Hubungan antara Ethical Organizational Culture dengan Burnout: Peran Mediasi Managerial openness

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa peran managerial openness sebagai mediator pada hubungan antara ethical organizational culture dan burnout pada karyawan di Organisasi XYZ sebagai salah satu institusi pemerintah Indonesia yang bergerak di bidang keuangan. Penelitian dilakukan pada 113 kary...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Puji Gufron Rhodes, Alice Salendu
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Medan Area 2020-06-01
Series:Jurnal Diversita
Subjects:
Online Access:https://ojs.uma.ac.id/index.php/diversita/article/view/3234
id doaj-4fc38b36056440269b12129c5b872d04
record_format Article
spelling doaj-4fc38b36056440269b12129c5b872d042020-11-25T03:18:50ZindUniversitas Medan AreaJurnal Diversita2461-12632580-67932020-06-01611910.31289/diversita.v6i1.32342121Hubungan antara Ethical Organizational Culture dengan Burnout: Peran Mediasi Managerial opennessPuji Gufron Rhodes0Alice Salendu1Universitas IndonesiaUniversitas IndonesiaPenelitian ini bertujuan untuk menganalisa peran managerial openness sebagai mediator pada hubungan antara ethical organizational culture dan burnout pada karyawan di Organisasi XYZ sebagai salah satu institusi pemerintah Indonesia yang bergerak di bidang keuangan. Penelitian dilakukan pada 113 karyawan di Organisasi XYZ dengan menggunakan metode self-report survey. Penelitian dilakukan dengan melakukan proses adaptasi kepada 3 instrumen yang digunakan, yaitu: ethical organizational culture diukur dengan mengadaptasi skala CEVMS – Short Form (CEVMS-SF) milik DeBode dkk (2013), dengan jumlah 32 item dan memiliki nilai reliabilitas 0,89; burnout diukur dengan mengadaptasi 9 item Bergen inventory (BBI-9) dari Feldt dkk (2014), dengan nilai reliabilitas 0,91; dan managerial openness diukur dengan mengadaptasi skala dari Ashford dkk (1998), dengan jumlah 6 item dan reliabilitas 0,75. Pada penelitian ini didapatkan bahwa managerial openness berhasil memediasi secara parsial hubungan antara ethical organizational culture dengan burnout dengan nilai BootLLCI= 0,02 dan BootULCI= 0,12. Artinya, ethical organizational culture melalui managerial openness memiliki peran yang besar dalam menghambat pembentukan burnout pada karyawan di organisasi.https://ojs.uma.ac.id/index.php/diversita/article/view/3234burnout, etichal organizational culture, managerial openness.
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Puji Gufron Rhodes
Alice Salendu
spellingShingle Puji Gufron Rhodes
Alice Salendu
Hubungan antara Ethical Organizational Culture dengan Burnout: Peran Mediasi Managerial openness
Jurnal Diversita
burnout, etichal organizational culture, managerial openness.
author_facet Puji Gufron Rhodes
Alice Salendu
author_sort Puji Gufron Rhodes
title Hubungan antara Ethical Organizational Culture dengan Burnout: Peran Mediasi Managerial openness
title_short Hubungan antara Ethical Organizational Culture dengan Burnout: Peran Mediasi Managerial openness
title_full Hubungan antara Ethical Organizational Culture dengan Burnout: Peran Mediasi Managerial openness
title_fullStr Hubungan antara Ethical Organizational Culture dengan Burnout: Peran Mediasi Managerial openness
title_full_unstemmed Hubungan antara Ethical Organizational Culture dengan Burnout: Peran Mediasi Managerial openness
title_sort hubungan antara ethical organizational culture dengan burnout: peran mediasi managerial openness
publisher Universitas Medan Area
series Jurnal Diversita
issn 2461-1263
2580-6793
publishDate 2020-06-01
description Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa peran managerial openness sebagai mediator pada hubungan antara ethical organizational culture dan burnout pada karyawan di Organisasi XYZ sebagai salah satu institusi pemerintah Indonesia yang bergerak di bidang keuangan. Penelitian dilakukan pada 113 karyawan di Organisasi XYZ dengan menggunakan metode self-report survey. Penelitian dilakukan dengan melakukan proses adaptasi kepada 3 instrumen yang digunakan, yaitu: ethical organizational culture diukur dengan mengadaptasi skala CEVMS – Short Form (CEVMS-SF) milik DeBode dkk (2013), dengan jumlah 32 item dan memiliki nilai reliabilitas 0,89; burnout diukur dengan mengadaptasi 9 item Bergen inventory (BBI-9) dari Feldt dkk (2014), dengan nilai reliabilitas 0,91; dan managerial openness diukur dengan mengadaptasi skala dari Ashford dkk (1998), dengan jumlah 6 item dan reliabilitas 0,75. Pada penelitian ini didapatkan bahwa managerial openness berhasil memediasi secara parsial hubungan antara ethical organizational culture dengan burnout dengan nilai BootLLCI= 0,02 dan BootULCI= 0,12. Artinya, ethical organizational culture melalui managerial openness memiliki peran yang besar dalam menghambat pembentukan burnout pada karyawan di organisasi.
topic burnout, etichal organizational culture, managerial openness.
url https://ojs.uma.ac.id/index.php/diversita/article/view/3234
work_keys_str_mv AT pujigufronrhodes hubunganantaraethicalorganizationalculturedenganburnoutperanmediasimanagerialopenness
AT alicesalendu hubunganantaraethicalorganizationalculturedenganburnoutperanmediasimanagerialopenness
_version_ 1724625570397945856