FRONT PEMBELA ISLAM: Antara Kekerasan dan Kematangan Beragama
Meskipun mengandung kontradiksi dan paradok secara logis, namun kekerasan atas nama agama tidak sukar untuk ditemukan sepanjang sejarah peradaban manusia. Paradok yang dimaksud tampak dalam pertentangan antara idealitas agama sebagai yang mengajarkan nilai-nilai luhur, dengan adanya beberapa kelompo...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Arabic |
Published: |
IAIN Raden Intan Lampung
2017-02-01
|
Series: | Kalam |
Online Access: | http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/KALAM/article/view/226 |
Summary: | Meskipun mengandung kontradiksi dan paradok secara logis, namun kekerasan atas nama agama tidak sukar untuk ditemukan sepanjang sejarah peradaban manusia. Paradok yang dimaksud tampak dalam pertentangan antara idealitas agama sebagai yang mengajarkan nilai-nilai luhur, dengan adanya beberapa kelompok atau individu di tengah masyarakat yang dengan mengatasnamakan agama malah berbuat kekerasan dan kerusakan. FPI (Front Pembela Islam) yang berkembang di Indonesia banyak dikategorikan sebagai contoh dalam kasus ini. Di luar faktor komitmen beragama dan pengaruh sosial-budaya-politik-ekonomi, kesediaan seseorang untuk melakukan kekerasan hakikatnya berhubungan dengan dimensi psikologisnya, yaitu kematangan spiritual atau kematangan beragamanya. Tulisan ini mencoba mengurai sejauhmana perilaku kekerasan sebagaimana sering diperagakan oleh FPI memiliki korelasi dengan tingkat kematangan beragama. |
---|---|
ISSN: | 0853-9510 2540-7759 |