KAJIAN KENYAMANAN TERMAL PADA RUMAH TINGGAL DENGAN MODEL INNERCOURT

ABSTRAK. Sejak akhir abad ke-20, kota-kota dunia telah dilanda pemanasan global. Untuk mengatasi kondisi itu, rumah masyarakat kota tropis pada umumnya menggunakan sistem penghawaan buatan demi mendapatkan kenyamanan termal, seperti AC, ceiling fan atau kipas angin. Cara ini tentu mengakibatkan pemb...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Ronim Azizah
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Muhammadiyah Jakarta 2014-07-01
Series:Nalars
Online Access:https://jurnal.umj.ac.id/index.php/nalars/article/view/65
id doaj-4dc6d77d55b143a981476f9071f30920
record_format Article
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Ronim Azizah
spellingShingle Ronim Azizah
KAJIAN KENYAMANAN TERMAL PADA RUMAH TINGGAL DENGAN MODEL INNERCOURT
Nalars
author_facet Ronim Azizah
author_sort Ronim Azizah
title KAJIAN KENYAMANAN TERMAL PADA RUMAH TINGGAL DENGAN MODEL INNERCOURT
title_short KAJIAN KENYAMANAN TERMAL PADA RUMAH TINGGAL DENGAN MODEL INNERCOURT
title_full KAJIAN KENYAMANAN TERMAL PADA RUMAH TINGGAL DENGAN MODEL INNERCOURT
title_fullStr KAJIAN KENYAMANAN TERMAL PADA RUMAH TINGGAL DENGAN MODEL INNERCOURT
title_full_unstemmed KAJIAN KENYAMANAN TERMAL PADA RUMAH TINGGAL DENGAN MODEL INNERCOURT
title_sort kajian kenyamanan termal pada rumah tinggal dengan model innercourt
publisher Universitas Muhammadiyah Jakarta
series Nalars
issn 1412-3266
2549-6832
publishDate 2014-07-01
description ABSTRAK. Sejak akhir abad ke-20, kota-kota dunia telah dilanda pemanasan global. Untuk mengatasi kondisi itu, rumah masyarakat kota tropis pada umumnya menggunakan sistem penghawaan buatan demi mendapatkan kenyamanan termal, seperti AC, ceiling fan atau kipas angin. Cara ini tentu mengakibatkan pemborosan energi dan memicu kondisi global itu lebih buruk lagi. Secara umum rumah tinggal mempunyai halaman depan dan belakang bangunan serta pada bagian ruang dalam dibuat tertutup. Untuk mendapatkan kenyamanan termal secara alami maka diupayakan terjadi pergerakan angin dari luar ke dalam bangunan melalui bukaan yaitu berupa  pintu dan jendela pada bagian depan dan belakang rumah. Selain menggunakan bukaan di depan dan belakang bangunan maka ada beberapa cara lain untuk memperoleh kenyamanan termal secara alami antara lain dengan menggunakan air (kolam atau air mancur) dan cerobong udara. Rumah yang diteliti merupakan rumah kuno milik keturunan Tionghoa yang telah direnovasi pada tahun 1912. Rumah ini terletak di kawasan Pasar Gede yang biasa disebut kawasan Pecinan yang merupakan permukiman padat kota. Tujuan penelitian ini adalah berupaya membangun konsep desain yang membantu memecahkan permasalahan kenyamanan termal pada rumah tinggal di perkotaan yang padat dengan cara menguji kenyamanan termal pada rumah tinggal dengan model innercourt. Penelitian ini dilakukan melalui uji kenyamanan termal dengan cara mengukur suhu, kelembaban udara dan kecepatan angin pada area teras, innercourt dan ruang dalam. Alat ukur kenyamanan termal yang digunakan adalah model dijital LM-81HT dan LM-81AM. Pengukuran dilakukan pada 16 September 2013 jam 11.30 – 12.30 wib. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dengan media innercourt maka pada lantai satu terjadi penurunan suhu didalam bangunan terhadap suhu di luar bangunan mencapai 4°C sedangkan pada lantai dua terjadi penurunan suhu didalam bangunan terhadap suhu diluar bangunan mencapai 2°C. Dan pada lantai tiga menghasilkan suhu dalam ruang sama dengan suhu diluar bangunan.   ABSTRACT. Since end of 20th century, cities in the world have been hit by global warming. To   overcome this condition, tropical house of community of the city have used artificial thermal system to get thermal comfort such as Air Conditioner, ceiling fan as well as fan. This methods will give another impact of waste energy and supporting worst global warming. Generally, a house has a front and rear yard in the building and spaces inside the house have made separately enclosed. To get thermal comfort naturally, thus it should be planned to have air circulation from outside to inside the house through windows and doors at the front and the rear of the house. There area some methods to get thermal comfort beside using doors and windows, such as providing waters inside the house (pools and fountain) as well as air chimney. The object of the research has been regarded as an old house belong to Chinese which had been renovated in 1912. This house is located at the area of Pasar Gede which known as China Town (Pecinan). The aim of this research is to create design concept which could solve a problem of thermal comfort within houses in the crowded cities by testing and assessing thermal comfort of houses with innercourt model. This research will be completed by measuring the temperature within the house, humidity and speed of the wind at terrace area, innercourt and space within the house. Measuring instrument that has been used is a digital model LM-81HT and LM-81AM. Measurement has been completed on 16th September 2013, time 11.30-12.30 WIB. The result of the research has shown that innercourt media has an significant role within house. There are significant changes on the first floor, temperature of this floor has decreased to 4°C. On the other hand, on second floor the temperature has decreased to 2°C. And on third floor the temperature is remain the same with the outside of the house.
