Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan MI dalam Meningkatkan Karakter Siswa Berbasis Tradisi Pesantren
Indonesia Pendahuluan: Pembentukan karakter mengacu pada tiga kualitas moral, yaitu: kompetensi (keterampilan seperti mendengarkan, berkomunikasi dan bekerja sama), kehendak atau keinginan yang memobilisasi penilaian kita dan energi, dan kebiasaan moral (sebuah disposisi batin yang dapat diandal...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin
2016-05-01
|
Series: | Muallimuna: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah |
Online Access: | https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/jurnalmuallimuna/article/view/386 |
id |
doaj-5ba24281666d4885bdb8bfd0c06f382e |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-5ba24281666d4885bdb8bfd0c06f382e2020-11-24T21:24:59ZindUniversitas Islam Kalimantan MAB BanjarmasinMuallimuna: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah2476-97032016-05-0112627810.31602/muallimuna.v1i2.386367Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan MI dalam Meningkatkan Karakter Siswa Berbasis Tradisi PesantrenDesy Anindia RosyidaIndonesia Pendahuluan: Pembentukan karakter mengacu pada tiga kualitas moral, yaitu: kompetensi (keterampilan seperti mendengarkan, berkomunikasi dan bekerja sama), kehendak atau keinginan yang memobilisasi penilaian kita dan energi, dan kebiasaan moral (sebuah disposisi batin yang dapat diandalkan untuk merespon situasi dalam cara yang secara moral baik). Penguatan pendidikan karakter yang ada di lembaga pendidikan, khususnya pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) bisa mengadopsi dari tradisi atau kebiasaan yang ada di pesantren. Pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama saja, namun juga menanamkan tradisi-tradisi baik yang secara tidak langsung menjadi karakter para santri. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analisis isi atau library riset. Hasil: Metode pembelajaran pesantren yang paling mendukung terbentuknya pendidikan karakter para santri adalah proses pembelajaran integral melalui metode belajar-mengajar (dirasah wa ta’lim), pembiasaan berperilaku luhur (ta’dib), aktivitas spiritual (riyadhah), serta teladan yang baik (uswah hasanah) yang dipraktikkan atau dicontohkan langsung oleh kiai/nyai dan para ustadz. PKn merupakan mata pelajaran yang memiliki muatan pembentukan moral dan budaya bangsa dengan berdasarkan pada sila-sila dalam pancasila. Karakter yang diharapkan dari tradisi pesantren untuk pembelajaran PKn MI antara lain: karakter cinta tanah air, kasih sayang, cinta damai, kesetaraan, musyawarah, tanggung jawab, kemandirian, kejujuran, dan rendah hati. English: Introduction: The formation of the characters refers to the three moral qualities, namely: competence (skills such as listening, communicating and working together), will or desire that mobilizes our judgment and energy, and moral habits (a disposition that can be relied upon to respond to situations in a way that is morally good). Strengthening existing character education in educational institutions, especially in Government Elementary School can adopt from traditions or customs that exist in the schools. Pesantren not only teach religious sciences, but also instill good traditions that indirectly into the character of the students. Method: The artikel used library riset. Result: Pesantren learning method that best supports the formation of character education of the students is integral to the learning process through teaching and learning methods (Dirasah wa ta'lim), habituation behaves sublime (ta'dib), spiritual activity (riyadhah), as well as set a good example (uswah hasanah ) practiced or directly exemplified by housekeeper and the preachers. Civics is a subject that has a charge of moral and cultural formation of the nation that are based on the precepts of Pancasila. Characters that are expected from the Islamic tradition of learning civics MI among others: the character of patriotism, compassion, peace, equality, consultation, responsibility, self-reliance, honesty, and humility.https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/jurnalmuallimuna/article/view/386 |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Desy Anindia Rosyida |
spellingShingle |
Desy Anindia Rosyida Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan MI dalam Meningkatkan Karakter Siswa Berbasis Tradisi Pesantren Muallimuna: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah |
