MENGAPA PHALLUS ARCA SIWA-BHAIRAWA DI PURA KEBO EDAN MENGHADAP KE ARAH KIRI?
Di dalam makalah saya berjudul "Betulkah Astasura-ratna-bumi-banten seorang raja Bali yang murka dan hina (?)" pada Seminar Sejarah Nasional ke III di Jakarta tahun 1981, saya juga menguraikan secara singkat sebuah arca Siwa-Bhairawa yang tersimpan di Pura Kebo Edan di Bali. Makalah itu pa...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Balai Arkeologi Yogyakarta
1983-03-01
|
Series: | Berkala Arkeologi |
Subjects: | |
Online Access: | http://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/303 |
id |
doaj-504bb7cd5fc7498e9bc5b8bd676e393c |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-504bb7cd5fc7498e9bc5b8bd676e393c2020-11-25T03:20:09ZengBalai Arkeologi YogyakartaBerkala Arkeologi0216-14192548-71321983-03-014110.30883/jba.v4i1.303184MENGAPA PHALLUS ARCA SIWA-BHAIRAWA DI PURA KEBO EDAN MENGHADAP KE ARAH KIRI?Sukarto K. AtmodjoDi dalam makalah saya berjudul "Betulkah Astasura-ratna-bumi-banten seorang raja Bali yang murka dan hina (?)" pada Seminar Sejarah Nasional ke III di Jakarta tahun 1981, saya juga menguraikan secara singkat sebuah arca Siwa-Bhairawa yang tersimpan di Pura Kebo Edan di Bali. Makalah itu pada pokoknya membahas seorang tokoh raja Bali yang disebut Paduka Bhatara Sri Astasura-ratna-bumi-banten di dalam prasasti tembaga Patapan Langgaran yang bertarikh 1259 Saka. Tetapi di dalam kitab Nagarakertagama yang digubah oleh pujangga Prapanca, yaitu Nyanyian 49, bait 4, disebut seorang raja Bali yang murka dan hina dan yang kemudian dikalahkan oleh bala-tentara Majapahit. http://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/303statueiconographyhinduarchaeologydeity |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Sukarto K. Atmodjo |
spellingShingle |
Sukarto K. Atmodjo MENGAPA PHALLUS ARCA SIWA-BHAIRAWA DI PURA KEBO EDAN MENGHADAP KE ARAH KIRI? Berkala Arkeologi statue iconography hindu archaeology deity |
author_facet |
Sukarto K. Atmodjo |
author_sort |
Sukarto K. Atmodjo |
title |
MENGAPA PHALLUS ARCA SIWA-BHAIRAWA DI PURA KEBO EDAN MENGHADAP KE ARAH KIRI? |
title_short |
MENGAPA PHALLUS ARCA SIWA-BHAIRAWA DI PURA KEBO EDAN MENGHADAP KE ARAH KIRI? |
title_full |
MENGAPA PHALLUS ARCA SIWA-BHAIRAWA DI PURA KEBO EDAN MENGHADAP KE ARAH KIRI? |
title_fullStr |
MENGAPA PHALLUS ARCA SIWA-BHAIRAWA DI PURA KEBO EDAN MENGHADAP KE ARAH KIRI? |
title_full_unstemmed |
MENGAPA PHALLUS ARCA SIWA-BHAIRAWA DI PURA KEBO EDAN MENGHADAP KE ARAH KIRI? |
title_sort |
mengapa phallus arca siwa-bhairawa di pura kebo edan menghadap ke arah kiri? |
publisher |
Balai Arkeologi Yogyakarta |
series |
Berkala Arkeologi |
issn |
0216-1419 2548-7132 |
publishDate |
1983-03-01 |
description |
Di dalam makalah saya berjudul "Betulkah Astasura-ratna-bumi-banten seorang raja Bali yang murka dan hina (?)" pada Seminar Sejarah Nasional ke III di Jakarta tahun 1981, saya juga menguraikan secara singkat sebuah arca Siwa-Bhairawa yang tersimpan di Pura Kebo Edan di Bali. Makalah itu pada pokoknya membahas seorang tokoh raja Bali yang disebut Paduka Bhatara Sri Astasura-ratna-bumi-banten di dalam prasasti tembaga Patapan Langgaran yang bertarikh 1259 Saka. Tetapi di dalam kitab Nagarakertagama yang digubah oleh pujangga Prapanca, yaitu Nyanyian 49, bait 4, disebut seorang raja Bali yang murka dan hina dan yang kemudian dikalahkan oleh bala-tentara Majapahit.
|
topic |
statue iconography hindu archaeology deity |
url |
http://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/303 |
work_keys_str_mv |
AT sukartokatmodjo mengapaphallusarcasiwabhairawadipurakeboedanmenghadapkearahkiri |
_version_ |
1724619190754607104 |