Manifestasi Klinis dan Managemen Keratitis Herpes Simpleks di RS. Dr. M. Djamil pada Januari 2012 – Desember 2013

Herpes Simpleks Keratitis (HSK) merupakan salah satu penyebab kerusakan kornea. HSK terjadi akibat infeksi Herpes Simplex Virus tipe 1 (HSV-1). HSK memiliki manifestasi klinik dari epitel sampai endotel. Diagnosis didukung dengan penurunan sensibilitas kornea, pemeriksaan Giemsa dan Papaniculou. Ter...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Raihana Rustam, Getry Sukmawaty, Havriza Vitresia
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Andalas 2018-10-01
Series:Jurnal Kesehatan Andalas
Online Access:http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/871
Description
Summary:Herpes Simpleks Keratitis (HSK) merupakan salah satu penyebab kerusakan kornea. HSK terjadi akibat infeksi Herpes Simplex Virus tipe 1 (HSV-1). HSK memiliki manifestasi klinik dari epitel sampai endotel. Diagnosis didukung dengan penurunan sensibilitas kornea, pemeriksaan Giemsa dan Papaniculou. Terapi tergantung pada temuan klinis, yang bisa merupakan kontraindikasi untuk manifestasi yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan variasi kasus HSK, manifestasi klinis dan managemen. Metode: Studi retrospektif dari data rekam medik bulan Januari 2012-Desember 2013, Bagian Mata, RS.M.Djamil. Pasien HSK sebanyak 52 orang, bilateral 6 orang (58 mata), wanita 50%, pria 50%. Pasien terbanyak pada kelompok usia 31-40 th (26,9%). Tipe keratitis terdiri atas Epitelial 18 mata, Stromal 22 mata, gabungan 12 mata, Keratouveitis 4 mata dan Neurotropik Keratopati 2 mata. Pemeriksaan penunjang dengan tes sensibilitas kornea, Giemsa dan Papanicolou. Terapi yang diberikan antara lain Acyclovir salep mata, Acyclovir oral, Kortikosteroid tetes mata. Perbaikan visus paling banyak pada tipe keratitis stromal, 9 mata(40,9%) dan kombinasi, 9 mata(75%). Loss Case banyak pada keratitis epitelial, 11 mata(61,1%) karena pasien tidak kontrol kembali. Pemeriksaan Giemsa ditemukan Mononuclear Cell 21, Giant cell positif 12, Papanicolou positif  6. Semua kasus didapatkan penurunan sensibilitas kornea.Terapi yang diberikan Acyclovir salep mata, Acyclovir oral, Kortikosteroid tetes. Amnion Graft Transplantation dilakukan pada 2 kasus. Kasus terbanyak ditemukan tipe stromal 22 (37,9%) dengan bilateral 6 (10,3%) dan perbaikan visus (39,6%).
ISSN:2301-7406