MODEL PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PASCA PANEN, PENGOLAHAN HASIL DAN KEMITRAAN USAHA BAWANG MERAH DI SENTRA PRODUKSI MELALUI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN (Studi Kasus Di daerah Sentra Produksi Bawang di Kab. Nganjuk)

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan kelompok tani melalui pelatihan dan pendampingan penerapan teknologi pengolahan dan pasca panen serta akses pasar bawang merah. Penelitian dilakukan di Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk dengan alasan lokasi tersebut mer...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Sri Hindarti
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Agriculture, University of Yudharta Pasuruan 2017-11-01
Series:AGROMIX
Online Access:https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/AGROMIX/article/view/780
id doaj-547628884a3b42dc8570f51234a54346
record_format Article
spelling doaj-547628884a3b42dc8570f51234a543462020-11-25T03:56:22ZengFaculty of Agriculture, University of Yudharta PasuruanAGROMIX2085-241X2599-30032017-11-015210.35891/agx.v5i2.780780MODEL PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PASCA PANEN, PENGOLAHAN HASIL DAN KEMITRAAN USAHA BAWANG MERAH DI SENTRA PRODUKSI MELALUI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN (Studi Kasus Di daerah Sentra Produksi Bawang di Kab. Nganjuk)Sri Hindarti0Pertanian Universitas Islam MalangPenelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan kelompok tani melalui pelatihan dan pendampingan penerapan teknologi pengolahan dan pasca panen serta akses pasar bawang merah. Penelitian dilakukan di Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk dengan alasan lokasi tersebut merupakan salah satu daerah sentra produksi bawang merah di Jawa Timur dengan jumlah responden 30 orang petani bawang merah. Penelitian dilakukan selama dua tahun, tahun pertama dilakukan mulai April 2014 sampai dengan Oktober 2015. Penelitian tahun pertama bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk penanganan pasca panen pada usahatani bawang merah, menyusun model kelembagaan pasca panen dan menghitung pendapatan usahatani tani bawang merah sebelum dan sesudah menerapkan praktik pasca panen. Penelitian tahun ke dua bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil melalui pelatihan pengolahan hasil, mengetahui respon petani terhadap model kelembagaan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil. Metode penelitian yang digunakan adalah tahun I pendekatan survey dan tahun II pendekatan kuantitif diskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah diskriptif kuantatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 20% petani bawang merah di Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk menerapkan praktik pasca panen, yakni melakukan pembersihan, pengikatan, pengeringan, grading, pengemasan, penyimpanan , pemberian bahan kimia (kalsium) dan transportasi. Dengan penerapanan praktik pasca panen ini dapat meningkatkan efisiensi usahatani bawang merah dari 1.52 menjadi 2,08, artinya keuntungan usahatani meningkat sebesar 36,84%. Selama ini petani bawang merah belum mengorganisir kegiatan pasca panen dalam kelompok tani tetapi masih berjalan sendiri-sendiri. Oleh karena itu telah disusun Model Kelembagaan Pasca Panen, Pengolahan Hasil dan Kemitraan Usaha Berbasis Pendekatan Kelompok (Gapoktan) agar dapat mengatasi permasalahan tehnis, ekonomi dan sosial petani dalam mengembangkan praktik pasca panen dan pengolahan hasil.https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/AGROMIX/article/view/780
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Sri Hindarti
spellingShingle Sri Hindarti
MODEL PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PASCA PANEN, PENGOLAHAN HASIL DAN KEMITRAAN USAHA BAWANG MERAH DI SENTRA PRODUKSI MELALUI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN (Studi Kasus Di daerah Sentra Produksi Bawang di Kab. Nganjuk)
AGROMIX
author_facet Sri Hindarti
author_sort Sri Hindarti
