Blaming the victim: Representation the victim of rape in M.F.A film

The media in representing rape victims is still gender biased, such as blaming the victim. This study aims to find out how female victims of rape are shown in the M.F.A film by using semiotics to analyze the structure and ideology contained in the text. The theory used by researchers to analyze text...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Titik Indriyana, Choirul Ulil Albab
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Negeri Yogyakarta 2020-08-01
Series:Informasi
Subjects:
Online Access:https://journal.uny.ac.id/index.php/informasi/article/view/27861
Description
Summary:The media in representing rape victims is still gender biased, such as blaming the victim. This study aims to find out how female victims of rape are shown in the M.F.A film by using semiotics to analyze the structure and ideology contained in the text. The theory used by researchers to analyze texts (M.F.A.) is the concept of radical feminism. The results of the research show in the M.F.A. film, women are shown as sexual objects of men. Women are represented as having to accept anything, including their fate when raped by men. They are not given the strength to resist and only accept it. Even in the eyes of the public and the law, women who are rape victims are still weak and are actually cornered (Blaming the Victim). Reports of rape are considered fabricated and have no strong evidence. In the film M.F.A. women who demanded their rights were silenced, by patriarchal ideologies. What's worse is the silence of a woman, because they have been hegemony in patriarchal ideology Media dalam merepresentasikan korban perkosaanmasih bias gender. Bahkan menyalahkan korban (Blaming The Victim). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perempuan korban perkosaan ditampilkan dalam film M.F.A dengan menggunakan semiotika untuk menganalisis struktur dan ideologi yang terdapat di dalam teks. Konsep yang digunakan peneliti untuk menganalisis teks (Film M.F.A.) adalah feminisme radikal. Feminis radikal berpendapat, perempuan harus memiliki kendali atas tubuh mereka.Hasil penelitian menunjukkan dalam Film M.F.A., perempuan diperlihatkan sebagai objek seksual dari laki-laki. Perempuan direpresentasikan harus menerima apapun, termasuk nasibnya ketika diperkosa oleh laki-laki. Mereka tidak diberikan kekuatan untuk melawan dan hanya menerimanya. Di mata masyarakat dan hukum pun, perempuan korban perkosaan masih lemah dan justru disudutkan (Blaming the Victim). Laporan mengenai perkosaan dianggap mengada-ada dan tidak memiliki bukti yang kuat. Dalam Film M.F.A. perempuan yang menuntut hak-haknya dibungkam, oleh ideologi-ideologi patriarki. Yang lebih parah lagi adalah yang membungkam juga seorang perempuan, karena mereka telah terhegemoni ideologi patriarki.
ISSN:0126-0650
2502-3837