IMPLIKASI TERBITNYA REGULASI TENTANG PERTIMAHAN TERHADAP HUBUNGAN BOS DAN ANAK BUAH: (Sebuah Egalitarianisme Lokal)

Perubahan regulasi pada timah oleh pemerintah pusat atau celah masuk bagi pemerintah daerah untuk mengambil alih pengelolaan timah yang diperkuat dengan dikeluarkannya undang-undang tentang otonomi daerah. Pemerintah kemudian menggunakan wewenangnya untuk mengeluarkan peraturan daerah yang memungkin...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Citra Asmara Indra
Format: Article
Language:English
Published: Laboratorium Rekayasa Sosial, Jurusan Sosiologi, FISIP Universitas Bangka Belitung 2013-06-01
Series:Society
Subjects:
Online Access:https://society.fisip.ubb.ac.id/index.php/society/article/view/39
id doaj-574b49a570d348dbb89348cd4439b293
record_format Article
spelling doaj-574b49a570d348dbb89348cd4439b2932020-11-25T00:14:27ZengLaboratorium Rekayasa Sosial, Jurusan Sosiologi, FISIP Universitas Bangka BelitungSociety2338-69322597-48742013-06-0111192610.33019/society.v1i1.3939IMPLIKASI TERBITNYA REGULASI TENTANG PERTIMAHAN TERHADAP HUBUNGAN BOS DAN ANAK BUAH: (Sebuah Egalitarianisme Lokal)Citra Asmara Indra0University of Bangka BelitungPerubahan regulasi pada timah oleh pemerintah pusat atau celah masuk bagi pemerintah daerah untuk mengambil alih pengelolaan timah yang diperkuat dengan dikeluarkannya undang-undang tentang otonomi daerah. Pemerintah kemudian menggunakan wewenangnya untuk mengeluarkan peraturan daerah yang memungkinkan masyarakat umum untuk menambang timah secara tidak konvensional. Tidak konvensional berarti pihak selain dari dua perusahaan pertambangan, yaitu PT. Timah Tbk. dan PT. Koba Tin telah memonopoli manajemen pengelolaan sejak era kolonial Belanda, dan mereka yang menjadi mitra kedua perusahaan. Hukum adalah payung hukum bagi orang-orang dari berbagai jalan untuk menambang timah secara besar-besaran tanpa konsekuensi untuk mendapatkan kembali tanah yang digali. Implikasi dari meningkatnya regulasi dinamika penambangan timah di provinsi Bangka Belitung, khususnya di desa Lampur, Kabupaten Bangka Tengah, kemudian melihat pola hubungan antara bos dan penambang timah sehubungan dengan penerbitan peraturan ini tentang kehidupan para penambang.https://society.fisip.ubb.ac.id/index.php/society/article/view/39peraturanpenambangegalitarisme
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Citra Asmara Indra
spellingShingle Citra Asmara Indra
IMPLIKASI TERBITNYA REGULASI TENTANG PERTIMAHAN TERHADAP HUBUNGAN BOS DAN ANAK BUAH: (Sebuah Egalitarianisme Lokal)
Society
peraturan
penambang
egalitarisme
author_facet Citra Asmara Indra
author_sort Citra Asmara Indra
title IMPLIKASI TERBITNYA REGULASI TENTANG PERTIMAHAN TERHADAP HUBUNGAN BOS DAN ANAK BUAH: (Sebuah Egalitarianisme Lokal)
title_short IMPLIKASI TERBITNYA REGULASI TENTANG PERTIMAHAN TERHADAP HUBUNGAN BOS DAN ANAK BUAH: (Sebuah Egalitarianisme Lokal)
title_full IMPLIKASI TERBITNYA REGULASI TENTANG PERTIMAHAN TERHADAP HUBUNGAN BOS DAN ANAK BUAH: (Sebuah Egalitarianisme Lokal)
title_fullStr IMPLIKASI TERBITNYA REGULASI TENTANG PERTIMAHAN TERHADAP HUBUNGAN BOS DAN ANAK BUAH: (Sebuah Egalitarianisme Lokal)
title_full_unstemmed IMPLIKASI TERBITNYA REGULASI TENTANG PERTIMAHAN TERHADAP HUBUNGAN BOS DAN ANAK BUAH: (Sebuah Egalitarianisme Lokal)
title_sort implikasi terbitnya regulasi tentang pertimahan terhadap hubungan bos dan anak buah: (sebuah egalitarianisme lokal)
publisher Laboratorium Rekayasa Sosial, Jurusan Sosiologi, FISIP Universitas Bangka Belitung
series Society
issn 2338-6932
2597-4874
publishDate 2013-06-01
description Perubahan regulasi pada timah oleh pemerintah pusat atau celah masuk bagi pemerintah daerah untuk mengambil alih pengelolaan timah yang diperkuat dengan dikeluarkannya undang-undang tentang otonomi daerah. Pemerintah kemudian menggunakan wewenangnya untuk mengeluarkan peraturan daerah yang memungkinkan masyarakat umum untuk menambang timah secara tidak konvensional. Tidak konvensional berarti pihak selain dari dua perusahaan pertambangan, yaitu PT. Timah Tbk. dan PT. Koba Tin telah memonopoli manajemen pengelolaan sejak era kolonial Belanda, dan mereka yang menjadi mitra kedua perusahaan. Hukum adalah payung hukum bagi orang-orang dari berbagai jalan untuk menambang timah secara besar-besaran tanpa konsekuensi untuk mendapatkan kembali tanah yang digali. Implikasi dari meningkatnya regulasi dinamika penambangan timah di provinsi Bangka Belitung, khususnya di desa Lampur, Kabupaten Bangka Tengah, kemudian melihat pola hubungan antara bos dan penambang timah sehubungan dengan penerbitan peraturan ini tentang kehidupan para penambang.
topic peraturan
penambang
egalitarisme
url https://society.fisip.ubb.ac.id/index.php/society/article/view/39
work_keys_str_mv AT citraasmaraindra implikasiterbitnyaregulasitentangpertimahanterhadaphubunganbosdananakbuahsebuahegalitarianismelokal
_version_ 1725390437230837760