Pengembangan UMKM melalui Digitalisasi Tekonolgi dan Integrasi Akses Permodalan

Abstract. SMEs' businesses play a large role in improving the economy in Indonesia. In Indonesia, SMEs are currently considered as one of the effective ways of poverty alleviation. SMEs can create sizable employment opportunities for domestic workers, so it greatly helps efforts to reduce unemp...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Ramlah Puji Astuti, Kartono Kartono, Rahmadi Rahmadi
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Islam Bandung 2020-06-01
Series:Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Subjects:
Online Access:https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/ethos/article/view/5764
Description
Summary:Abstract. SMEs' businesses play a large role in improving the economy in Indonesia. In Indonesia, SMEs are currently considered as one of the effective ways of poverty alleviation. SMEs can create sizable employment opportunities for domestic workers, so it greatly helps efforts to reduce unemployment. One area that has potential SMEs is Cirebon Regency, which is a trade district/city. The development of SMEs in the Cirebon Regency also shows a significant increase from one year to one, in the village of Sindangkasih. Although the growth of SMEs in Cirebon Regency has developed from year to year, but it still leaves many problems. These problems include low quality of human resources, lack of innovation, low access to capital, and lack of field assistance. Approaches to be applied in the entrepreneurship assistance program for SMEs include socialization, training, and mentoring as well as business technical assistance to MSME entrepreneurs. Implementation of assistance to 10 Tenant SMEs is conducted in teams based on areas of expertise and problems faced by Tenant SMEs. The output of this activity is to increase the capacity of Tenant SMEs in terms of marketing digitalization and easy access to capital. The focus of SMEs fostered on this program is SMEs in the field of food. Significant results can be seen from the 10 SMEs that are fostered at this time can market their products to other regions. So that business activities can run well. Access to capital obtained today is also relatively easy because SMEs have been able to make financial reports and business proposals for the disbursement of funds from investors and banks. This is very different from the conditions before the assistance activities. Keywords: SMEs Assistance, Workshop, marketing, and capital Abstrak. Usaha mikro kecil Menengah memegang peran yang besar dalam peningkatan perekonomian di Indonesia. Di Indonesia, UMKM saat ini dianggap sebagai salah satu cara yang efektif dalam pengentasan kemiskinan. UMKM dapat menciptakan peluang kerja yang cukup besar bagi tenaga kerja dalam negeri, sehingga sangat membantu upaya mengurangi pengangguran. Salah satu daerah yang memiliki UMKM yang potensial adalah Kabupaten Cirebon yang merupakan Kabupaten/kota perdagangan. Perkembangan UMKM di Kabupaten Cirebon pun dari tahun ke tahunnya menunjukan peningkatan yang signifikan salah satunya di desa Sindangkasih. Meskipun pertumbuhan UMKM di Kabupaten Cirebon memiliki perkembangan dari tahun ke tahun, akan tetapi masih menyisakan banyak permasalahan. Permasalahan tersebut diantaranya adalah : rendahnya kualitas SDM, kurangnya inovasi, akses permodalan rendah dan minimnya pendampingan dilapangan. Pendekatan yang akan diterapkan dalam program pendampingan kewirausahaan bagi UMKM diantaranya adalah: sosialisasi, pelatihan dan pembimbingan serta pendampingan teknis usaha kepada pelaku UMKM. Pelaksanaan pendampingan terhadap 10 UMKM Tenant dilakukan secara tim berdasarkan bidang keahlian dan permasalahan yang dihadapi oleh UMKM Tenant. Output kegiatan ini adalah peningkatan kapasitas UMKM Tenant dalam hal digitalisasi pemasaran dan kemudahan akses permodalan. Fokus UMKM yang dibina pada program ini adalah UMKM dibidang makanan. Hasil yang signifikan dapat terlihat dari 10 UMKM yang dibina  saat ini sudah dapat memasarkan produknya hingga keluar daerah. Sehingga kegiatan usahanya dapat berjalan dengan baik. Akses permodalan yang diperoleh saat ini juga relatif mudah karena pelaku UMKM sudah dapat membuat laporan keuangan dan proposal bisnis untuk pencairan dana dari pihak investor maupun perbankan. Hal ini berbeda sekali dengan kondisi sebelum adanya kegiatan pendampingan. Kata Kunci: Pendampingan UMKM, Workshop, pemasaran, dan permodalan
ISSN:1693-699X
2502-065X