Sindrom Sturge Weber
Sindrom Sturge Weber (SSW) atau disebut juga encephalofacialangiomatosis, merupakan kelainan neurokutaneus yang ditandai dengan angioma leptomeningeal dan angioma kutaneus pada kulit wajah (Port Wine stain), terutama khas pada daerah perjalanan nervus trigeminalis yaitu nervus oftalmikus (V1) dan ne...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
2016-12-01
|
Series: | Sari Pediatri |
Subjects: | |
Online Access: | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/827 |
id |
doaj-534a363c425642f6b58ec6342c22f08b |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-534a363c425642f6b58ec6342c22f08b2020-11-24T20:44:08ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302016-12-0181697410.14238/sp8.1.2006.69-74776Sindrom Sturge WeberPutu Junara Putra0I Komang Kari1PPDS IKA FK. UNUD/ RS Sanglah, Bagian Ilmu Kesehatan Anak.PPDS IKA FK. UNUD/ RS Sanglah, Bagian Ilmu Kesehatan Anak.Sindrom Sturge Weber (SSW) atau disebut juga encephalofacialangiomatosis, merupakan kelainan neurokutaneus yang ditandai dengan angioma leptomeningeal dan angioma kutaneus pada kulit wajah (Port Wine stain), terutama khas pada daerah perjalanan nervus trigeminalis yaitu nervus oftalmikus (V1) dan nervus maksilaris (V2). Penyakit SSW disebabkan oleh anomali perkembangan bantalan vaskular pada stadium awal vaskularisasi otak yang mengakibatkan kelainan pada otak. Di Amerika, angka kejadian SSW diperkirakan sebesar 1 tiap 50.000. Kejadian SSW tidak dipengaruhi oleh ras dan jenis kelamin. Kelainan neurologis dan perkembangan meliputi kejang, kelemahan, stroke, sakit kepala, hemianopsi, retardasi mental, dan kelainan perkembangan. Diagnosis ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis yang ditemukan pada tiga organ yaitu nervus, kulit dan mata, serta ditunjang oleh pemeriksaan pencitraan yaitu foto kepala, CT scan, MRI, single photon emission computed tomografi (SPECT), dan EEG.https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/827Sindrom Sturge Weber |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Putu Junara Putra I Komang Kari |
spellingShingle |
Putu Junara Putra I Komang Kari Sindrom Sturge Weber Sari Pediatri Sindrom Sturge Weber |
author_facet |
Putu Junara Putra I Komang Kari |
author_sort |
Putu Junara Putra |
title |
Sindrom Sturge Weber |
title_short |
Sindrom Sturge Weber |
title_full |
Sindrom Sturge Weber |
title_fullStr |
Sindrom Sturge Weber |
title_full_unstemmed |
Sindrom Sturge Weber |
title_sort |
sindrom sturge weber |
publisher |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia |
series |
Sari Pediatri |
issn |
0854-7823 2338-5030 |
publishDate |
2016-12-01 |
description |
Sindrom Sturge Weber (SSW) atau disebut juga encephalofacialangiomatosis, merupakan
kelainan neurokutaneus yang ditandai dengan angioma leptomeningeal dan angioma
kutaneus pada kulit wajah (Port Wine stain), terutama khas pada daerah perjalanan
nervus trigeminalis yaitu nervus oftalmikus (V1) dan nervus maksilaris (V2). Penyakit
SSW disebabkan oleh anomali perkembangan bantalan vaskular pada stadium awal
vaskularisasi otak yang mengakibatkan kelainan pada otak. Di Amerika, angka kejadian
SSW diperkirakan sebesar 1 tiap 50.000. Kejadian SSW tidak dipengaruhi oleh ras dan
jenis kelamin. Kelainan neurologis dan perkembangan meliputi kejang, kelemahan, stroke,
sakit kepala, hemianopsi, retardasi mental, dan kelainan perkembangan. Diagnosis
ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis yang ditemukan pada tiga organ yaitu nervus,
kulit dan mata, serta ditunjang oleh pemeriksaan pencitraan yaitu foto kepala, CT scan,
MRI, single photon emission computed tomografi (SPECT), dan EEG. |
topic |
Sindrom Sturge Weber |
url |
https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/827 |
work_keys_str_mv |
AT putujunaraputra sindromsturgeweber AT ikomangkari sindromsturgeweber |
_version_ |
1716818300186394624 |