PEMBELAJARAN TEMATIK YANG IDEAL DI SD/MI
Anak usia sekolah / 6-12 tahun disebut masa sekolah, karena anak sudah menamatkan taman kanak-kanak sebagai lembaga persiapan bersekolah yang sebenarnya. Disebut masa matang untuk belajar, Karena anak sudah berusaha untuk mencapai sesuatu, tetapi, perkembangan aktivitas bermain yang hanya bertujuan...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto
2015-03-01
|
Series: | Modeling: Jurnal Program Studi PGMI |
Subjects: | |
Online Access: | http://ejournal.kopertais4.or.id/index.php/modeling/article/view/742 |
id |
doaj-53734a860a4b4d5792a2099e98ecab59 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-53734a860a4b4d5792a2099e98ecab592020-11-24T22:34:32ZindSekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah MojokertoModeling: Jurnal Program Studi PGMI2442-36612477-667X2015-03-0121566910.2345/jm.v2i1.742524PEMBELAJARAN TEMATIK YANG IDEAL DI SD/MISun Haji0Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah MojokertoAnak usia sekolah / 6-12 tahun disebut masa sekolah, karena anak sudah menamatkan taman kanak-kanak sebagai lembaga persiapan bersekolah yang sebenarnya. Disebut masa matang untuk belajar, Karena anak sudah berusaha untuk mencapai sesuatu, tetapi, perkembangan aktivitas bermain yang hanya bertujuan untuk mendapatkan kesenangan pada waktu melakukan aktivitas itu sendiri. Disebut masa matang untuk sekolah, karena anak sudah menginginkan kecakapan-kecakapan baru, yang dapat diberikan oleh sekolah (Nasution Noehi, 1993: 44). Menurut Banett, dkk., karakteristik anak usia SD, antara lain sebagai berikut. (1) Mereka secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik akan dunia sekitar yang mengelilingi diri mereka sendiri. (2) Senang bermain dan lebih suka bergembira. (3) Suka mengatur dirinya untuk menangani berbagai hal, mengeksplorasi suatu situasi dan mencoba usaha-usaha baru. (4) biasanya tergetar perasaannya dan terdorong untuk berprestasi sebagaimana mereka tidak suka mengalami ketidakpuasan dan menolak kegagalan-kegagalan. (5) Belajar secara efektif ketika merasa puas dengan situasi yang terjadi. (6) Belajar dengan cara bekerja, mengobservasi, berinisiatif dan mengajar anak-anak lainnya ( Mulyani Sumantri & Nana Syaodih, 2000: 12).http://ejournal.kopertais4.or.id/index.php/modeling/article/view/742Pembelajaran Tematik |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Sun Haji |
spellingShingle |
Sun Haji PEMBELAJARAN TEMATIK YANG IDEAL DI SD/MI Modeling: Jurnal Program Studi PGMI Pembelajaran Tematik |
author_facet |
Sun Haji |
author_sort |
Sun Haji |
title |
PEMBELAJARAN TEMATIK YANG IDEAL DI SD/MI |
title_short |
PEMBELAJARAN TEMATIK YANG IDEAL DI SD/MI |
title_full |
PEMBELAJARAN TEMATIK YANG IDEAL DI SD/MI |
title_fullStr |
PEMBELAJARAN TEMATIK YANG IDEAL DI SD/MI |
title_full_unstemmed |
PEMBELAJARAN TEMATIK YANG IDEAL DI SD/MI |
title_sort |
pembelajaran tematik yang ideal di sd/mi |
publisher |
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto |
series |
Modeling: Jurnal Program Studi PGMI |
issn |
2442-3661 2477-667X |
publishDate |
2015-03-01 |
description |
Anak usia sekolah / 6-12 tahun disebut masa sekolah, karena anak sudah menamatkan taman kanak-kanak sebagai lembaga persiapan bersekolah yang sebenarnya. Disebut masa matang untuk belajar, Karena anak sudah berusaha untuk mencapai sesuatu, tetapi, perkembangan aktivitas bermain yang hanya bertujuan untuk mendapatkan kesenangan pada waktu melakukan aktivitas itu sendiri. Disebut masa matang untuk sekolah, karena anak sudah menginginkan kecakapan-kecakapan baru, yang dapat diberikan oleh sekolah (Nasution Noehi, 1993: 44). Menurut Banett, dkk., karakteristik anak usia SD, antara lain sebagai berikut. (1) Mereka secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik akan dunia sekitar yang mengelilingi diri mereka sendiri. (2) Senang bermain dan lebih suka bergembira. (3) Suka mengatur dirinya untuk menangani berbagai hal, mengeksplorasi suatu situasi dan mencoba usaha-usaha baru. (4) biasanya tergetar perasaannya dan terdorong untuk berprestasi sebagaimana mereka tidak suka mengalami ketidakpuasan dan menolak kegagalan-kegagalan. (5) Belajar secara efektif ketika merasa puas dengan situasi yang terjadi. (6) Belajar dengan cara bekerja, mengobservasi, berinisiatif dan mengajar anak-anak lainnya ( Mulyani Sumantri & Nana Syaodih, 2000: 12). |
topic |
Pembelajaran Tematik |
url |
http://ejournal.kopertais4.or.id/index.php/modeling/article/view/742 |
work_keys_str_mv |
AT sunhaji pembelajarantematikyangidealdisdmi |
_version_ |
1725726979486908416 |