KOMUNIKASI NON VERBAL HOMOSEKSUAL (Studi Fenomenologi Simbol Komunikasi Kaum Gay di Pekanbaru)

Keberadaan gay di Indonesia tidak dapat diterima masyarakat, alasan apapun yang diberikan oleh kaum homoseksual ditolak masyarakat karena tidak sesuai dari segi moral, agama, dan norma budaya. Permasalahan yang berkembang di masyarakat membuat kelompok gay harus menggunakan simbol-simbol yang secara...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Raja Widya Novchi, Khusnul Hanafi, Shally Isaura Zulietta
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Muria Kudus 2019-07-01
Series:Jurnal Psikologi Perseptual
Online Access:https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/2317
id doaj-5116018a1b0a4803aa48ddb724d2691f
record_format Article
spelling doaj-5116018a1b0a4803aa48ddb724d2691f2021-10-07T03:55:25ZengUniversitas Muria KudusJurnal Psikologi Perseptual2528-18952580-95202019-07-0131293610.24176/perseptual.v3i1.23171660KOMUNIKASI NON VERBAL HOMOSEKSUAL (Studi Fenomenologi Simbol Komunikasi Kaum Gay di Pekanbaru)Raja Widya Novchi0Khusnul HanafiShally Isaura ZuliettaUniversitas Muhammadiyah RiauKeberadaan gay di Indonesia tidak dapat diterima masyarakat, alasan apapun yang diberikan oleh kaum homoseksual ditolak masyarakat karena tidak sesuai dari segi moral, agama, dan norma budaya. Permasalahan yang berkembang di masyarakat membuat kelompok gay harus menggunakan simbol-simbol yang secara tidak langsung menunjukkan identitas dirinya dengan menggunakan komunikasi non verbal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui simbol komunikasi yang digunakan oleh kaum gay di Pekanbaru dalam mencari pasangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk studi fenomenologi dengan melakukan observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam terhadap subjek penelitian yang terdiri dari empat orang gay, satu orang teman gay, dan satu orang psikolog. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kaum gay menggunakan komunikasi non verbal dalam mencari pasangan adalah sebagai berikut: pertama, simbol kontak mata ditandai dengan menatap pria lain secara lirik-lirikan beberapa kali dan menatap lebih lama ke arah pria yang menjadi target, biasanya lebih dari tiga detik dan dilakukan secara berulang-ulang. Kedua, simbol gerakan tubuh lebih terlihat pada gay yang berperan sebagai wanita, cara berjalan, gerakan tangan, pembawaan diriya yang gemulai bahkan dari cara memegang benda dapat terlihat dengan sangat jelas. Ketiga, simbol penampilan, jika gaya tipe top seperti pria metroseksual sedangkan bottom berpenampilan feminim. Keempat, simbol ekspresi wajah, yaitu menampilkan ekspresi wajah bahagia, senyum-senyum yang menggoda dan mengedipkan mata. Kata Kunci: Komunikasi non verbal, Gay, LGBT, Fenomenologihttps://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/2317
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Raja Widya Novchi
Khusnul Hanafi
Shally Isaura Zulietta
spellingShingle Raja Widya Novchi
Khusnul Hanafi
Shally Isaura Zulietta
KOMUNIKASI NON VERBAL HOMOSEKSUAL (Studi Fenomenologi Simbol Komunikasi Kaum Gay di Pekanbaru)
Jurnal Psikologi Perseptual
author_facet Raja Widya Novchi
Khusnul Hanafi
Shally Isaura Zulietta
author_sort Raja Widya Novchi
title KOMUNIKASI NON VERBAL HOMOSEKSUAL (Studi Fenomenologi Simbol Komunikasi Kaum Gay di Pekanbaru)
title_short KOMUNIKASI NON VERBAL HOMOSEKSUAL (Studi Fenomenologi Simbol Komunikasi Kaum Gay di Pekanbaru)
title_full KOMUNIKASI NON VERBAL HOMOSEKSUAL (Studi Fenomenologi Simbol Komunikasi Kaum Gay di Pekanbaru)
title_fullStr KOMUNIKASI NON VERBAL HOMOSEKSUAL (Studi Fenomenologi Simbol Komunikasi Kaum Gay di Pekanbaru)
title_full_unstemmed KOMUNIKASI NON VERBAL HOMOSEKSUAL (Studi Fenomenologi Simbol Komunikasi Kaum Gay di Pekanbaru)
title_sort komunikasi non verbal homoseksual (studi fenomenologi simbol komunikasi kaum gay di pekanbaru)
publisher Universitas Muria Kudus
series Jurnal Psikologi Perseptual
issn 2528-1895
2580-9520
publishDate 2019-07-01
description Keberadaan gay di Indonesia tidak dapat diterima masyarakat, alasan apapun yang diberikan oleh kaum homoseksual ditolak masyarakat karena tidak sesuai dari segi moral, agama, dan norma budaya. Permasalahan yang berkembang di masyarakat membuat kelompok gay harus menggunakan simbol-simbol yang secara tidak langsung menunjukkan identitas dirinya dengan menggunakan komunikasi non verbal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui simbol komunikasi yang digunakan oleh kaum gay di Pekanbaru dalam mencari pasangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk studi fenomenologi dengan melakukan observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam terhadap subjek penelitian yang terdiri dari empat orang gay, satu orang teman gay, dan satu orang psikolog. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kaum gay menggunakan komunikasi non verbal dalam mencari pasangan adalah sebagai berikut: pertama, simbol kontak mata ditandai dengan menatap pria lain secara lirik-lirikan beberapa kali dan menatap lebih lama ke arah pria yang menjadi target, biasanya lebih dari tiga detik dan dilakukan secara berulang-ulang. Kedua, simbol gerakan tubuh lebih terlihat pada gay yang berperan sebagai wanita, cara berjalan, gerakan tangan, pembawaan diriya yang gemulai bahkan dari cara memegang benda dapat terlihat dengan sangat jelas. Ketiga, simbol penampilan, jika gaya tipe top seperti pria metroseksual sedangkan bottom berpenampilan feminim. Keempat, simbol ekspresi wajah, yaitu menampilkan ekspresi wajah bahagia, senyum-senyum yang menggoda dan mengedipkan mata. Kata Kunci: Komunikasi non verbal, Gay, LGBT, Fenomenologi
url https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/2317
work_keys_str_mv AT rajawidyanovchi komunikasinonverbalhomoseksualstudifenomenologisimbolkomunikasikaumgaydipekanbaru
AT khusnulhanafi komunikasinonverbalhomoseksualstudifenomenologisimbolkomunikasikaumgaydipekanbaru
AT shallyisaurazulietta komunikasinonverbalhomoseksualstudifenomenologisimbolkomunikasikaumgaydipekanbaru
_version_ 1716840139591778304