url https://jurnal.umj.ac.id/index.php/nalars/article/view/65
work_keys_str_mv AT ronimazizah kajiankenyamanantermalpadarumahtinggaldenganmodelinnercourt
_version_ 1725756109423116288
spelling doaj-4dc6d77d55b143a981476f9071f309202020-11-24T22:25:49ZindUniversitas Muhammadiyah JakartaNalars1412-32662549-68322014-07-0113210.24853/nalars.13.2.%p54KAJIAN KENYAMANAN TERMAL PADA RUMAH TINGGAL DENGAN MODEL INNERCOURTRonim Azizah0Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah SurakartaABSTRAK. Sejak akhir abad ke-20, kota-kota dunia telah dilanda pemanasan global. Untuk mengatasi kondisi itu, rumah masyarakat kota tropis pada umumnya menggunakan sistem penghawaan buatan demi mendapatkan kenyamanan termal, seperti AC, ceiling fan atau kipas angin. Cara ini tentu mengakibatkan pemborosan energi dan memicu kondisi global itu lebih buruk lagi. Secara umum rumah tinggal mempunyai halaman depan dan belakang bangunan serta pada bagian ruang dalam dibuat tertutup. Untuk mendapatkan kenyamanan termal secara alami maka diupayakan terjadi pergerakan angin dari luar ke dalam bangunan melalui bukaan yaitu berupa  pintu dan jendela pada bagian depan dan belakang rumah. Selain menggunakan bukaan di depan dan belakang bangunan maka ada beberapa cara lain untuk memperoleh kenyamanan termal secara alami antara lain dengan menggunakan air (kolam atau air mancur) dan cerobong udara. Rumah yang diteliti merupakan rumah kuno milik keturunan Tionghoa yang telah direnovasi pada tahun 1912. Rumah ini terletak di kawasan Pasar Gede yang biasa disebut kawasan Pecinan yang merupakan permukiman padat kota. Tujuan penelitian ini adalah berupaya membangun konsep desain yang membantu memecahkan permasalahan kenyamanan termal pada rumah tinggal di perkotaan yang padat dengan cara menguji kenyamanan termal pada rumah tinggal dengan model innercourt. Penelitian ini dilakukan melalui uji kenyamanan termal dengan cara mengukur suhu, kelembaban udara dan kecepatan angin pada area teras, innercourt dan ruang dalam. Alat ukur kenyamanan termal yang digunakan adalah model dijital LM-81HT dan LM-81AM. Pengukuran dilakukan pada 16 September 2013 jam 11.30 – 12.30 wib. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dengan media innercourt maka pada lantai satu terjadi penurunan suhu didalam bangunan terhadap suhu di luar bangunan mencapai 4°C sedangkan pada lantai dua terjadi penurunan suhu didalam bangunan terhadap suhu diluar bangunan mencapai 2°C. Dan pada lantai tiga menghasilkan suhu dalam ruang sama dengan suhu diluar bangunan.   ABSTRACT. Since end of 20th century, cities in the world have been hit by global warming. To   overcome this condition, tropical house of community of the city have used artificial thermal system to get thermal comfort such as Air Conditioner, ceiling fan as well as fan. This methods will give another impact of waste energy and supporting worst global warming. Generally, a house has a front and rear yard in the building and spaces inside the house have made separately enclosed. To get thermal comfort naturally, thus it should be planned to have air circulation from outside to inside the house through windows and doors at the front and the rear of the house. There area some methods to get thermal comfort beside using doors and windows, such as providing waters inside the house (pools and fountain) as well as air chimney. The object of the research has been regarded as an old house belong to Chinese which had been renovated in 1912. This house is located at the area of Pasar Gede which known as China Town (Pecinan). The aim of this research is to create design concept which could solve a problem of thermal comfort within houses in the crowded cities by testing and assessing thermal comfort of houses with innercourt model. This research will be completed by measuring the temperature within the house, humidity and speed of the wind at terrace area, innercourt and space within the house. Measuring instrument that has been used is a digital model LM-81HT and LM-81AM. Measurement has been completed on 16th September 2013, time 11.30-12.30 WIB. The result of the research has shown that innercourt media has an significant role within house. There are significant changes on the first floor, temperature of this floor has decreased to 4°C. On the other hand, on second floor the temperature has decreased to 2°C. And on third floor the temperature is remain the same with the outside of the house.https://jurnal.umj.ac.id/index.php/nalars/article/view/65