Asesmen Budaya Politik Masyarakat Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Dan Pabelan Di Kabupaten Magelang

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menganalisis perbedaan pola kepemimpinan, orientasi politik, sosialisasi politik, dan budaya politik dalam masyarakat antara Pesantren API yang memiliki kategori salafi dan Pesantren Pabelan yang memiliki kategori khalafi di Kabupaten Magelang. Peneli...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Kanthi Pamungkas Sari
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Muhammadiyah Magelang 2016-12-01
Series:Cakrawala: Jurnal Studi Islam
Online Access:http://journal.ummgl.ac.id/index.php/cakrawala/article/view/190
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menganalisis perbedaan pola kepemimpinan, orientasi politik, sosialisasi politik, dan budaya politik dalam masyarakat antara Pesantren API yang memiliki kategori salafi dan Pesantren Pabelan yang memiliki kategori khalafi di Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik. Adapun lokasi penelitian adalah Pesantren API dan Pesantren Pabelan, di Kabupaten Magelang. Data dikumpulkan dengan pengamatan berperanserta, wawancara mendalam dan dokumentasi. Peneliti melibatkan kyai, ustad, karyawan dan santri senior di pesantren tersebut sebagai subjek dan informan. Pengambilan sampel engan menggunakan teknik purposive tidak ditujukan untuk membuat generalisasi, namun dilakukan supaya hasil penelitian dapat transferabel pada kasus lain. Teknik purposive digunakan untuk mendapatkan hal–hal yang dapat dipilih dari beberapa kasus langka yang ekstrim dan lebih mudah dicari maknanya. Selain itu juga bertujuan untuk merekam keragaman yang unik. Dalam paradigma naturalistik uji keterpercayaan dilakukan untuk dapat memperoleh kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas. Penemuan penelitian menunjukkan empat hal penting : (1) kepemimpinan kyai Pesantren API memiliki pola monomorphik sedangkan Pesantren Pabelan memiliki pola polimorphik, (2) masyarakat Pesantren API memiliki orientasi politik patuh kepada kyai sedangkan masyarakat Pesantren Pabelan memiliki kebebasan untuk berekspresi secara bertanggung jawab, (3) sosialisasi politik dalam masyarakat pesantren API didasarkan pada kepatuhan terhadap mekanisme yang ada sedangkan dalam masyarakat Pesantren Pabelan memiliki sikap demokratis sehingga sikap politiknya bervariasi, (4) budaya politik dalam masyarakat Pesantren API memiliki pola patronase sedangkan dalam masyarakat Pesantren Pabelan memiliki pola seimbang yang ditentukan secara sadar rasional.
ISSN:1829-8931
2550-0880