TAFSIR SUFISTIK TENTANG TAUBAT DALAM AL-QUR’AN

Islam sesungguhnya memberikan ruang untuk penghapusan dosa, yaitu Taubat. Namun demikian tidak semua ummat Islam memahami hakekat Taubat yang sesungguhnya (taubat an-Nasuha). Tulisan ini mengkaji ayat-ayat yang terkait dengan makna taubat. Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan sufistik be...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Septiawadi Septiawadi
Format: Article
Language:Arabic
Published: IAIN Raden Intan Lampung 2017-03-01
Series:Kalam
Online Access:http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/KALAM/article/view/462
id doaj-554e674570ae442fb31ab2583eb369dc
record_format Article
spelling doaj-554e674570ae442fb31ab2583eb369dc2020-11-24T22:25:05ZaraIAIN Raden Intan LampungKalam0853-95102540-77592017-03-017236338610.24042/klm.v7i2.462462TAFSIR SUFISTIK TENTANG TAUBAT DALAM AL-QUR’ANSeptiawadi Septiawadi0IAIN Raden Intan LampungIslam sesungguhnya memberikan ruang untuk penghapusan dosa, yaitu Taubat. Namun demikian tidak semua ummat Islam memahami hakekat Taubat yang sesungguhnya (taubat an-Nasuha). Tulisan ini mengkaji ayat-ayat yang terkait dengan makna taubat. Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan sufistik berdasarkan pada kitab tafsir karya Ibnu Arabi, at-Tustari dan Sa‘i>d H}awwa. Dalam perspektif sufistik, makna taubat yang mendasar adalah yang dilakukan secara istimrar (berkelanjutan) serta diikuti oleh amal saleh. Taubat seperti ini yang dapat menghapuskan kesalahan dan dosa. Taubat juga harus diiringi dengan amal saleh yang dapat disaksikan orang lain. Sebab, taubat tidak mencapai sasaran yang diharapkan untuk mengganti keburukan dengan kebaikan bila tidak ada usaha perbaikan diri sendiri dan masyarakat. Karena itu, menurut perspektif ini, upaya menciptakan masyarakat yang selalu dekat dengan Allah hanya dapat dicapai melalaui tasawuf kolektif. Taubat harus didahului dengan pengakuan diri sebagai orang yang tunduk pasrah (muslimain) secara totalitas sehingga merasa luluh dalam kefana’an.http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/KALAM/article/view/462
collection DOAJ
language Arabic
format Article
sources DOAJ
author Septiawadi Septiawadi
spellingShingle Septiawadi Septiawadi
TAFSIR SUFISTIK TENTANG TAUBAT DALAM AL-QUR’AN
Kalam
author_facet Septiawadi Septiawadi
author_sort Septiawadi Septiawadi
title TAFSIR SUFISTIK TENTANG TAUBAT DALAM AL-QUR’AN
title_short TAFSIR SUFISTIK TENTANG TAUBAT DALAM AL-QUR’AN
title_full TAFSIR SUFISTIK TENTANG TAUBAT DALAM AL-QUR’AN
title_fullStr TAFSIR SUFISTIK TENTANG TAUBAT DALAM AL-QUR’AN
title_full_unstemmed TAFSIR SUFISTIK TENTANG TAUBAT DALAM AL-QUR’AN
title_sort tafsir sufistik tentang taubat dalam al-qur’an
publisher IAIN Raden Intan Lampung
series Kalam
issn 0853-9510
2540-7759
publishDate 2017-03-01
description Islam sesungguhnya memberikan ruang untuk penghapusan dosa, yaitu Taubat. Namun demikian tidak semua ummat Islam memahami hakekat Taubat yang sesungguhnya (taubat an-Nasuha). Tulisan ini mengkaji ayat-ayat yang terkait dengan makna taubat. Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan sufistik berdasarkan pada kitab tafsir karya Ibnu Arabi, at-Tustari dan Sa‘i>d H}awwa. Dalam perspektif sufistik, makna taubat yang mendasar adalah yang dilakukan secara istimrar (berkelanjutan) serta diikuti oleh amal saleh. Taubat seperti ini yang dapat menghapuskan kesalahan dan dosa. Taubat juga harus diiringi dengan amal saleh yang dapat disaksikan orang lain. Sebab, taubat tidak mencapai sasaran yang diharapkan untuk mengganti keburukan dengan kebaikan bila tidak ada usaha perbaikan diri sendiri dan masyarakat. Karena itu, menurut perspektif ini, upaya menciptakan masyarakat yang selalu dekat dengan Allah hanya dapat dicapai melalaui tasawuf kolektif. Taubat harus didahului dengan pengakuan diri sebagai orang yang tunduk pasrah (muslimain) secara totalitas sehingga merasa luluh dalam kefana’an.
url http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/KALAM/article/view/462
work_keys_str_mv AT septiawadiseptiawadi tafsirsufistiktentangtaubatdalamalquran
_version_ 1725759472774676480