Pengasuhan Berbasis Kekuatan (Strength-Based Parenting) Sebagai Prediktor Harga Diri Remaja

Harga diri cenderung mengalami penurunan pada masa remaja karena adanya gejolak dan perubahan yang harus dihadapi oleh remaja. Salah satu upaya untuk meningkatkan harga diri adalah melalui pengasuhan orangtua. Pengasuhan berbasis kekuatan (strength-based parenting) merupakan gaya pengasuhan yang ber...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Agnes Maria Sumargi, Sarah Firlita
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Negeri Malang 2020-04-01
Series:Jurnal Sains Psikologi
Online Access:http://journal2.um.ac.id/index.php/JSPsi/article/view/11853
Description
Summary:Harga diri cenderung mengalami penurunan pada masa remaja karena adanya gejolak dan perubahan yang harus dihadapi oleh remaja. Salah satu upaya untuk meningkatkan harga diri adalah melalui pengasuhan orangtua. Pengasuhan berbasis kekuatan (strength-based parenting) merupakan gaya pengasuhan yang bersifat positif karena berusaha mengenali dan mengembangkan kekuatan remaja dan tidak berfokus semata-mata pada kekurangannya. Strength-based parenting berdampak positif pada kesejahteraan remaja bahkan melebihi gaya pengasuhan otoritatif. Namun sayangnya, penelitian mengenai hal ini masih kurang, terlebih di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap apakah strength-based parenting, khususnya kedua aspeknya (strength knowledge dan strength use) dapat memprediksi harga diri remaja. Hipotesis penelitiannya adalah strength knowledge dan strength use merupakan prediktor yang signifikan bagi harga diri remaja. Partisipan dalam penelitian ini adalah 215 orang remaja SMA di Surabaya. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan Rosenberg Self-Esteem Scale untuk mengukur harga diri dan Strength-Based Parenting scale (Strength Knowledge Scale dan Strength Use Scale) untuk mengukur strength-based parenting. Berdasarkan analisis korelasi ditemukan adanya hubungan positif yang signifikan antara strength knowledge dengan harga diri dan antara strength use dengan harga diri. Hasil analisis regresi ganda menunjukkan strength knowledge dan strength use dapat memprediksi harga diri remaja, namun hanya strength knowledge yang memberikan kontribusi unik yang signifikan bagi harga diri remaja. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih jauh bagian dari strength knowledge yang berperan penting dalam meningkatkan harga diri remaja dan meneliti keterkaitan antara strength-based parenting, harga diri, dan kesejahteraan remaja.
ISSN:2085-2223
2597-7008