Summary: | <p>Berdasarkan laporan data di Puskesmas Banjarangkan II tahun 2012, kasus hipertensi menempati posisi ketiga penyakit tersering dengan jumlah 1429 kasus atau 12,2% dari total kasus. Hipertensi mulai menjadi perhatian lebih serius ketika proporsi hipertensi mulai menunjukkan peningkatan sejak tahun 2010. Terapi Hipertensi merupakan proses yang berkesinambungan dan sekitar 50% dari pasien tidak meminum obat yang diresepkan seperti yang direkomendasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan pada pasien hipertensi dalam memakai obat antihipertensi dan menghindari faktor-faktor risiko di wilayah kerja Puskesmas Banjarangkan II. Adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan terhadap penyusunan dan perbaikan program Puskesmas Banjarangkan II utamanya dalam meningkatkan manajemen kasus hipertensi. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif <em>cross-sectional</em>, jumlah sampel sebanyak 28, dengan teknik pengambilan sampel <em>accidental</em>/<em>blocking</em>. Subjek penelitian adalah pasien hipertensi yang mengunjungi Puskesmas Banjarangkan II pada bulan Maret 2013. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuisioner. Data yang terkumpul dianalisis dengan SPSS 16. Hasil dan Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat kepatuhan pada pasien hipertensi dalam meminum obat antihipertensi adalah 46,4%. Tingkat kepatuhan pasien dalam mengontrol faktor risiko hipertensi, seperti menghindari merokok 75%, menghindari konsumsi alkohol 75%, mengurangi konsumsi makanan asin 67,9%, dan aktivitas fisik/<em>execise</em> 42,9%. Saran dari penilitian ini adalah diperlukan seorang Pengawas Minum Obat (PMO) bagi pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Banjarangkan II mengingat rendahnya tingkat kepatuhan pasien hipertensi dalam mengkonsumsi obat antihipertensi. Selain itu, mengingat tingginya prevalensi hipertensi dan rendahnya kesadaran pasien hipertensi dalam melakukan aktivitas fisik/olahraga, perlu dilakukan intervensi misalnya senam dan promosi kesehatan pada kelompok masyarakat yang berisiko tinggi.</p> <p><strong><em></em></strong></p>
|