Studi Laju Transpirasi Peltophorum dassyrachis dan Gliricidia sepium Pada Sistem Budidaya Tanaman Pagar Serta Pengaruhnya Terhadap Konduktivitas Hidrolik Tidak Jenuh
Laju transpirasi tanaman bervariasi dengan karakter vegetasi, karakter tanah, lingkungan dan budidaya tanaman. Studi ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan kadar lengas tanah dan laju transpirasi tanaman pagar, dan pengaruh laju transpirasi tanaman terhadap konduktivitas hidrolik tidak jenuh. Stu...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
University of Brawijaya
2016-01-01
|
Series: | Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari |
Online Access: | http://jpal.ub.ac.id/index.php/jpal/article/view/226 |
id |
doaj-4a1c65fedde242de87b718bf663ddbc4 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-4a1c65fedde242de87b718bf663ddbc42020-11-24T21:00:25ZengUniversity of BrawijayaJurnal Pembangunan dan Alam Lestari2087-35222338-16712016-01-0171190Studi Laju Transpirasi Peltophorum dassyrachis dan Gliricidia sepium Pada Sistem Budidaya Tanaman Pagar Serta Pengaruhnya Terhadap Konduktivitas Hidrolik Tidak JenuhSugeng Prijono0Moh. Teguh Satya Laksmana1Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya MalangAlumni Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya MalangLaju transpirasi tanaman bervariasi dengan karakter vegetasi, karakter tanah, lingkungan dan budidaya tanaman. Studi ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan kadar lengas tanah dan laju transpirasi tanaman pagar, dan pengaruh laju transpirasi tanaman terhadap konduktivitas hidrolik tidak jenuh. Studi ini dilakukan di Daerah Karta, Lampung Utara, Indonesia selama tiga bulan. Studi ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi, dengan dua perlakuan petak utama (jenis tanaman pagar) yaitu Peltophorum dassyrachis (P) dan Gliricidia sepium (G). Dua perlakuan (anak petak) adalah jarak tanaman 40 cm (A) dan 120 cm (B). Masing-masing perlakuan ini diulang empat kali. Pengamatan kadar lengas tanah dilakukan dengan mengkalibrasikan hasil pengukuran Neutron Probe dengan kadar air gravimetrik. Laju transpirasi tanaman dihitung berdasarkan selisih antara kadar lengas tanah pada perlakuan tanaman pagar tanpa perakaran (T) dengan kadar lengas tanah pada perlakuan tanaman pagar dengan perakaran (R). Konduktivitas hidrolik tidak jenuh diukur dengan menggunakan metode Pedo Transfer Functions. Data hasil pengamatan selanjutnya dianalisis menggunakan metode analisis ragam (ANOVA), uji korelasi dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar lengas tanah di bawah G. sepium lebih tinggi dibandingkan dengan P. dassyrachis, kecuali pengamatan hari ke-0 di kedalaman 40-70 cm. Kadar lengas tanah cenderung menurun seiring dengan waktu pengamatan pada semua jenis tanaman pagar dan jarak tanamnya. Laju transpirasi G. sepium lebih tinggi dibandingkan dengan P. dassyrachis pada kedalaman tanah 0-40 cm, sedangkan pada kedalaman 40-60 cm laju transpirasi kedua jenis tanaman pagar tersebut adalah sama. Pada kedalaman tanah 0-20 cm, laju transpirasi tanaman pagar dengan jarak tanam 40 cm lebih tinggi dibandingkan dengan jarak 120 cm. Sedangkan pada kedalaman tanah 20-60 cm, laju transpirasi tanaman pagar dengan jarak 120 cm lebih tinggi dibandingkan dengan jarak tanam 40 cm. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi antara laju transpirasi tanaman pagar dengan konduktivitas hidrolik tidak jenuh. Kata Kunci: hedgerow,kadar lengas tanah, konduktivitas hidrolik tidak jenuh, transpirasihttp://jpal.ub.ac.id/index.php/jpal/article/view/226 |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Sugeng Prijono Moh. Teguh Satya Laksmana |
spellingShingle |
Sugeng Prijono Moh. Teguh Satya Laksmana Studi Laju Transpirasi Peltophorum dassyrachis dan Gliricidia sepium Pada Sistem Budidaya Tanaman Pagar Serta Pengaruhnya Terhadap Konduktivitas Hidrolik Tidak Jenuh Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari |
author_facet |
Sugeng Prijono Moh. Teguh Satya Laksmana |
