIMUM FRAKSI BIOAKTIF RIMPANG TEMULAWAK TERHADAP JAMUR Candida albicansDewi NoviantiTrimin KartikaJamur Candida albicans merupakan mikrobiota pada tubuh manusia yang bersifat oportunistik. Infeksi yang disebabkan oleh C.albicans disebut kandidiasis. Masyarakat di beberapa daerah di Indonesia memanfaatkan rimpang temulawak untuk pengobatan tradisional berbagai penyakit diantaranya untuk keputihan. Tujuan penelitian untuk menentukan Konsentrasi Hambat Minimum dari fraksi aktif ekstrak metanol rimpang temulawak  terhadap Candida albicans. Rimpang temulawak diekstraksi secara bertingkat menggunakan soxlet, selanjutnya dilakukan fraksinasi menggunakan metode Kromatografi Cair Vakum (KCV), setelah didafatkan fraksi aktif maka dilakukan penentuan konsentrasi hambat minimum dari fraksi aktif tersebut terhadap terhadap C.albicans. hasil penelitian didapatkan bahwa konsentrasi hambat minimum dari fraksi aktif rimpang temulawak adalah 125 µg/ml terhadap C.albicans. Nilai KHM 125 μg/ml termasuk ke dalam aktivitas anti jamur  yang  kuat artinya rimpang temulawak memiliki potensi yang baik untuk dijadikan bahan fitofarmaka.http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/biota/article/view/2424Temulawak, Candida albicans, the Minimum Barrier Concentration.
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Dewi Novianti
Trimin Kartika
spellingShingle Dewi Novianti
Trimin Kartika
KONSENTRASI HAMBAT MINIMUM FRAKSI BIOAKTIF RIMPANG TEMULAWAK TERHADAP JAMUR Candida albicans
Jurnal Biota
Temulawak, Candida albicans, the Minimum Barrier Concentration.
author_facet Dewi Novianti
Trimin Kartika
author_sort Dewi Novianti
title KONSENTRASI HAMBAT MINIMUM FRAKSI BIOAKTIF RIMPANG TEMULAWAK TERHADAP JAMUR Candida albicans
title_short KONSENTRASI HAMBAT MINIMUM FRAKSI BIOAKTIF RIMPANG TEMULAWAK TERHADAP JAMUR Candida albicans
title_full KONSENTRASI HAMBAT MINIMUM FRAKSI BIOAKTIF RIMPANG TEMULAWAK TERHADAP JAMUR Candida albicans
title_fullStr KONSENTRASI HAMBAT MINIMUM FRAKSI BIOAKTIF RIMPANG TEMULAWAK TERHADAP JAMUR Candida albicans
title_full_unstemmed KONSENTRASI HAMBAT MINIMUM FRAKSI BIOAKTIF RIMPANG TEMULAWAK TERHADAP JAMUR Candida albicans
title_sort konsentrasi hambat minimum fraksi bioaktif rimpang temulawak terhadap jamur candida albicans
publisher Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
series Jurnal Biota
issn 2528-262X
2460-7746
publishDate 2018-09-01
description Jamur Candida albicans merupakan mikrobiota pada tubuh manusia yang bersifat oportunistik. Infeksi yang disebabkan oleh C.albicans disebut kandidiasis. Masyarakat di beberapa daerah di Indonesia memanfaatkan rimpang temulawak untuk pengobatan tradisional berbagai penyakit diantaranya untuk keputihan. Tujuan penelitian untuk menentukan Konsentrasi Hambat Minimum dari fraksi aktif ekstrak metanol rimpang temulawak  terhadap Candida albicans. Rimpang temulawak diekstraksi secara bertingkat menggunakan soxlet, selanjutnya dilakukan fraksinasi menggunakan metode Kromatografi Cair Vakum (KCV), setelah didafatkan fraksi aktif maka dilakukan penentuan konsentrasi hambat minimum dari fraksi aktif tersebut terhadap terhadap C.albicans. hasil penelitian didapatkan bahwa konsentrasi hambat minimum dari fraksi aktif rimpang temulawak adalah 125 µg/ml terhadap C.albicans. Nilai KHM 125 μg/ml termasuk ke dalam aktivitas anti jamur  yang  kuat artinya rimpang temulawak memiliki potensi yang baik untuk dijadikan bahan fitofarmaka.
topic Temulawak, Candida albicans, the Minimum Barrier Concentration.
url http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/biota/article/view/2424
work_keys_str_mv AT dewinovianti konsentrasihambatminimumfraksibioaktifrimpangtemulawakterhadapjamurcandidaalbicans
AT triminkartika konsentrasihambatminimumfraksibioaktifrimpangtemulawakterhadapjamurcandidaalbicans
_version_ 1725554681344688128