Membaca Media Daring, Mengikuti Media Sosial: Di Mana Etika?

Berita di media dalam jaringan (online) memanfaatkan sensasi, misalnya dalam berita kematian mahasiswi. Penggunaan bahasa berupa diksi yang “wah,†penyebutan identitas lengkap, tidak mengindahkan kode etik jumalistik serta tidak menunjukkan empati pada korban. Dalam isu yang sama, kematian tidak...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Lukas S. Ispandriarno
Format: Article
Language:English
Published: Department of Communications, Universitas Islam Indonesia 2017-03-01
Series:Jurnal Komunikasi
Online Access:https://journal.uii.ac.id/jurnal-komunikasi/article/view/7487
Description
Summary:Berita di media dalam jaringan (online) memanfaatkan sensasi, misalnya dalam berita kematian mahasiswi. Penggunaan bahasa berupa diksi yang “wah,†penyebutan identitas lengkap, tidak mengindahkan kode etik jumalistik serta tidak menunjukkan empati pada korban. Dalam isu yang sama, kematian tidak wajar seorang mahasiswi, pesan atau gambar di media sosial juga cenderung sensasional. Ada unsur pornografi atau perendahan martabat perempuan dalam bermedia sosial memanfaatkan WhatsApp. Etika jurnalistik seharusnya memasukkan perspektif gender
ISSN:1907-848X
2548-7647