author_facet |
Desy Anindia Rosyida |
author_sort |
Desy Anindia Rosyida |
title |
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan MI dalam Meningkatkan Karakter Siswa Berbasis Tradisi Pesantren |
title_short |
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan MI dalam Meningkatkan Karakter Siswa Berbasis Tradisi Pesantren |
title_full |
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan MI dalam Meningkatkan Karakter Siswa Berbasis Tradisi Pesantren |
title_fullStr |
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan MI dalam Meningkatkan Karakter Siswa Berbasis Tradisi Pesantren |
title_full_unstemmed |
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan MI dalam Meningkatkan Karakter Siswa Berbasis Tradisi Pesantren |
title_sort |
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan mi dalam meningkatkan karakter siswa berbasis tradisi pesantren |
publisher |
Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin |
series |
Muallimuna: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah |
issn |
2476-9703 |
publishDate |
2016-05-01 |
description |
Indonesia
Pendahuluan: Pembentukan karakter mengacu pada tiga kualitas moral, yaitu: kompetensi (keterampilan seperti mendengarkan, berkomunikasi dan bekerja sama), kehendak atau keinginan yang memobilisasi penilaian kita dan energi, dan kebiasaan moral (sebuah disposisi batin yang dapat diandalkan untuk merespon situasi dalam cara yang secara moral baik). Penguatan pendidikan karakter yang ada di lembaga pendidikan, khususnya pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) bisa mengadopsi dari tradisi atau kebiasaan yang ada di pesantren. Pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama saja, namun juga menanamkan tradisi-tradisi baik yang secara tidak langsung menjadi karakter para santri. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analisis isi atau library riset. Hasil: Metode pembelajaran pesantren yang paling mendukung terbentuknya pendidikan karakter para santri adalah proses pembelajaran integral melalui metode belajar-mengajar (dirasah wa ta’lim), pembiasaan berperilaku luhur (ta’dib), aktivitas spiritual (riyadhah), serta teladan yang baik (uswah hasanah) yang dipraktikkan atau dicontohkan langsung oleh kiai/nyai dan para ustadz. PKn merupakan mata pelajaran yang memiliki muatan pembentukan moral dan budaya bangsa dengan berdasarkan pada sila-sila dalam pancasila. Karakter yang diharapkan dari tradisi pesantren untuk pembelajaran PKn MI antara lain: karakter cinta tanah air, kasih sayang, cinta damai, kesetaraan, musyawarah, tanggung jawab, kemandirian, kejujuran, dan rendah hati.
English:
Introduction: The formation of the characters refers to the three moral qualities, namely: competence (skills such as listening, communicating and working together), will or desire that mobilizes our judgment and energy, and moral habits (a disposition that can be relied upon to respond to situations in a way that is morally good). Strengthening existing character education in educational institutions, especially in Government Elementary School can adopt from traditions or customs that exist in the schools. Pesantren not only teach religious sciences, but also instill good traditions that indirectly into the character of the students. Method: The artikel used library riset. Result: Pesantren learning method that best supports the formation of character education of the students is integral to the learning process through teaching and learning methods (Dirasah wa ta'lim), habituation behaves sublime (ta'dib), spiritual activity (riyadhah), as well as set a good example (uswah hasanah ) practiced or directly exemplified by housekeeper and the preachers. Civics is a subject that has a charge of moral and cultural formation of the nation that are based on the precepts of Pancasila. Characters that are expected from the Islamic tradition of learning civics MI among others: the character of patriotism, compassion, peace, equality, consultation, responsibility, self-reliance, honesty, and humility. |
url |
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/jurnalmuallimuna/article/view/386 |
work_keys_str_mv |
AT desyanindiarosyida pembelajaranpendidikankewarganegaraanmidalammeningkatkankaraktersiswaberbasistradisipesantren |
_version_ |
1725985657443057664 |