Eksistensi Legong Keraton: Tradisi dan Kreasi
Legong Keraton atau Legong tradisi sebagai produk budaya masa lalu telah memberi kontribusi yang cukup signifikan bagi pertumbuhan tari di Bali. Kehadirannya yang mengusung prinsip estetik berbeda dari genre tari periode sebelumnya. Tari Gambuh telah menempatkan Legong Keraton sebagai sumber pencipt...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Institut Seni Indonesia Yogyakarta
2011-12-01
|
Series: | Resital: Jurnal Seni Pertunjukan |
Online Access: | http://journal.isi.ac.id/index.php/resital/article/view/477 |
Summary: | Legong Keraton atau Legong tradisi sebagai produk budaya masa lalu telah memberi kontribusi yang cukup
signifikan bagi pertumbuhan tari di Bali. Kehadirannya yang mengusung prinsip estetik berbeda dari genre tari
periode sebelumnya. Tari Gambuh telah menempatkan Legong Keraton sebagai sumber penciptaan tari. Legong
tradisi menjadi sumber penciptaan Legong kreasi. Legong kreasi berarti Legong tradisi yang disajikan dengan cara
baru, juga menunjuk pada garap tari palegongan, yaitu tarian yang dalam penciptaannya memanfaatkan elemenelemen
tertentu dari konsep estetika Legong Keraton yang terakumulasi dalam konsep palegongan. Legong tradisi
berkembang dan tetap eksis berdampingan dengan variannya yang baru. Pembahasan tentang Legong Keraton
ini dimaksudkan untuk memahami karakteristik Legong Keraton yang ada dalam cakupan Legong tradisi dan
perkembangannya menjadi Legong kreasi. Legong Keraton merupakan perpaduan berbagai aspek seperti tema,
struktur tari, pola tabuh, dan rias busana, yang diekspresikan penarinya. Masing-masing aspek saling berkaitan
sehingga Legong dapat diidentifi kasikan sebagai sebuah bentuk tari yang memiliki muatan isi tertentu, mencerminkan
keindahan sebuah ekspresi budaya Bali.
Kata kunci: Legong tradisi, Legong kreasi, tari Bali.
ABSTRACT
The Tradition and Existence of Legong Keraton. Legong Keraton or traditional Legong as a cultural product
of the past has undoubtedly contributed signifi cantly to the development of other dances in Bali. Legong Keraton with its
different aesthetic principles is different from the previous dance genre, such as Gambuh. Traditional Legong has become the basis of new creations of Legong. Creations of Legong are also called as creations of Palegongan because those creations use certain elements of the aesthetic concepts of Legong Keraton accumulated in the palegongan concepts. Traditional Legong develops and continues to exist with new variants of Legong. The examination of Legong Keraton aims to understand the characteristics of Legong Keraton that exists within the scope of traditional Legong and its development into the creations of Legong. Legong makes use of various dance elements such as theme, structure of the dance, percussion patterns, and fashionable make-up applied by the dancers. These elements are so intertwined that Legong can be identifi ed as a form of dance that has a specifi c content and refl ects the beauty of Balinese culture.
Keywords: Legong dance, Balinese dance, palegongan |
---|---|
ISSN: | 2085-9910 2338-6770 |