author_sort |
Sugeng Prijono |
title |
Studi Laju Transpirasi Peltophorum dassyrachis dan Gliricidia sepium Pada Sistem Budidaya Tanaman Pagar Serta Pengaruhnya Terhadap Konduktivitas Hidrolik Tidak Jenuh |
title_short |
Studi Laju Transpirasi Peltophorum dassyrachis dan Gliricidia sepium Pada Sistem Budidaya Tanaman Pagar Serta Pengaruhnya Terhadap Konduktivitas Hidrolik Tidak Jenuh |
title_full |
Studi Laju Transpirasi Peltophorum dassyrachis dan Gliricidia sepium Pada Sistem Budidaya Tanaman Pagar Serta Pengaruhnya Terhadap Konduktivitas Hidrolik Tidak Jenuh |
title_fullStr |
Studi Laju Transpirasi Peltophorum dassyrachis dan Gliricidia sepium Pada Sistem Budidaya Tanaman Pagar Serta Pengaruhnya Terhadap Konduktivitas Hidrolik Tidak Jenuh |
title_full_unstemmed |
Studi Laju Transpirasi Peltophorum dassyrachis dan Gliricidia sepium Pada Sistem Budidaya Tanaman Pagar Serta Pengaruhnya Terhadap Konduktivitas Hidrolik Tidak Jenuh |
title_sort |
studi laju transpirasi peltophorum dassyrachis dan gliricidia sepium pada sistem budidaya tanaman pagar serta pengaruhnya terhadap konduktivitas hidrolik tidak jenuh |
publisher |
University of Brawijaya |
series |
Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari |
issn |
2087-3522 2338-1671 |
publishDate |
2016-01-01 |
description |
Laju transpirasi tanaman bervariasi dengan karakter vegetasi, karakter tanah, lingkungan dan budidaya tanaman. Studi ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan kadar lengas tanah dan laju transpirasi tanaman pagar, dan pengaruh laju transpirasi tanaman terhadap konduktivitas hidrolik tidak jenuh. Studi ini dilakukan di Daerah Karta, Lampung Utara, Indonesia selama tiga bulan. Studi ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi, dengan dua perlakuan petak utama (jenis tanaman pagar) yaitu Peltophorum dassyrachis (P) dan Gliricidia sepium (G). Dua perlakuan (anak petak) adalah jarak tanaman 40 cm (A) dan 120 cm (B). Masing-masing perlakuan ini diulang empat kali. Pengamatan kadar lengas tanah dilakukan dengan mengkalibrasikan hasil pengukuran Neutron Probe dengan kadar air gravimetrik. Laju transpirasi tanaman dihitung berdasarkan selisih antara kadar lengas tanah pada perlakuan tanaman pagar tanpa perakaran (T) dengan kadar lengas tanah pada perlakuan tanaman pagar dengan perakaran (R). Konduktivitas hidrolik tidak jenuh diukur dengan menggunakan metode Pedo Transfer Functions. Data hasil pengamatan selanjutnya dianalisis menggunakan metode analisis ragam (ANOVA), uji korelasi dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar lengas tanah di bawah G. sepium lebih tinggi dibandingkan dengan P. dassyrachis, kecuali pengamatan hari ke-0 di kedalaman 40-70 cm. Kadar lengas tanah cenderung menurun seiring dengan waktu pengamatan pada semua jenis tanaman pagar dan jarak tanamnya. Laju transpirasi G. sepium lebih tinggi dibandingkan dengan P. dassyrachis pada kedalaman tanah 0-40 cm, sedangkan pada kedalaman 40-60 cm laju transpirasi kedua jenis tanaman pagar tersebut adalah sama. Pada kedalaman tanah 0-20 cm, laju transpirasi tanaman pagar dengan jarak tanam 40 cm lebih tinggi dibandingkan dengan jarak 120 cm. Sedangkan pada kedalaman tanah 20-60 cm, laju transpirasi tanaman pagar dengan jarak 120 cm lebih tinggi dibandingkan dengan jarak tanam 40 cm. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi antara laju transpirasi tanaman pagar dengan konduktivitas hidrolik tidak jenuh.
Kata Kunci: hedgerow,kadar lengas tanah, konduktivitas hidrolik tidak jenuh, transpirasi |
url |
http://jpal.ub.ac.id/index.php/jpal/article/view/226 |
work_keys_str_mv |
AT sugengprijono studilajutranspirasipeltophorumdassyrachisdangliricidiasepiumpadasistembudidayatanamanpagarsertapengaruhnyaterhadapkonduktivitashidroliktidakjenuh AT mohteguhsatyalaksmana studilajutranspirasipeltophorumdassyrachisdangliricidiasepiumpadasistembudidayatanamanpagarsertapengaruhnyaterhadapkonduktivitashidroliktidakjenuh |
_version_ |
1716779750765101056 |