Efek Pemberian Propolis terhadap Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Putih yang diberi Parasetamol (THE EFFECTS OF PROPOLIS ON THE LIVER HISTOPATHOLOGY OF WHITE RATS GIVEN PARACETAMOL)

Parasetamol merupakan salah satu obat antiinflamasi non steroid (AINS) yang berperan sebagai agen analgesik dan antipiretik, namun memiliki aktivitas antiinflamasi yang lemah. Parasetamol memiliki efek toksik terhadap hepar yaitu kerusakan pada hepar. Sebagai upaya untuk mencegah efek toksik dari pa...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Alviana Rizqiyah Utami, I Ketut Berata, Samsuri Samsuri, I Made Merdana
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Faculty of Veterinary Medicine, University of Udayana 2017-02-01
Series:Buletin Veteriner Udayana
Subjects:
Online Access:https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/view/28738
Description
Summary:Parasetamol merupakan salah satu obat antiinflamasi non steroid (AINS) yang berperan sebagai agen analgesik dan antipiretik, namun memiliki aktivitas antiinflamasi yang lemah. Parasetamol memiliki efek toksik terhadap hepar yaitu kerusakan pada hepar. Sebagai upaya untuk mencegah efek toksik dari parasetamol, diperlukan pemberian zat antioksidan yang dapat melindungi sel-sel hepar terhadap kerusakan yang disebabkan oleh parasetamol. Antioksidan tinggi terdapat pada propolis yang banyak digunakan pada saat ini. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus putih jantan (Rattus norvegicus) yang dibagi atas 5 kelompok perlakuan. Setiap kelompok perlakuan diberikan pakan dan minum standar. Perlakuan 1 (kontrol negatif) diberi pakan dan minum standar, kelompok perlakuan 2 (kontrol positif) diberikan parasetamol 250 mg/kgBB peroral, kelompok perlakuan 3 (Pp1) diberi parasetamol 250 mg/kgBB dan propolis 0,05 ml/ekor peroral, kelompok perlakuan 4 (Pp2) diberi parasetamol 250 mg/kgBB dan propolis 0,1 ml/ekor peroral, serta kelompok perlakuan 5 (Pp3) diberi parasetamol 250 mg/kgBB dan propolis 0,15 ml/ekor peroral. Perlakuan diberikan selama 10 hari dan hari ke-11 tikus dinekropsi, kemudian diambil organ heparnya untuk dibuat preparat histopatologi. Variabel yang diperiksa meliputi kongesti, degenerasi melemak, dan nekrosis dengan skoring (0: Tidak ada lesi; 1: lesi fokal; 2: lesi multifocal; 3: lesi difusa). Uji Kruskall-Wallis menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada rerata kongesti pembuluh darah, degenerasi melemak, dan nekrosis dari kelompok yang diuji. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa parasetamol dosis 250 mg/kgBB dapat menyebabkan kerusakan hepar. Propolis dosis 0,15 ml/ekor dapat memperbaiki kerusakan jaringan lebih baik dibandingkan dengan dosis propolis 0,05 ml/ekor dan 0,1 ml/ekor.   Paracetamol is one of NSAIDs (Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs) that acts as an analgesic and antipyretic agents but with weak anti-inflammatory activity. Paracetamol has toxic effects to liver in the form of damage to the liver. To prevent the toxic effects of paracetamol, the provision of antioxidants which can protect liver cells damage caused by paracetamol is needed. High antioxidant found in propolis which is widely used at this time. This study used 25 male rats (Rattus norvegicus), which consists of five groups. Each treatment group was given standard food and drink. Group 1 (control negative) was given standard food and drink, group 2 (control positive) was given 250 mg/kg body weight of paracetamol orally, group 3 (Pp1) was given 250 mg/kg body weight of paracetamol and each rat was given 0.05 ml of propolis orally, group 4 (Pp2) was given 250 mg/kg body-weight of paracetamol and each rat was given 0.1 ml of propolis orally, and group 5 (Pp3) was given 250 mg/kg body weight of paracetamol and each rat was given 0.15 ml of propolis orally. The treatments were given for 10 days, and on the 11th day, the necropsy was done to take the livers of the 25 rats for  histopathology preparation. The examined variables included vascular congestion, fatty degeneration, and necrosis with the score (0: no lesions; 1: focal lesions; 2: multifocal lesions; 3: diffuse lesions. Kruskal-Wallis test showed a significant difference on the average of the vascular congestion, fatty degeneration, and necrosis of the tested group. The result of the research, it can be concluded that the 250 mg/kg body weight of Parasetamol can cause liver damage and the 0.15 ml of Propolis for each rat could repair the tissue damage better than the dose of 0.05 ml and 0.1 ml.
ISSN:2085-2495
2477-2712