PENGGUNAAN METODE FUZZY SIMILARITY DALAM PENENTUAN CAKUPAN WILAYAH INDEKS CURAH HUJAN

Dalam pengembangan asuransi indeks iklim, diperlukan informasi berapa luas cakupan indeks iklim yang disusun dari suatu stasiun hujan yang dapat mewakili berlakunya suatu indeks. Penelitian ini menyajikan suatu pendekatan penentuan cakupan indeks hujan menggunakan metode Fuzzy Similarity (FS). Metod...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Woro Estiningtyas
Format: Article
Language:English
Published: Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 2015-01-01
Series:Jurnal Meteorologi dan Geofisika
Subjects:
Online Access:http://puslitbang.bmkg.go.id/jmg/index.php/jmg/article/view/155
id doaj-4cb2c97f7ce44a6e937fb263b4cffb08
record_format Article
spelling doaj-4cb2c97f7ce44a6e937fb263b4cffb082020-11-24T20:43:11ZengPusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi Klimatologi dan GeofisikaJurnal Meteorologi dan Geofisika1411-30822527-53722015-01-0114210.31172/jmg.v14i2.155156PENGGUNAAN METODE FUZZY SIMILARITY DALAM PENENTUAN CAKUPAN WILAYAH INDEKS CURAH HUJANWoro Estiningtyas0Kementerian Pertanian (Kementan)Dalam pengembangan asuransi indeks iklim, diperlukan informasi berapa luas cakupan indeks iklim yang disusun dari suatu stasiun hujan yang dapat mewakili berlakunya suatu indeks. Penelitian ini menyajikan suatu pendekatan penentuan cakupan indeks hujan menggunakan metode Fuzzy Similarity (FS). Metode FS tergolong baru dalam aplikasi cakupan indeks hujan ini. Dalam analisisnya, metode FS tidak memerlukan periode data yang sama pada setiap stasiun hujan. Hal ini sangat membantu karena seringkali satu stasiun hujan hanya memiliki data yang pendek sementara ada stasiun lain yang cukup panjang datanya. Untuk analisis ini digunakan stasiun Cikedung, Lelea, Terisi dan Kandanghaur yang semuanya tercakup dalam wilayah administratif Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Masing-masing stasiun referensi dikorelasikan dengan 41 stasiun di seluruh Kabupaten Indramayu. Cakupan wilayah indeks hujan ditetapkan berdasarkan nilai korelasi lebih dari 0.45. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cakupan wilayah untuk stasiun pewakil Terisi adalah yang paling luas. Sekitar 53.8% dari seluruh stasiun di Kabupaten Indramayu memiliki kemiripan data dengan stasiun Terisi. Sebaliknya stasiun pewakil Kandanghaur, hanya berlaku untuk stasiun itu sendiri karena korelasinya yang sangat rendah terhadap stasiun lainnya.   This research provides an option method of determining the coverage area of the rainfall station for the implementation of climate indices with Fuzzy Similarity (FS). Four rainfall station selected for each sub district as reference station is Cikedung, Lelea, Terisi and Kandanghaur, Indramayu District, West Java. Each reference station was correlated with 41 stations across the district Indramayu. The result shows that the coverage area for the Terisi station was the most extensive. Approximately 53.8% of all stations in Indramayu district have similarities with the Terisi rainfall station data. Whilst for Kandanghaur station, it only covers Kandanghaur because there is low correlation with another rainfall station.http://puslitbang.bmkg.go.id/jmg/index.php/jmg/article/view/155curah hujan, Fuzzy Similarity, cakupan wilayah indeks iklim, rainfall, Fuzzy Similarity, coverage area of climate index
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Woro Estiningtyas
spellingShingle Woro Estiningtyas
PENGGUNAAN METODE FUZZY SIMILARITY DALAM PENENTUAN CAKUPAN WILAYAH INDEKS CURAH HUJAN
Jurnal Meteorologi dan Geofisika
curah hujan, Fuzzy Similarity, cakupan wilayah indeks iklim, rainfall, Fuzzy Similarity, coverage area of climate index
author_facet Woro Estiningtyas
author_sort Woro Estiningtyas
title PENGGUNAAN METODE FUZZY SIMILARITY DALAM PENENTUAN CAKUPAN WILAYAH INDEKS CURAH HUJAN
title_short PENGGUNAAN METODE FUZZY SIMILARITY DALAM PENENTUAN CAKUPAN WILAYAH INDEKS CURAH HUJAN
title_full PENGGUNAAN METODE FUZZY SIMILARITY DALAM PENENTUAN CAKUPAN WILAYAH INDEKS CURAH HUJAN
title_fullStr PENGGUNAAN METODE FUZZY SIMILARITY DALAM PENENTUAN CAKUPAN WILAYAH INDEKS CURAH HUJAN
title_full_unstemmed PENGGUNAAN METODE FUZZY SIMILARITY DALAM PENENTUAN CAKUPAN WILAYAH INDEKS CURAH HUJAN
title_sort penggunaan metode fuzzy similarity dalam penentuan cakupan wilayah indeks curah hujan
publisher Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
series Jurnal Meteorologi dan Geofisika
issn 1411-3082
2527-5372
publishDate 2015-01-01
description Dalam pengembangan asuransi indeks iklim, diperlukan informasi berapa luas cakupan indeks iklim yang disusun dari suatu stasiun hujan yang dapat mewakili berlakunya suatu indeks. Penelitian ini menyajikan suatu pendekatan penentuan cakupan indeks hujan menggunakan metode Fuzzy Similarity (FS). Metode FS tergolong baru dalam aplikasi cakupan indeks hujan ini. Dalam analisisnya, metode FS tidak memerlukan periode data yang sama pada setiap stasiun hujan. Hal ini sangat membantu karena seringkali satu stasiun hujan hanya memiliki data yang pendek sementara ada stasiun lain yang cukup panjang datanya. Untuk analisis ini digunakan stasiun Cikedung, Lelea, Terisi dan Kandanghaur yang semuanya tercakup dalam wilayah administratif Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Masing-masing stasiun referensi dikorelasikan dengan 41 stasiun di seluruh Kabupaten Indramayu. Cakupan wilayah indeks hujan ditetapkan berdasarkan nilai korelasi lebih dari 0.45. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cakupan wilayah untuk stasiun pewakil Terisi adalah yang paling luas. Sekitar 53.8% dari seluruh stasiun di Kabupaten Indramayu memiliki kemiripan data dengan stasiun Terisi. Sebaliknya stasiun pewakil Kandanghaur, hanya berlaku untuk stasiun itu sendiri karena korelasinya yang sangat rendah terhadap stasiun lainnya.   This research provides an option method of determining the coverage area of the rainfall station for the implementation of climate indices with Fuzzy Similarity (FS). Four rainfall station selected for each sub district as reference station is Cikedung, Lelea, Terisi and Kandanghaur, Indramayu District, West Java. Each reference station was correlated with 41 stations across the district Indramayu. The result shows that the coverage area for the Terisi station was the most extensive. Approximately 53.8% of all stations in Indramayu district have similarities with the Terisi rainfall station data. Whilst for Kandanghaur station, it only covers Kandanghaur because there is low correlation with another rainfall station.
topic curah hujan, Fuzzy Similarity, cakupan wilayah indeks iklim, rainfall, Fuzzy Similarity, coverage area of climate index
url http://puslitbang.bmkg.go.id/jmg/index.php/jmg/article/view/155
work_keys_str_mv AT woroestiningtyas penggunaanmetodefuzzysimilaritydalampenentuancakupanwilayahindekscurahhujan
_version_ 1716820257313652736