From Instrument to Agent: the Metamorphosis of Media’s Role in Curbing Corruption in Indonesian Politics (Case Study on the Incident of Corruption By Kendal Regent Hendy Boedoro, Kendal Regency, Central Java Province 2005-2006)
Sebuah studi yang dilakukan oleh Rick Stapenhurst (2000) di Amerika Serikat dan di beberapa negara Amerika Latin seperti: Equador, Venezuela dan Brazil menemukan bahwa media masa memainkan peranan penting dalam pemberantasan korupsi. Akan tetapi, pertanyaan patut diajukan tentang apakah media masa m...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Master of Political Science Program, Department of Politics and Governance, Faculty of Social and Political Science, Diponegoro University,
2013-05-01
|
Series: | Politika: Jurnal Ilmu Politik |
Online Access: | https://ejournal.undip.ac.id/index.php/politika/article/view/4848 |
Summary: | Sebuah studi yang dilakukan oleh Rick Stapenhurst (2000) di Amerika Serikat dan di
beberapa negara Amerika Latin seperti: Equador, Venezuela dan Brazil menemukan bahwa media
masa memainkan peranan penting dalam pemberantasan korupsi. Akan tetapi, pertanyaan patut
diajukan tentang apakah media masa memainkan peran sebagai agen ataukah sekedar instrumen
dalam pemberantasan korupsi. Untuk menjawab pertanyaan tersebut dalam konteks politik Indonesia,
studi ini melihat insiden korupsi oleh Bupati Kendal Heny Beodoro sebagai studi kasus.
Sebagai metode, studi ini melakukan triangulasi metode dengan mengkombinasikan analisis
isi quantitaive terhadap 2 (dua) surat kabar yaitu Suara Merdeka dan Kompas dan wawancara
mendalam terhadap para jurnalis, aktivis Civil Society Organization’s (CSO’s), aparat pemerintah dan
aparat penegak hukum.
Berdasarkan studi kasus yang ada, penelitian ini menemukan bahwa media masa tidak
hanya mampu berperan sebagai instrumen namun juga sebagai agen dalam pemberantasan korupsi.
Pertama, media masa memainkan peran sebagai instrumen CSO’s dalam pemberantasan korupsi
pada awal gerakan anti korupsi. Kedua, media masa melakukan metamorfosis dengan
mentransformasikan dirinya dari instrumen menjadi agen di tengah perjalanan gerakan anti korupsi
yang ada. Peran media masa ini kemudian secara meyakinkan menjadi faktor kunci bagi
keberhasilan gerakan anti korupsi yang terjadi untuk mengirimkan Hendy Beodoro ke penjara.
Akan tetapi, satu hal yang juga perlu dicatat di sini, peran media masa sebagai instrumen ternyata
lebih dominan diperankan daripada peran sebagai agen. Hal ini disebabkan oleh konteks sosial politik
media masa di Indonesia di mana pembatasan terhadap kebebasan media masih terus terjadi di
setiap rezim pemerintahan di Indonesia.
Kata kunci: media masa, metamorfosis, instrumen, agen, pemberantasan, korupsi. |
---|---|
ISSN: | 2086-7344 2502-776X |