HUBUNGAN EKSPRESI HSP 70 DAN EKSPRESI RESEPTOR OPIOID MU PADA PENURUNAN NYERI TERAPI BEKAM BASAH

Latar belakang. Terapi bekam basah banyak digunakan untuk mengurangi nyeri,  namun mekanisme penurunan nyeri terapi bekam basah belum jelas. Peregangan dan tusukan pada terapi bekam basah menimbulkan stres pada sel. Sel yang mengalami stres mengekspresikan HSP 70 dan reseptor opioid mu. Tujuan pene...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Imam Subadi, Hening Laswati, Harjanto JM
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Airlangga 2016-04-01
Series:Jurnal Ners
Online Access:http://e-journal.unair.ac.id/index.php/JNERS/article/view/1901
Description
Summary:Latar belakang. Terapi bekam basah banyak digunakan untuk mengurangi nyeri,  namun mekanisme penurunan nyeri terapi bekam basah belum jelas. Peregangan dan tusukan pada terapi bekam basah menimbulkan stres pada sel. Sel yang mengalami stres mengekspresikan HSP 70 dan reseptor opioid mu. Tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan membuktikan korelasi  peningkatan ekspresi HSP 70 dan peningkatan reseptor opioid mu pasca terapi bekam basah. Bahan dan Metode. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan randomized control group post test only design. Dua puluh empat tikus jenis Wistar (Rattus norvegicus)  secara random dibagi menjadi tiga kelompok yang masing-masing terdiri dari 8 ekor tikus yaitu kelompok kontrol negatif (tikus normal), kelompok induksi nyeri dengan Complete Freund’s Adjuvant (CFA) saja (kontrol positif) dan kelompok  yang diberi induksi nyeri dan terapi bekam basah (10 tusukan dan tekanan negatif: - 200 mmHg, 5 menit).  Sampel diambil dari kulit dan dilakukan pemeriksaan imunohistokimia dengan antibodi monoklonal anti reseptor opioid mu. Waktu reaksi ambang nyeri diukur memakai hot-plate. Data dianalisa dengan Anova oneway dan Pearson Correlation dengan menggunakan SPSS versi 17. Hasil. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan ekspresi HSP 70 (20,25 ± 3,53; p< 0.05) dibandingkan kelompok kontrol positif (10,50 ± 2,44; p< 0,05) dan peningkatan ekspresi reseptor opioid mu  (21,00 ± 6,34; p< 0.05) dibandingkan kelompok kontrol positif ( 4,25 ± 3,58; p< 0.05). Terdapat peningkatan waktu reaksi ambang nyeri (22,81 ± 6,34; p< 0,05) dibandingkan kontrol positif (11,78 ± 3,56). Terdapat korelasi antara peningkatan ekspresi HSP 70 dan peningkatan reseptor opioid mu  (β= 0.893; p= 0.000) dan ada korelasi antara peningkatan reseptor opioid mu dengan waktu reaksi ambang nyeri (β= 0.713; p= 0.002). Kesimpulan. Terjadi peningkatan ekspresi HSP 70 dan reseptor opioid mu pada terapi bekam basah dan terdapat korelasi antara peningkatan ekspresi HSP 70 terhadap ekspresi reseptor opioid mu. Kata kunci : HSP 70, reseptor opioid mu dan bekam basah
ISSN:1858-3598
2502-5791