KONTRIBUSI IBN ‘ĀSYŪR DALAM KAJIAN MAQĀSID AL-SYARĪ’AH

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi Ibn ‘Āsyūr dalam pengembangan maqāsid al-syarī‘ah. Penelitian ini menggunakan metode normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi Ibnu ‘Āsyūr terhadap maqāsid al-syari‘ah dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: menetapkan legalitas hukum a...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Safriadi Safriadi
Format: Article
Language:Arabic
Published: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry 2016-02-01
Series:Jurnal Ilmiah Islam Futura
Subjects:
Online Access:https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/islamfutura/article/view/546
id doaj-5bc879a90144473eb8c3f8af8a8b5ba6
record_format Article
spelling doaj-5bc879a90144473eb8c3f8af8a8b5ba62021-09-07T10:40:58ZaraUniversitas Islam Negeri Ar-RaniryJurnal Ilmiah Islam Futura1412-11902407-75422016-02-0115228530310.22373/jiif.v15i2.546459KONTRIBUSI IBN ‘ĀSYŪR DALAM KAJIAN MAQĀSID AL-SYARĪ’AHSafriadi Safriadi0Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri MalikussalehPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi Ibn ‘Āsyūr dalam pengembangan maqāsid al-syarī‘ah. Penelitian ini menggunakan metode normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi Ibnu ‘Āsyūr terhadap maqāsid al-syari‘ah dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: menetapkan legalitas hukum al-maqāsid; merumuskan urgensi penerapan maqāsid al-syari‘ah dalam menetapkan suatu hukum; serta membagi kepada maqāṣid al-‘A̅ mmah, dan maqāṣid al-Kha̅ shshah. Pertama adalah mengenai legalitas hukum al-Maqa̅ṣid, bahwa Allah Swt sebagai sang pemilik syari’at mustahil untuk menurunkan syari’at kepada manusia tanpa diiringi dengan tujuan dan hikmah mulia. Hal ini dijelaskan dalam ayat-ayat al-Qur’an yang mengisyaratkan akan hal tersebut, seperti tersebut dalam QS. al-Dukhan: 38-39, al-Mu’minun: 115, al-Hadid: 25, Ali Imran: 19. Dalam pembahasan mengenai maqāṣid al-‘A̅ mmah, Ibnu ‘A̅ syu̅ r menegaskan posisi penting universalitas dalam seluk beluk syari’at. Menurutnya, universalitas merupakan salah satu karakter unik syari’at Islam, yaitu dapat menyesuaikan dengan masa perkembangan zaman. Adapun konsep dari maqāṣid al-‘āmmah adalah jalb al-maṣa̅ liḥ, wa dar’ al-mafa̅ sid dan taysīr wa raf’ al-ḥarj. Dalam hal ini ia merumuskan empat kerangka epistemologinya terhadap al-maqa̅ṣid, yaitu: fitrah, toleransi (al-ṣama̅ḥah), persamaan (al-musa̅ wah), kebebasan (al-ḥurriyyah). Dalam pembahasan mengenai maqāṣid al-kha̅ṣṣah, Ibnu ‘A̅ syu̅ r menerapkan aplikasi dari kaedah-kaedah maqāṣid al-‘āmmah. Bentuk aplikatif ini tertuang pada berbagai aspek, misalnya dalam ibadah, muamalat, dan lain-lain.https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/islamfutura/article/view/546maqāsid al-syarī‘ahmaqāṣid al-‘ammahmaqāṣid al-kha̅ṣṣah
collection DOAJ
language Arabic
format Article
sources DOAJ
author Safriadi Safriadi
spellingShingle Safriadi Safriadi
KONTRIBUSI IBN ‘ĀSYŪR DALAM KAJIAN MAQĀSID AL-SYARĪ’AH
Jurnal Ilmiah Islam Futura
maqāsid al-syarī‘ah
maqāṣid al-‘ammah
maqāṣid al-kha̅ṣṣah
author_facet Safriadi Safriadi
author_sort Safriadi Safriadi
title KONTRIBUSI IBN ‘ĀSYŪR DALAM KAJIAN MAQĀSID AL-SYARĪ’AH
title_short KONTRIBUSI IBN ‘ĀSYŪR DALAM KAJIAN MAQĀSID AL-SYARĪ’AH
title_full KONTRIBUSI IBN ‘ĀSYŪR DALAM KAJIAN MAQĀSID AL-SYARĪ’AH
title_fullStr KONTRIBUSI IBN ‘ĀSYŪR DALAM KAJIAN MAQĀSID AL-SYARĪ’AH
title_full_unstemmed KONTRIBUSI IBN ‘ĀSYŪR DALAM KAJIAN MAQĀSID AL-SYARĪ’AH
title_sort kontribusi ibn ‘āsyūr dalam kajian maqāsid al-syarī’ah
publisher Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
series Jurnal Ilmiah Islam Futura
issn 1412-1190
2407-7542
publishDate 2016-02-01
description Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi Ibn ‘Āsyūr dalam pengembangan maqāsid al-syarī‘ah. Penelitian ini menggunakan metode normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi Ibnu ‘Āsyūr terhadap maqāsid al-syari‘ah dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: menetapkan legalitas hukum al-maqāsid; merumuskan urgensi penerapan maqāsid al-syari‘ah dalam menetapkan suatu hukum; serta membagi kepada maqāṣid al-‘A̅ mmah, dan maqāṣid al-Kha̅ shshah. Pertama adalah mengenai legalitas hukum al-Maqa̅ṣid, bahwa Allah Swt sebagai sang pemilik syari’at mustahil untuk menurunkan syari’at kepada manusia tanpa diiringi dengan tujuan dan hikmah mulia. Hal ini dijelaskan dalam ayat-ayat al-Qur’an yang mengisyaratkan akan hal tersebut, seperti tersebut dalam QS. al-Dukhan: 38-39, al-Mu’minun: 115, al-Hadid: 25, Ali Imran: 19. Dalam pembahasan mengenai maqāṣid al-‘A̅ mmah, Ibnu ‘A̅ syu̅ r menegaskan posisi penting universalitas dalam seluk beluk syari’at. Menurutnya, universalitas merupakan salah satu karakter unik syari’at Islam, yaitu dapat menyesuaikan dengan masa perkembangan zaman. Adapun konsep dari maqāṣid al-‘āmmah adalah jalb al-maṣa̅ liḥ, wa dar’ al-mafa̅ sid dan taysīr wa raf’ al-ḥarj. Dalam hal ini ia merumuskan empat kerangka epistemologinya terhadap al-maqa̅ṣid, yaitu: fitrah, toleransi (al-ṣama̅ḥah), persamaan (al-musa̅ wah), kebebasan (al-ḥurriyyah). Dalam pembahasan mengenai maqāṣid al-kha̅ṣṣah, Ibnu ‘A̅ syu̅ r menerapkan aplikasi dari kaedah-kaedah maqāṣid al-‘āmmah. Bentuk aplikatif ini tertuang pada berbagai aspek, misalnya dalam ibadah, muamalat, dan lain-lain.
topic maqāsid al-syarī‘ah
maqāṣid al-‘ammah
maqāṣid al-kha̅ṣṣah
url https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/islamfutura/article/view/546
work_keys_str_mv AT safriadisafriadi kontribusiibnasyurdalamkajianmaqasidalsyariah
_version_ 1717763778318172160