KONSEP KESEJAHTERAAN DAlAM ISLAM

Among the aspects that are often used as indicators of welfare measure are income, population, health, education, employment, consumption, housing, and social culture. If we use indicators will arise the question of whether the fulfillment of the indicators that a person would have to obtain welfare...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Amirus Sodiq
Format: Article
Language:Arabic
Published: STAIN Kudus 2016-06-01
Series:Equilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah
Subjects:
Online Access:http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/1268
id doaj-450a6ea76c8b4ea29c256a3ec151672f
record_format Article
spelling doaj-450a6ea76c8b4ea29c256a3ec151672f2020-11-25T02:29:27ZaraSTAIN KudusEquilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah2355-02282502-83162016-06-013238040510.21043/equilibrium.v3i2.12681151KONSEP KESEJAHTERAAN DAlAM ISLAMAmirus Sodiq0STAIN KudusAmong the aspects that are often used as indicators of welfare measure are income, population, health, education, employment, consumption, housing, and social culture. If we use indicators will arise the question of whether the fulfillment of the indicators that a person would have to obtain welfare, why some people already have the luxury homes, vehicles, deposits and various forms of other properties should feel restless, uneasy, frightened, even there ended his life by suicide. Based on the above facts, it seems there is a lack in measuring the welfare of society. In Islamic economics, happiness is given by Allah. to anyone (male and female) who want to do good deeds along with faith in Allah. As mentioned by Allah. In Surah An-Nahl verse while the three indicators to measure welfare and happiness is a mental formation (tawhid), consumption, and the loss of all forms of fear and anxiety, as mentioned Allah. In verses 3-4 Quraish letter. As for the social concern that represented by zakat has a great potential in this country, and if it can be realized, zakat is a factor that contributes greatly to the economy of the community, especially for rural people. Di antara aspek yang sering digunakan sebagai indikator ukuran kesejahteraan adalah pendapatan, populasi, kesehatan, pendidikan,  pekerjaan,  konsumsi,  perumahan,  dan  sosial  budaya. Jika kita menggunakan indikator akan timbul pertanyaan apakah pemenuhan indikator bahwa seseorang harus mendapatkan kesejahteraan, mengapa beberapa orang sudah memiliki rumah mewah, kendaraan, deposito dan berbagai bentuk properti lainnya harus merasa gelisah, takut, bahkan ada yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Berdasarkan fakta di atas, tampaknya ada yang kurang dalam mengukur kesejahteraan masyarakat. Dalam ekonomi Islam, kebahagiaan diberikan oleh Allah kepada siapapun (pria dan wanita) yang ingin melakukan perbuatan baik bersama dengan iman kepada Allah. Seperti yang disebutkan oleh Allah dalam Surat An- Nahl ayat 97, sedangkan tiga indikator untuk mengukur kesejahteraan dan kebahagiaan dalam islam adalah tauhid, konsumsi, dan hilangnya segala bentuk ketakutan dan kecemasan. hal itu seperti yang disebutkan Allah dalam ayat 3-4 surat Quraisy. Adapun kepedulian sosial yang diwakili oleh zakat memiliki potensi yang besar di negeri ini, dan jika dapat direalisasikan, zakat merupakan faktor yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian masyarakat, terutama bagi masyarakat pedesaanhttp://journal.stainkudus.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/1268WelfareZakatMaqashid Syariah
collection DOAJ
language Arabic
format Article
sources DOAJ
author Amirus Sodiq
spellingShingle Amirus Sodiq
KONSEP KESEJAHTERAAN DAlAM ISLAM
Equilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah
Welfare
Zakat
Maqashid Syariah
author_facet Amirus Sodiq
author_sort Amirus Sodiq
title KONSEP KESEJAHTERAAN DAlAM ISLAM
title_short KONSEP KESEJAHTERAAN DAlAM ISLAM
title_full KONSEP KESEJAHTERAAN DAlAM ISLAM
title_fullStr KONSEP KESEJAHTERAAN DAlAM ISLAM
title_full_unstemmed KONSEP KESEJAHTERAAN DAlAM ISLAM
title_sort konsep kesejahteraan dalam islam
publisher STAIN Kudus
series Equilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah
issn 2355-0228
2502-8316
publishDate 2016-06-01
description Among the aspects that are often used as indicators of welfare measure are income, population, health, education, employment, consumption, housing, and social culture. If we use indicators will arise the question of whether the fulfillment of the indicators that a person would have to obtain welfare, why some people already have the luxury homes, vehicles, deposits and various forms of other properties should feel restless, uneasy, frightened, even there ended his life by suicide. Based on the above facts, it seems there is a lack in measuring the welfare of society. In Islamic economics, happiness is given by Allah. to anyone (male and female) who want to do good deeds along with faith in Allah. As mentioned by Allah. In Surah An-Nahl verse while the three indicators to measure welfare and happiness is a mental formation (tawhid), consumption, and the loss of all forms of fear and anxiety, as mentioned Allah. In verses 3-4 Quraish letter. As for the social concern that represented by zakat has a great potential in this country, and if it can be realized, zakat is a factor that contributes greatly to the economy of the community, especially for rural people. Di antara aspek yang sering digunakan sebagai indikator ukuran kesejahteraan adalah pendapatan, populasi, kesehatan, pendidikan,  pekerjaan,  konsumsi,  perumahan,  dan  sosial  budaya. Jika kita menggunakan indikator akan timbul pertanyaan apakah pemenuhan indikator bahwa seseorang harus mendapatkan kesejahteraan, mengapa beberapa orang sudah memiliki rumah mewah, kendaraan, deposito dan berbagai bentuk properti lainnya harus merasa gelisah, takut, bahkan ada yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Berdasarkan fakta di atas, tampaknya ada yang kurang dalam mengukur kesejahteraan masyarakat. Dalam ekonomi Islam, kebahagiaan diberikan oleh Allah kepada siapapun (pria dan wanita) yang ingin melakukan perbuatan baik bersama dengan iman kepada Allah. Seperti yang disebutkan oleh Allah dalam Surat An- Nahl ayat 97, sedangkan tiga indikator untuk mengukur kesejahteraan dan kebahagiaan dalam islam adalah tauhid, konsumsi, dan hilangnya segala bentuk ketakutan dan kecemasan. hal itu seperti yang disebutkan Allah dalam ayat 3-4 surat Quraisy. Adapun kepedulian sosial yang diwakili oleh zakat memiliki potensi yang besar di negeri ini, dan jika dapat direalisasikan, zakat merupakan faktor yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian masyarakat, terutama bagi masyarakat pedesaan
topic Welfare
Zakat
Maqashid Syariah
url http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/1268
work_keys_str_mv AT amirussodiq konsepkesejahteraandalamislam
_version_ 1724832994981576704