title MODEL PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PASCA PANEN, PENGOLAHAN HASIL DAN KEMITRAAN USAHA BAWANG MERAH DI SENTRA PRODUKSI MELALUI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN (Studi Kasus Di daerah Sentra Produksi Bawang di Kab. Nganjuk)
title_short MODEL PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PASCA PANEN, PENGOLAHAN HASIL DAN KEMITRAAN USAHA BAWANG MERAH DI SENTRA PRODUKSI MELALUI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN (Studi Kasus Di daerah Sentra Produksi Bawang di Kab. Nganjuk)
title_full MODEL PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PASCA PANEN, PENGOLAHAN HASIL DAN KEMITRAAN USAHA BAWANG MERAH DI SENTRA PRODUKSI MELALUI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN (Studi Kasus Di daerah Sentra Produksi Bawang di Kab. Nganjuk)
title_fullStr MODEL PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PASCA PANEN, PENGOLAHAN HASIL DAN KEMITRAAN USAHA BAWANG MERAH DI SENTRA PRODUKSI MELALUI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN (Studi Kasus Di daerah Sentra Produksi Bawang di Kab. Nganjuk)
title_full_unstemmed MODEL PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PASCA PANEN, PENGOLAHAN HASIL DAN KEMITRAAN USAHA BAWANG MERAH DI SENTRA PRODUKSI MELALUI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN (Studi Kasus Di daerah Sentra Produksi Bawang di Kab. Nganjuk)
title_sort model pengembangan kelembagaan pasca panen, pengolahan hasil dan kemitraan usaha bawang merah di sentra produksi melalui pelatihan dan pendampingan (studi kasus di daerah sentra produksi bawang di kab. nganjuk)
publisher Faculty of Agriculture, University of Yudharta Pasuruan
series AGROMIX
issn 2085-241X
2599-3003
publishDate 2017-11-01
description Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan kelompok tani melalui pelatihan dan pendampingan penerapan teknologi pengolahan dan pasca panen serta akses pasar bawang merah. Penelitian dilakukan di Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk dengan alasan lokasi tersebut merupakan salah satu daerah sentra produksi bawang merah di Jawa Timur dengan jumlah responden 30 orang petani bawang merah. Penelitian dilakukan selama dua tahun, tahun pertama dilakukan mulai April 2014 sampai dengan Oktober 2015. Penelitian tahun pertama bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk penanganan pasca panen pada usahatani bawang merah, menyusun model kelembagaan pasca panen dan menghitung pendapatan usahatani tani bawang merah sebelum dan sesudah menerapkan praktik pasca panen. Penelitian tahun ke dua bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil melalui pelatihan pengolahan hasil, mengetahui respon petani terhadap model kelembagaan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil. Metode penelitian yang digunakan adalah tahun I pendekatan survey dan tahun II pendekatan kuantitif diskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah diskriptif kuantatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 20% petani bawang merah di Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk menerapkan praktik pasca panen, yakni melakukan pembersihan, pengikatan, pengeringan, grading, pengemasan, penyimpanan , pemberian bahan kimia (kalsium) dan transportasi. Dengan penerapanan praktik pasca panen ini dapat meningkatkan efisiensi usahatani bawang merah dari 1.52 menjadi 2,08, artinya keuntungan usahatani meningkat sebesar 36,84%. Selama ini petani bawang merah belum mengorganisir kegiatan pasca panen dalam kelompok tani tetapi masih berjalan sendiri-sendiri. Oleh karena itu telah disusun Model Kelembagaan Pasca Panen, Pengolahan Hasil dan Kemitraan Usaha Berbasis Pendekatan Kelompok (Gapoktan) agar dapat mengatasi permasalahan tehnis, ekonomi dan sosial petani dalam mengembangkan praktik pasca panen dan pengolahan hasil.
url https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/AGROMIX/article/view/780
work_keys_str_mv AT srihindarti modelpengembangankelembagaanpascapanenpengolahanhasildankemitraanusahabawangmerahdisentraproduksimelaluipelatihandanpendampinganstudikasusdidaerahsentraproduksibawangdikabnganjuk
_version_ 1724465391135096832