PENGARUH FILLER ABU TANDAN SAWIT TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHAL PADA CAMPURAN AC-BC

Dalam upaya meningkatkan kekuatan struktur perkerasan jalan raya khususnya perkerasan Laston, pemilihan jenis material sebagai filler sangat penting karena filler merupakan bahan pengisi yang sifatnya  halus dan dapat mengisi rongga atau pori  yang berukuran diameter lebih kecil atau kurang dari 0,0...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Winayati Winayati, Fadrizal Lubis, Virgo Trisep Haris
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Prorgram Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning 2017-04-01
Series:Siklus: Jurnal Teknik Sipil
Subjects:
Online Access:https://journal.unilak.ac.id/index.php/SIKLUS/article/view/370
Description
Summary:Dalam upaya meningkatkan kekuatan struktur perkerasan jalan raya khususnya perkerasan Laston, pemilihan jenis material sebagai filler sangat penting karena filler merupakan bahan pengisi yang sifatnya  halus dan dapat mengisi rongga atau pori  yang berukuran diameter lebih kecil atau kurang dari 0,002 mm, salah satu limbah yang dihasilkan oleh industri perkebunan kelapa sawit memberikan peluang alternatif material penyusun campuran aspal (filler). Berdasarkan pengujian awal terhadap abu tandan sawit, dari analisis saringan diperoleh hasil bahwa abu tandan sawit 65% lolos saringan No.200, pada pengujian saringan basah filler abu tandan sawit memenuhi gradasi yang ditentukan. Bahan pengisi pada campuran yang sering digunakan pada proses pembuatan aspal di AMP (Asphalt Mixing Plant) adalah abu batu dan semen portland. Abu tandan sawit merupakan salah satu limbah non plastis, sesuai dengan persyaratan bahan yang bisa digunakan untuk bahan pengisi. Dari rekomendasi penelitian Afrian (2016), campuran AC-BC yang memenuhi Spesifikasi Umum Bina Marga 2010, yakni 25% filler abu tandan sawit dicampur dengan 75% Abu Batu dari berat total filler dalam campuran. Variasi tersebut dalam campuran AC-BC memenuhi standar karakteristik Marshall, yaitu stabilitas, flow, VIM, VMA, VFA, MQ, IRS, yang menjadi dasar penelitian selanjutnya dengan melihat pengaruh filler ABS terhadap karakteristik Marshall khususnya nilai rongga dalam campuran (VIM) akibat penambahan persentasi ABS yang dilakukan di laboratorium. Dari hasil analisis regresi linier didapat persamaan  Y = 0.245 + 0.001 X, artinya  variabel persentase ABS (25%)  berpengaruh terhadap nilai VIM, tetapi pengaruhnya sangat kecil, r2 = 0,035 artinya hubungan antara persentasi  ABS yang dicampurkan, berpengaruh pada nilai VIM yang terjadi tetapi relatif kecil.
ISSN:2443-1729
2549-3973