Kedudukan Mahkamah Adat setelah Undang-Undang tentang Pemerintahan Aceh

ABSTRAK. Lembaga adat di Aceh sebetulnya telah ada sebelum adanya UU tentang Pemerintahan Aceh. Artikel ini dikaji dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif. Sementara analisis data akan menggunakan teknik content analysis. Dari bahasan ditemukan bahwa dukungan utama kedudukan Mahkamah Adat dal...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Teuku Muttaqin Mansur
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Syiah Kuala 2016-08-01
Series:Kanun: Jurnal Ilmu Hukum
Subjects:
Online Access:http://jurnal.unsyiah.ac.id/kanun/article/view/5906
id doaj-4f69abefaecd4b07be6e9f34c2ab747f
record_format Article
spelling doaj-4f69abefaecd4b07be6e9f34c2ab747f2020-11-24T22:26:23ZindUniversitas Syiah KualaKanun: Jurnal Ilmu Hukum0854-54992527-84282016-08-0118220921810.24815/kanun.v18i2.59064834Kedudukan Mahkamah Adat setelah Undang-Undang tentang Pemerintahan AcehTeuku Muttaqin Mansur0Universitas Syiah KualaABSTRAK. Lembaga adat di Aceh sebetulnya telah ada sebelum adanya UU tentang Pemerintahan Aceh. Artikel ini dikaji dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif. Sementara analisis data akan menggunakan teknik content analysis. Dari bahasan ditemukan bahwa dukungan utama kedudukan Mahkamah Adat dalam UU tentang Pemerintahan Aceh adalah Pasal 98 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) yang mengatur tentang lembaga adat dengan kewenangan menyelesaikan persengketaan masyarakat. Keberadaan mahkamah kemudian dipertegas dengan Qanun  Nomor 9 Tahun 2008 yang menguraikan tentang  prosedur dan struktur perangkat mahkamah adat, tata cara persidangan di mahkamah adat, jenis-jenis kasus yang dapat diselesaikan dan jenis hukuman yang dapat diberikan.   Adat Court Position After the Law on Government of Aceh   ABSTRACT. Customary institutions in Aceh actually existed before the Law on Government of Aceh. This article examined using normative juridical approach. While the data analysis will be using content analysis techniques. From the discussion it was found that the main support position the Adat Court in Law on Governing Aceh is Article 98 paragraph (1), paragraph (2), and paragraph (3), which regulates the customs agency with the authority to resolve disputes society. The existence of the court then reaffirmed by Qanun No. 9 of 2008 which elaborates on the procedure and device structures customary tribunals, court proceedings in court custom, the types of cases that can be resolved and the type of punishment that can be givenhttp://jurnal.unsyiah.ac.id/kanun/article/view/5906mahkamah adatuu tentang pemerintahan acehadat courtthe law on government of aceh
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Teuku Muttaqin Mansur
spellingShingle Teuku Muttaqin Mansur
Kedudukan Mahkamah Adat setelah Undang-Undang tentang Pemerintahan Aceh
Kanun: Jurnal Ilmu Hukum
mahkamah adat
uu tentang pemerintahan aceh
adat court
the law on government of aceh
author_facet Teuku Muttaqin Mansur
author_sort Teuku Muttaqin Mansur
title Kedudukan Mahkamah Adat setelah Undang-Undang tentang Pemerintahan Aceh
title_short Kedudukan Mahkamah Adat setelah Undang-Undang tentang Pemerintahan Aceh
title_full Kedudukan Mahkamah Adat setelah Undang-Undang tentang Pemerintahan Aceh
title_fullStr Kedudukan Mahkamah Adat setelah Undang-Undang tentang Pemerintahan Aceh
title_full_unstemmed Kedudukan Mahkamah Adat setelah Undang-Undang tentang Pemerintahan Aceh
title_sort kedudukan mahkamah adat setelah undang-undang tentang pemerintahan aceh
publisher Universitas Syiah Kuala
series Kanun: Jurnal Ilmu Hukum
issn 0854-5499
2527-8428
publishDate 2016-08-01
description ABSTRAK. Lembaga adat di Aceh sebetulnya telah ada sebelum adanya UU tentang Pemerintahan Aceh. Artikel ini dikaji dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif. Sementara analisis data akan menggunakan teknik content analysis. Dari bahasan ditemukan bahwa dukungan utama kedudukan Mahkamah Adat dalam UU tentang Pemerintahan Aceh adalah Pasal 98 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) yang mengatur tentang lembaga adat dengan kewenangan menyelesaikan persengketaan masyarakat. Keberadaan mahkamah kemudian dipertegas dengan Qanun  Nomor 9 Tahun 2008 yang menguraikan tentang  prosedur dan struktur perangkat mahkamah adat, tata cara persidangan di mahkamah adat, jenis-jenis kasus yang dapat diselesaikan dan jenis hukuman yang dapat diberikan.   Adat Court Position After the Law on Government of Aceh   ABSTRACT. Customary institutions in Aceh actually existed before the Law on Government of Aceh. This article examined using normative juridical approach. While the data analysis will be using content analysis techniques. From the discussion it was found that the main support position the Adat Court in Law on Governing Aceh is Article 98 paragraph (1), paragraph (2), and paragraph (3), which regulates the customs agency with the authority to resolve disputes society. The existence of the court then reaffirmed by Qanun No. 9 of 2008 which elaborates on the procedure and device structures customary tribunals, court proceedings in court custom, the types of cases that can be resolved and the type of punishment that can be given
topic mahkamah adat
uu tentang pemerintahan aceh
adat court
the law on government of aceh
url http://jurnal.unsyiah.ac.id/kanun/article/view/5906
work_keys_str_mv AT teukumuttaqinmansur kedudukanmahkamahadatsetelahundangundangtentangpemerintahanaceh
_version_ 1725753879926145024